7 Fakta Unik Tentang Lemur, Si Malas yang Ternyata Sangat Cerdas

Sebuah keluarga biasanya dipimpin oleh pejantan. Tapi sama seperti cheetah dan gajah, keluarga lemur ternyata juga dipimpin oleh seekor betina. Dalam keluarga lemur, betina adalah penguasa. Para betina bahkan tidak segan memukul, menggigit, atau mengambil buah dari lemur jantan. Bahkan tidak jarang kukang jantan tidak makan sampai betina merasa kenyang.

Carl Linnaeus adalah orang pertama yang memanggil hewan asal Madagaskar ini dengan sebutan Lemur pada tahun 1795. Dalam bahasa Latin, lemur berarti roh jahat dari orang mati. Nama ini terinspirasi dari penampilan lemur yang menakutkan terutama jika kita melihatnya di malam hari.

Mata biru pada manusia adalah hal yang biasa kita temukan. Selain manusia, lemur adalah satu-satunya primata yang memiliki mata biru. Lemur berjenis lem Sclater juga memiliki mata biru yang indah. Lemur jenis ini hidup dalam kelompok di sekitar Semenanjung Sahamalaza atau hutan-hutan kecil yang berada di sekitar Madagaskar.

Kebanyakan hewan biasanya memiliki gerakan gesit dan aktif bergerak. Tapi hal itu tidak berlaku bagi lemur. Hewan ini justru sangat lamban. Ketika berburu pada malam hari pun, lemur hanya bisa mengejar mangsanya dengan kecepatan 8 km/jam. Mereka juga sangat malas dan bisa menghabiskan 80 persen waktu mereka hanya untuk tidur atau berdiam diri tanpa melakukan apa-apa.

Lemur mungkin malas dan lamban, tapi mereka juga masuk dalam golongan hewan yang cerdas. Lemur dapat dengan mudah mempelajari hal baru. Salah satu bukti lainnya adalah, mereka memiliki cara berkomunikasi yang rumit mulai dari suara geraman, suara yang pelan, gonggongan, ekspresi wajah bahkan bau pun memiliki arti keluar dari tubuh mereka pun merupakan bagian dari cara berkomunikasi dan memiliki arti khusus.

Jika kebanyakan manusia menilai seseorang berdasarkan fisiknya, para lemur menilai lemur lain berdasarkan kecerdasannya. Semakin banyak hal yang bisa dilakukan oleh seekor lemur, maka dia akan semakin populer di antara lemur yang lain.

Beberapa peneliti mengumpulkan 20 lemur dan meletakkan buah dalam kotak kaca. Lucunya, saat seekor diantaranya berhasil mengambil buah dalam kotak kaca, lemur lain akan memberikan perhatian lebih banyak pada lemur pintar tersebut.

Sama seperti ikan yang tidak bisa hidup tanpa air, lemur tidak bisa hidup tanpa pohon. Penebangan liar dan penggundulan hutan membuat hewan ini kehilangan rumah mereka dan akhirnya mati perlahan.

Selain pengerusakan hutan, manusia juga memburu lemur karena dianggap berbahaya dan banyak juga yang memburu lemur untuk kemudian menjualnya di pasar gelap membuat keberadaan hewan ini semakin langka setiap tahunnya.