Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Whistling Thorn, Tanaman Endemik Afrika yang Pandai Bersiul

Akasia whistling thorn (commons.wikimedia.org/ Chr. Kooyman)

Berbicara tentang keindahan alam dan keanekaragaman hayati di wilayah Afrika memang seperti tidak ada habisnya. Afrika memiliki flora dan fauna unik dan menarik serta hanya bisa ditemukan di wilayah ini. Salah satunya adalah akasia whistling thorn, tanaman unik dengan kemampuan tak biasa yaitu bisa bersiul! Menarik nggak sih? Tanaman kok bisa bersiul.

Akasia whistling thorn atau dikenal dengan nama ilmiah Vachellia drepanolobium adalah sejenis pohon akasia yang berasal dari wilayah Afrika Timur. Kemampuan bersiulnya tidak didapatkan secara tiba-tiba, lho. Terdapat hubungan yang kompleks antara tanaman ini dengan organisme lainnya. Penasaran kan, yuk simak selengkapnya 6 fakta menarik mengenai akasia whistling thorn di artikel ini!

1. Endemik di wilayah Afrika Timur

Persebaran akasia whistling thorn (commons.wikimedia.org/ Madprime)

Akasia whistling thorn adalah spesies asli yang hanya ditemukan di wilayah Afrika Timur, tepatnya di padang rumput yang luas dari Ethiopia, Kenya, Somalia, Sudan, Tanzania, Uganda, hingga Zaire, melansir dari Kew Royal Botanic Gardens. Tanaman ini tumbuh subur di kawasan savana yang kering dan panas. Keberadaannya yang terbatas di wilayah Afrika menjadikan mereka sebagai tanaman endemik yang khas di wilayah ini.

2.Morfologi tubuhnya yang penuh duri unik

Akasia whistling thorn (commons.wikimedia.org/Alastair Rae)

Dilansir San Diego Zoo Wild Life, akasia whistling thorn memiliki tubuh yang unik dengan duri-duri yang tidak seperti biasanya. Duri pada pohon ini berbentuk pasangan yang bergabung di pangkalnya, membentuk pembengkakan bulat berongga yang disebut domatia. Pembengkakan ini memiliki diameter hingga 3 cm dan berfungsi sebagai tempat tinggal bagi semut.

Pohon ini juga dihiasi dengan bunga-bunga kecil berwarna putih dan daun selebaran kecil. Daunnya tersusun selebaran kecil dan diantara daun-daun terdapat duri unik yang membengkak bualt di bagian tengahnya (domatia) yang disebut duri stipular. Duri pada akasia whistling thorn berfungsi sebagai perlindungan dari hewan herbivora sehingga membuat hewan-hewan berpikir dua kali ketika hendak menyantapnya.

3.Melakukan hubungan simbiosis dengan semut

Akasia whistling thorn (commons.wikimedia.org/ Lichinga)

Eits, tahukah kamu ternyata di dalam duri stipular yang membengkak ini terdapat semut di dalamnya. Semut ini menjadikan domatia sebagai tempat tinggal mereka. Dilansir Paka Safaris, spesies semut yang menghuni duri stipular, yaitu Crematogaster nigriceps, C. mimosaae, C. sjostedti, dan Tetraponera penzigi. Semut-semut ini akan melubangi domatia yang ada di duri stipular ini untuk bersarang, berlindung dan mendapatkan nektar dari akasia whistling thorn.

Hubungan antara akasia whistling thorn dan semut merupakan bentuk simbiosis mutualisme, artinya hubungan yang saling menguntungkan satu sama lainnya. Semut mendapatkan tempat tinggal, perlindungan dan nektar dari tanaman ini. Sedangkan akasia whistling thorn mendapatkan perlindungan dari semut agar dirinya tidak disantap oleh hewan herbivora. Ketika cabang pohon ini terganggu, semut akan keluar dari sarangnya dan mulai menyerang mulut si hewan yang berusaha menyantap tanaman ini.

Namun ternyata hubungan mutualisme antara akasia whistling thorn dan semut C. nigriceps lebih mirip dengan hubungan parasitisme. Lantaran semut ini memang melindungi tanaman ini, tetapi juga memangkas semua kuncup bunga sehingga pohon tidak bisa berbuah dan bereproduksi, tanaman ini pun menjadi steril.

4.Bisa bersiul saat ditiup angin

Akasia whistling thorn (commons.wikimedia.org/Nevit Dilmen)

Siapa yang menyangka kalau akasia whistling thorn bisa bersiul? Adanya semut di dalam domatia duri stipular membuatnya menjadi berlubang. Nah inilah yang menyebabkan akasia whistling thorn bisa bersiul saat tertiup angin. Ketika angin bertiup, duri-duri ini bersiul seperti peluit alami yang menciptakan suara. Atas dasar inilah tanaman ini dinamakan akasia whistling thorn atau duri bersiul.

5.Mendapat perlindungan ganda dari semut dan durinya

Akasia whistling thorn (commons.wikimedia.org/Chr. Kooyman)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, akasia whistling thorn mendapat perlindungan ganda dari semut dan durinya. Pertahanan pertama berupa duri yang jelas akan menyakiti mulut hewan pemakannya. Pertahanan kedua yaitu semut yang akan menyerang siapa saja yang mencoba mendekati pohon ini. Semut-semut ini akan mengigit mereka dengan gigitan yang menyakitkan sehingga hewan pemakan tanaman ini akan mundur dan berhenti menyantap tanaman ini.

6.Memiliki organ extrafloral nectaries, penghasil nektar

Akasia whistling thorn (commons.wikimedia.org/ChriKo)

Dilansir Paka Safaris, akasia whistling thorn juga mengembangkan kelenjar khusus yang disebut extrafloral nectaries di ujung daun mereka. Kelenjar ini mengeluarkan nektar manis yang menjadi sumber makanan utama bagi semut. Jadi, akasia whistling thorn ini tak hanya memberi tempat tinggal, tetapi juga menyuplai semut dengan makanan, sehingga menjadikan hubungan antara keduanya semakin erat.

Wah, menarik sekali fakta-fakta dari pohon akasia whisltling thorn ini. Mulai dari morfologi tubuhnya yang penuh duri hingga hubungan kompleks dengan semut, tanaman ini menunjukkan bagaimana setiap spesies beradaptasi dan saling bergantung satu sama lain. Jadi, ketika kamu mendengar pohon bersiul saat berkunjung ke padang savana Afrika, jangan lagi kaget yah! Karena siulan ini berasal dari si akasia whislting thorn.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitri Ismawati
EditorFitri Ismawati
Follow Us