Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Elang brontok bertengger di dahan pohon. (commons.wikimedia.org/Drsssuresh1961)
Elang brontok bertengger di dahan pohon. (commons.wikimedia.org/Drsssuresh1961)

Pernah dengar nama elang brontok? Mungkin burung ini terdengar tidak asing di telingamu. Pasalnya, elang brontok merupakan salah satu jenis burung pemangsa asli Indonesia. Badannya berukuran sedang dengan paruh kuat dan sayap lebar. 

Gak cuma di Indonesia, elang brontok juga ada di wilayah Asia lainnya. Wilayah persebaran yang luas bikin elang brontok sangat pandai beradaptasi di berbagai jenis habitat. Konon, elang ini dinamakan changeable hawk-eagle dalam bahasa Inggris karena bisa berubah-ubah warnanya. Apakah benar demikian? Yuk, simak tujuh fakta unik elang brontok atau changeable hawk-eagle yang perlu kamu ketahui berikut ini!

1. Ada yang berjambul, ada yang tidak

elang brontok di atas pohon (commons.wikimedia.org/Savithri Singh)

Elang brontok merupakan jenis burung pemangsa berukuran sedang. Dicatat laman Animalia, panjang burung ini sekitar 51—82 sentimeter dengan berat mencapai 1,9 kilogram. Umumnya, burung ini berwarna cokelat gelap dengan bagian perut dan dada cerah bergaris-garis tebal. Beberapa ada yang punya jambul, tergantung dari wilayah persebaran. Itu sebabnya elang dengan nama ilmiah Nisaetus cirrhatus ini juga dinamakan crested hawk-eagle.

2. Benarkah bisa berubah warna?

Elang brontok bertengger di pohon. (commons.wikimedia.org/Manelka Jayasundara)

Di luar negeri, elang brontok dikenal dengan nama changeable hawk-eagle. Nama changeable atau “berubah-ubah” ini mengindikasikan kalau elang brontok bisa mengubah-ubah warna bulunya. Namun, benarkah kenyataannya seperti itu?

Menurut informasi dari laman eBird, nama itu ternyata agak menyesatkan. Elang brontok sejatinya gak bisa mengubah warna bulunya. Namun, elang ini memang punya dua variasi warna, yaitu pucat (pale morph) dan hitam (black morph).

Elang brontok dewasa yang berwarna pucat punya bulu berwarna cokelat tua di bagian atas dan dada putih bergaris-garis gelap. Burung berusia remaja bahkan lebih pucat lagi dengan lebih sedikit garis-garis gelap. Sementara itu, burung dewasa yang berwarna hitam punya bulu berwarna gelap di sekujur tubuhnya dengan bulu sayap luar berwarna pucat.

3. Elang-rajawali asia paling tersebar luas

elang brontok di daerah ketinggian (commons.wikimedia.org/A. J. T. Johnsingh, WWF-India and NCF)

Tahukah kamu kalau elang brontok merupakan anggota genus Nisaetus yang paling tersebar luas? Ya, seperti yang diterangkan laman Peregrine Fund, elang brontok merupakan jenis elang-rajawali atau hawk-eagle Asia dengan wilayah persebaran terluas dan jumlah paling melimpah. Burung ini bisa kamu jumpai hampir di seantero Asia. Di Asia Tenggara, elang brontok ada di Brunei, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, dan tentu saja, Indonesia. Elang ini hidup di berbagai jenis habitat, mulai dari hutan sampai daerah pertanian berpohon.

4. Lebih sering duduk manis daripada terbang

Elang brontok terlihat bertengger di pohon lebat. (commons.wikimedia.org/Sri Raman A)

Elang brontok tergolong burung yang gak banyak gerak. Laman Oiseaux Birds menyebut kalau elang brontok habiskan sebagian besar waktunya dalam sehari dengan bertengger di atas pohon. Burung ini selalu terlihat bertengger di tempat yang sama setiap hari, duduk tegak berjam-jam sambil mengawasi mangsa yang melintas.

Kamu perlu jeli saat menonton elang brontok di alam liar. Pasalnya, burung ini suka bertengger di dahan pohon tinggi yang terselubungi dedaunan lebar. Dengan cara ini elang brontok bisa bebas mengawasi mangsa tanpa terdeteksi maupun terganggu.

5. Keliatannya mager, tapi jago terbang

tampilan elang brontok saat terbang (commons.wikimedia.org/Vivekpuliyeri)

Meskipun kesannya mager alias malas gerak, elang brontok tetaplah predator yang jago terbang. Burung ini terbang cepat dan lincah dengan kepakan sayap kuat. Ia juga kerap terbang junam (soaring) dan beratraksi terbang di atas wilayah kekuasaannya. Atraksi terbang ini sering dilakukan bersama pasangan. Menurut laman Animalia, pertunjukan territorial ini meliputi terbang tinggi-tinggi dan menukik tajam, sekaligus terbang secepat kilat sambil berputar-putar indah.

6. Cuma hasilkan sebuah telur

elang brontok di atas pohon (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Elang brontok suka membangun sarangnya tinggi-tinggi di atas pohon besar dan seringkali dekat dengan sungai. Sarangnya yang dibuat dari ranting dan dilapisi dengan dedaunan hijau itu dibangun dan diperbaiki secara berkala oleh kedua pasangan. Menariknya, laman Oiseaux Birds mengungkap kalau elang brontok gak berkembang biak setiap tahun. Betina juga cuma menghasilkan sebuah telur yang akan dierami selama 40 hari.

7. Dilindungi negara dan dunia internasional

Elang brontok bertengger di pohon. (commons.wikimedia.org/Srikaanth Sekar)

Tahukah kamu kalau elang brontok dilindungi negara dan dunia internasional sekaligus? Ya, dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, elang brontok (Nisaetus cirrhatus) jadi salah satu jenis hewan yang dilindungi di Indonesia. Itu artinya perbuatan tidak bertanggung jawab terhadap elang brontok bisa berujung ke hukuman berat. Gak cuma itu, elang brontok juga dilindungi dari perdagangan internasional. Spesies ini masuk daftar hewan yang dilindungi oleh CITES. 

Meski tergolong spesies yang tidak terancam punah, elang brontok masih menderita akibat hilangnya habitat dan gangguan dari manusia. Bahkan, menurut informasi dari Daftar Merah IUCN, tren populasi elang brontok kini tengah mengalami penurunan. Semoga saja keberadaan burung mengagumkan ini bisa lebih terjaga, ya? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang elang brontok?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team