7 Tempat Unik di Bumi dengan Pemandangan seperti Planet Alien

Saat menonton film-film tentang alien, biasanya kita akan mendapat gambaran tentang suasana planet yang dihuni oleh makhluk ekstraterestrial. Gurun yang sangat gersang, bukit dengan warna-warni mencolok, ataupun gua bernuansa misterius.
Tanpa perlu jauh-jauh ke luar angkasa, ternyata kita bisa menjumpai tempat-tempat unik di Bumi yang punya suasana seperti planet alien. Tujuh tempat berikut ini terbentuk melalui berbagai fenomena alam juga kecelakaan kerja yang tidak disengaja.
1. Danakil Depression, Etiopia
Tahukah kamu di mana tempat terpanas di Bumi berada? Jawabannya terletak di sisi timur Benua Afrika, tepatnya area Danakil Depression.
Danakil merupakan lembah dengan ketinggian lebih dari 100 mdpl yang dikelilingi pegunungan dan banyaknya kawah gunung berapi. Kawasan ini terbentuk akibat pergerakan tiga lempeng tektonik yang bergerak terpisah satu sama lain.
Tingginya aktivitas vulkanik di Danakil membuat kawasan ini memiliki banyak sumber mata air panas dan kawah belerang. Saat musim panas tiba, suhu udara di Danakil bisa mencapai 55 derajat Celcius.
Meski kawasan ini memiliki suhu udara ekstrim, Danakil ternyata menyimpan cadangan garam yang menjadi sumber perekonomian masyarakat sekitar. Sementara itu, Danakil semakin mengalami penurunan permukaan seiring dengan pergerakan lambat lempeng-lempeng tektonik dibawahnya, dikutip dari Thoughtco.
2. Rainbow Mountain, Peru
Dikenal sebagai Vinicunca oleh masyarakat setempat, Rainbow Mountain merupakan salah satu gunung yang ada di barisan Pegunungan Andes di Peru. Gunung setinggi 5200 mdpl ini sebenarnya baru ditemukan di tahun 2015 ketika terjadi lelehan salju.
Sesuai namanya, Rainbow Mountain memiliki garis-garis warna cerah seperti warna pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Perbedaan kandungan mineral dalam setiap batuan gunung menyebabkan terbentuknya variasi warna tersebut, dikutip dari Geology In.
3. Pamukkale, Turki
Pamukkale adalah daerah di Anatolia selatan yang terkenal dengan keberadaan sumber mata air panasnya. Terletak di zona pertemuan lempeng tektonik, Pamukkale memiliki aktivitas kegempaan, geothermal, juga banyaknya patahan.
Dari sisi geologi, Pamukkale merupakan tempat ditemukannya sumber travertine terbanyak di dunia. Travertine adalah jenis batuan yang terbentuk dari pertemuan air panas dan mineral kalsium karbonat.
Air hujan yang memasuki area patahan akan mengalami proses pemanasan oleh magma dan selanjutnya meluruhkan mineral kalsium dari lapisan batuan dasar. Air panas dengan kandungan kalsium tersebut kemudian akan muncul lagi ke permukaan melalui sumber mata air panas dan menjadi endapan travertine, dikutip dari NASA Earth Observatory.
4. Sossusvlei, Namibia
Sossusvlei merupakan sebuah kawasan di Gurun Namib dan berada dalam arah sejajar dengan garis pantai Samudra Atlantik. Keberadaan arus Benguela di pesisir Namibia membuat kawasan tersebut memiliki karakteristik udara yang dingin dan kering sehingga laju presipitasi sangatlah rendah.
Sossusvlei sebenarnya adalah dataran garam dan tanah liat yang sangat luas. Ketika hujan turun, aliran Sungai Tsauchab akan mengalir sampai Sossusvlei dan membawa kandungan mineral didalamnya.
Menariknya, sesampainya di Sossusvlei, air tidak dapat mengalir keluar dan menembus bukit pasir yang mengelilingi kawasan tersebut. Air yang tertahan lama kelamaan akan mengalami penguapan dan tersisalah mineral seperti garam serta tanah liat, dikutip dari Geology Sciences.
5. Cave of the Crystals, Meksiko
Film-film dengan tema alien, tak jarang menampilkan gua dengan ciri khas misterius yang menjadi tempat pendaratannya di Bumi. Salah satu gua misterius tersebut ada di Meksiko yaitu Cave of the Crystals.
Cave of the Crystals merupakan jenis gua bawah tanah dengan kedalaman 300 meter di bawah permukaan. Di dalam gua ini, kita akan melihat banyaknya kristal gipsum dalam ukuran yang sangat besar atau kira-kira seukuran pohon.
Lokasi gua tersebut berjarak 100 kilometer dari area pertambangan timah, perak dan seng. Di tahun 2000, ketika para penambang sedang menggali terowongan untuk ventilasi, tanpa sengaja mereka menemukan sebuah ruangan bawah tanah dengan banyaknya kristal besar berwarna putih.
Kemunculan kristal gipsum diperkirakan berasal dari naiknya magma dan membuat air kaya mineral masuk melalui retakan-retakan yang ada di batuan kapur sekeliling gua. Ketika terjadi pendinginan temperatur selama ribuan tahun, mineral tersebut lama kelamaan akan mengeras dan memanjang hingga lebih dari 10 meter, dikutip dari Live Science.
6. Fly Geyser, Amerika Serikat
Fly Geyser terletak di salah satu remote area di negara bagian Nevada, Amerika Serikat, yaitu Gurun Black Rock. Gurun tersebut didominasi oleh batuan sedimen dengan lapisan panas bumi dibawahnya.
Jika geyser pada umumnya terbentuk melalui proses alam selama jutaan tahun, Fly Geyser merupakan hasil dari kegagalan operasi pengeboran sumur panas bumi di tahun 1916. Air panas dan kandungan mineral didalamnya terus mengalir di tempat tersebut akibat sumur yang tidak tertutup sempurna.
Hal menarik dari Fly Geyser tentu saja adalah kombinasi warna merah, hijau dan putih yang tampak menghiasi batuan geyser. Warna-warna tersebut berasal dari jenis alga termofilik yang dapat hidup di lingkungan air panas dan kaya mineral, dikutip dari Geology Science.
7. Grand Prismatic Spring, Amerika Serikat
Taman Nasional Yellowstone selama ini dikenal sebagai salah satu tempat di Amerika Serikat dengan banyaknya sumber mata air panas. Di tempat ini pula, kita bisa menemukan sumber mata air panas dengan warna cerah seperti pelangi, yaitu Grand Prismatic Spring.
Grand Prismatic Spring terbentuk melalui air yang terkena panas oleh magma dan mencari celah untuk sampai ke permukaan bumi. Air panas tersebut keluar melalui sisi tengah lalu menyebar ke berbagai sisi sembari mengalami proses pendinginan.
Air di bagian tengah memiliki suhu sangat panas hingga 87 derajat Celcius. Karena suhu yang terlalu tinggi untuk dihuni oleh makhluk hidup, air di bagian tengah tampak cerah dan berwarna biru.
Sementara itu, di bagian luar kolam air panas akan tampak warna-warna berbeda yang disebabkan oleh keberadaan berbagai jenis bakteri. Salah satu bakteri yaitu Synechococcus merupakan jenis cyanobacteria yang memberi warna kuning pada bagian luar Grand Prismatic Spring, dikutip dari Smithsonian Magazine.
Karena fenomena alam yang tak biasa terjadi, tempat-tempat di atas memiliki keunikan dan pemandangan yang tiada duanya. Mengunjungi ketujuh tempat tersebut seolah membawa kita berada di planet alien seperti di gambaran film-film science-fiction.