7 Fakta Luwak Kuning, Mereka Bisa Memecahkan Telur!

Spesies luwak satu ini tersebar di sepanjang bagian selatan Afrika di Angola, Botswana, Lesotho, Namibia, Swaziland, Zimbabwe dan Afrika Selatan. Animalia menginformasikan bahwa luwak kuning lebih memilih hidup di habitat padang rumput terbuka, sabana gersang dan area semak belukar. Mereka menyukai wilayah yang luas agar bisa menemukan berbagai mangsa.

Luwak kuning adalah karnivora, dietnya sebagian besar dietnya terdiri dari serangga seperti jangkrik, belalang dan rayap. Akan tetapi, mereka juga memangsa hewan pengerat kecil, burung dan reptil. Berdasarkan informasi dari Critter Facts, luwak kuning diketahui membawa mangsa lebih besar kembali ke liangnya untuk dimakan oleh anak-anaknya. Luwak kuning memang kebanyakan mencari makan di siang hari. Tapi, mereka memiliki kecenderungan lebih aktif di malam hari.

Luwak kuning adalah hewan sosial yang hidup dalam koloni. Mereka berada dalam kelompok keluarga yang terdiri dari jantan, betina dan keturunannya, luwak kuning muda, dewasa dan tua serta individu yang memiliki hubungan di kelompok tersebut. Wilayah jantan lebih besar dan sering tumpang tindih dengan wilayah jelajah betina.

Luwak kuning kebanyakan berkomunikasi menggunakan ekornya. Mereka adalah hewan yang pendiam dan pada sebagian besar waktu tidak akan mengeluarkan suara. Tapi, luwak kuning akan menjerit, menggonggong dan mendengkur jika merasa terancam. Mereka juga menggunakan kelenjar anal untuk mengeluarkan zat kental seperti susu untuk menandai wilayahnya, dilansir Kidadl.

Kecepatan yang bisa diraih luwak kuning masih belum diketahui dengan pasti. Tapi mereka diasumsikan memiliki kecepatan 32.1 km/jam. Itu adalah kecepatan rata-rata luwak pada umumnya.

Luwak kuning merupakan penggali yang hebat. Karenanya, liang mereka sangat luas dengan sekitar 40 pintu masuk yang berbeda. Ruangan dan terowongannya juga berbeda, itu bisa mencapai kedalaman 1,5 meter, lho.

Luwak kuning ternyata bisa memecahkan telur burung, lho. Mereka akan menggulungkan telurnya di dekat batu. Itu kemudian dilempar ke sela-sela kakinya hingga mengenai batu dan bisa memecahkan telur. Hewan yang sangat cerdas!

Luwak kuning tidak hidup menyendiri, mereka berada dalam kelompok sosial yang cukup kompleks. Dietnya juga kebanyakan terdiri dari serangga dan memiliki cara sendiri untuk mengonsumsi telur, lho. Sistem perkawinannya adalah poligini, satu jantan kawin dengan beberapa betina.

Musim kawinnya di alam liar biasanya terjadi di bulan Juli hingga akhir September. Masa kehamilannya bervariasi, mulai dari 42 hingga 57 hari. Betina bisa melahirkan 5 anak tapi biasanya hanya 2-3 bayi. Sayangnya tidak diketahui apakah jantan terlibat dalam merawat dan membesarkan anak-anaknya. Mereka dewasa sepenuhnya pada bulan ke-10 dan bisa kawin di bulan ke-12. Fakta apa yang baru kamu ketahui tentang mereka?