Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Makna Hewan dari Mitologi Jaman Kuno, Punya Banyak Arti

gambar Ra dalam mitologi Mesir Kuno (commons.m.wikimedia.org/Unknown author)
gambar Ra dalam mitologi Mesir Kuno (commons.m.wikimedia.org/Unknown author)
Intinya sih...
  • Di zaman kuno, hewan dalam mitologi mewakili kekuatan spiritual dan lambang alam semesta
  • Anubis, Horus, dan Bastet adalah contoh hewan mitologi Mesir Kuno yang melambangkan kekuasaan dewa dan simbol perlindungan
  • Hewan-hewan seperti Yatagarasu, harimau, ular, Pegasus, Cerberus, dan elang juga memiliki makna simbolik dalam mitologi kuno lainnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di zaman kuno, seekor burung bukan sekadar burung, dan seekor singa bukan sekadar hewan buas. Mereka adalah pesan dari para dewa, penjaga dunia gaib, atau lambang kekuatan yang tak terlihat.

Dalam mitologi di berbagai belahan dunia, hewan menjadi jembatan antara manusia dan alam semesta. Mereka mewakili kekuatan spiritual, unsur alam, bahkan nilai moral yang membentuk cara masyarakat awal memahami kehidupan, kematian, dan yang ilahi.

Simbolisme ini tidak hanya hidup dalam cerita, tapi juga tercetak dalam karya seni. Berikut 9 makna hewan dari mitologi jaman kuno.

1. Anubis

ilustrasi Anubis (commons.wikimedia.org/Metropolitan Museum of Art)
ilustrasi Anubis (commons.wikimedia.org/Metropolitan Museum of Art)

Di Mesir Kuno, ara dewa sering diwujudkan dalam bentuk binatang yang melambangkan kekuatan mereka. Lukisan dan pahatan hewan ini menghiasi makam, kuil, hingga benda pemakaman, menjadikan seni sebagai sarana untuk mempersatukan keyakinan spiritual dengan keindahan visual.

Salah satu yang paling terkenal adalah Anubis, yang memiliki kepala serigala gurun atau jakal. Ia adalah penjaga dunia arwah, pengawas proses mumifikasi, dan pelindung jiwa yang telah meninggal. Sosoknya sering digambar di peti mati dan gulungan pemakaman.

2. Horus

Di Mesir Kuno, Horus tampil gagah sebagai seekor elang atau manusia dengan kepala elang. Ia melambangkan kekuasaan raja, kesembuhan, perlindungan, matahari, dan langit. Sosoknya menghiasi relief kuil dan regalia kerajaan untukmenegaskan bahwa kekuasaan para firaun berasal dari mandat ilahi.

Salah satu simbolnya yang paling abadi adalah Eye of Horus, mata yang diyakini memiliki kekuatan magis untuk melindungi pemiliknya dari bahaya. Dalam karya seni, simbol ini muncul berulang kali. Simbol ini dipahat sebagai jimat, dilukis berpasangan di peti mati untuk “memberi penglihatan” kepada orang mati.

3. Bastet

ilustrasi Bastet (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)
ilustrasi Bastet (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Bastet memulai perannya di Mesir Kuno sebagai dewi singa betina yang garang. Ia menejadi simbol kekuatan, keberanian, dan perlindungan. Seiring waktu, wujudnya berubah menjadi kucing rumah yang anggun dan mencerminkan sisi lembut dan penuh kasih sayang.

Dalam seni, ia digambarkan sebagai perempuan dengan kepala singa atau kucing, atau sepenuhnya berbentuk kucing.

Sebagai dewi perlindungan, kehamilan, dan kelahiran, Bastet mewarisi sifat khas kucing. Ia penjaga yang waspada, ibu yang setia, dan pemburu yang cekatan. Patung-patung perunggu dirinya memenuhi rumah dan kuil, sementara jimat berbentuk kucing dipercaya membawa keberuntungan.

4. Yatagarasu

Dalam mitologi Jepang, kisah-kisah tentang hewan bercampur erat dengan keyakinan Shinto, legenda rakyat, dan simbolisme Buddhis. Salah satu figur paling misterius adalah Yatagarasu, gagak berkaki tiga yang dianggap sebagai utusan ilahi. Dalam cerita, ia muncul untuk menuntun para kaisar, memastikan mereka berjalan di jalur yang sesuai dengan kehendak surga.

Makna tiga kakinya masih menjadi bahan perdebatan. Salah satu tafsir yang populer menyatakan bahwa ketiga kaki itu mewakili langit, bumi, dan manusia.

Dalam seni, Yatagarasu sering digambarkan dengan bulu hitam berkilau dan tatapan tajam, melayang di antara awan atau matahari terbit, menjadi simbol bahwa kekuatan alam, manusia, dan ilahi.

5. Harimau

ilustrasi simbol harimau (pexels.com/Erik Mclean)
ilustrasi simbol harimau (pexels.com/Erik Mclean)

Meski bukan satwa asli Jepang, harimau telah lama menjadi ikon dalam seni dan simbolisme Jepang. Hewan ini menjadi warisan dari pertukaran budaya dengan China. Dalam imajinasi masyarakat, hewan ini menjelma sebagai lambang kekuatan, keberanian, dan perlindungan yang garang.

Seniman Jepang mengabadikannya dalam lukisan tinta suibokuga, layar lipat byōbu, hingga seni tato tradisional. Goresan kuas dan garis tubuhnya sering dibuat dinamis, seolah sang harimau tengah melompat keluar dari kanvas. memperlihatkan keindahan otot dan keganasan tatapan. Bagi para pelaut dan prajurit, gambar harimau bukan sekedar dekorasi, namun sekaligus menjadi jimat perlindungan.

6. Ular

Dalam seni dan mitologi Jepang, ular (hebi) sering menjelma sebagai makhluk yang memadukan pesona dan misteri. Dalam kepercayaan Shinto, ular terkait erat dengan dewa-dewa air yang melambangkan kesuburan dan kelahiran kembali. Mereka mampu muncul dari kulit lama dengan wajah baru, seperti musim yang berganti.

Bagi para seniman, ular menjadi simbol penjaga bijak, simbol perlindungan yang juga mengalir kuat dalam seni tato tradisional. Dari gulungan sutra hingga piring porselen, citra ular menjadi jangkar visual yang mempersatukan unsur spiritual, makna budaya, dan aura ketuhanan.

7. Pegasus

ilustrasi Pegasus (commons.wikimedia.org/Pacostein)
ilustrasi Pegasus (commons.wikimedia.org/Pacostein)

Dalam dunia Yunani dan Romawi kuno, hewan adalah pembawa pesan moral, simbol mitos, dan wujud kekuatan ilahi. Di antara tokoh-tokoh legendaris itu, Pegasus menempati tempat istimewa. Ia adalah kuda putih bersayap yang melayang di antara awan.

Dari lukisan pada tembikar Yunani hingga pahatan frieze yang menghiasi kuil, citra Pegasus memadukan keanggunan dan daya tempur. Lahir dari Poseidon dan Medusa, ia menjadi sahabat Zeus, membawa petir dan guntur di udara. Dalam kisah paling terkenal, sang pahlawan Bellerophon menungganginya untuk menaklukkan Chimaera, makhluk berapi yang mengancam dunia manusia.

8. Cerberus

Di antara makhluk mitologi Yunani, Cerberus menonjol sebagai sosok yang menakutkan sekaligus agung. Ia adalah anjing penjaga dunia bawah dengan tiga kepala dan tatapan yang tak mengenal belas kasihan. Dalam seni kuno, ia sering muncul pada tembikar dan mosaik, menjaga gerbang Hades di tepi Sungai Styx.

Ia bertugas untuk mencegah arwah meninggalkan dunia kematian, dan menghalangi manusia hidup masuk tanpa izin. Namun, legenda terbesar datang ketika Herakles (Hercules), dalam tugas keduabelasnya yang penuh risiko, berhasil menaklukkannya dan membawanya ke dunia manusia. Momen ini kerap diabadikan seniman sebagai puncak keberanian dan kekuatan.

9. Elang

ilustrasi elang (flickr.com/Marcus Etiene Carvalho)
ilustrasi elang (flickr.com/Marcus Etiene Carvalho)

Bagi bangsa Yunani, elang adalah hewan suci milik Zeus. Di tangan Romawi, sosoknya menjelma menjadi Aquila, standar perang yang dikibarkan di medan laga sebagai simbol kekuasaan dan kejayaan. Para pengrajin menuangkan wujud elang dalam perunggu, mengukirnya dalam relief megah, hingga mencetaknya di koin kekaisaran.

Namun, di balik citra mulianya, elang juga menjadi alat hukuman yang mengerikan. Dalam mitologi Yunani, Prometheus mencuri api dan memberikannya kepada umat manusia yang menentang kehendak Zeus. Sebagai ganjaran, ia dirantai di tebing terpencil, dan setiap hari seekor elang raksasa datang mencabik-cabik hatinya dan memakan hati yang tumbuh kembali setiap malam.

Dari gurun Mesir hingga kuil Shinto, hewan dalam mitologi kuno bukan sekadar makhluk, melainkan bahasa simbol yang menyampaikan kekuatan, pelindung, dan pelajaran hidup. Seni menjadi medium abadi yang menjaga kisah-kisah ini tetap hidup yang menghubungkan masa lalu dengan imajinasi masa kini.

Referensi

"Animals in ancient Egypt". Diakses pada Agustus 2025. Reading Museum.
Representations of Animals on Greek and Roman Engraved Gems, 2018. doi.org/10.2307/j.ctv1nzfw6v.
"The Life of Animals in Japanese Art". Diakses pada Agustus 2025. National Gallery of Art.
"Animal Symbolism in Ancient Mythology: Understanding Cultural Meanings and How to Apply Them in Your Art". Diakses pada Agustus 2025. Vault Editions.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us