Mengapa Kuda Purba Berukuran Lebih Kecil Dibanding Kuda Modern?

Nenek moyang kuda modern muncul sekitar 50 juta tahun lalu di zaman Eosen. Spesies paling awal yang dikenal, yaitu Eohippus, tingginya hanya sekitar 42–50 cm. Kuda purba ini hidup di lingkungan hutan yang lembap dan rimbun, dengan tanah lunak dan banyak semak.

Tubuh kecil ini justru menguntungkan. Dengan ukuran mini, kuda purba dapat bergerak lincah menghindari predator dan mudah menyelinap di antara semak-semak hutan. Makanannya pun berbeda dari kuda modern, kuda purba lebih banyak memakan daun lunak sehingga tubuh kecil dengan sistem pencernaan sederhana sudah cukup untuk kebutuhan hidup mereka.

Seiring waktu, Bumi mengalami perubahan besar. Memasuki zaman Miosen (sekitar 20 juta tahun lalu), hutan-hutan mulai menyusut dan berganti menjadi padang rumput terbuka. Lingkungan ini membawa tantangan baru: predator lebih mudah melihat mangsa, jarak tempuh untuk mencari makanan lebih jauh, dan tanah lebih keras.

Di sinilah ukuran kuda mulai berubah. Kuda yang lebih besar dengan kaki lebih panjang lebih mampu berlari cepat dan efisien di ruang terbuka. Jumlah jari mereka pun berkurang menjadi satu (kuku/hoof) untuk meningkatkan kecepatan. Adaptasi ini membuat kuda semakin besar dan semakin menyerupai kuda modern.

Namun, perubahan ukuran ini tidak berlangsung lurus. Ukuran tubuh mereka sebenarnya naik-turun mengikuti iklim. Saat Bumi menghangat, kuda menjadi lebih kecil agar lebih mudah melepaskan panas. Ketika iklim mendingin, ukuran tubuh kembali meningkat. Ini sesuai dengan Aturan Bergmann, yaitu hewan di iklim panas cenderung lebih kecil dan hewan di iklim dingin cenderung lebih besar.

ilustrasi kuda (unsplash.com/Annika Treial)

Ketika kuda memasuki habitat padang rumput, tubuh besar menjadi keuntungan besar. Dengan kaki yang panjang dan tubuh tinggi, mereka bisa:

Perubahan dari kaki berjari banyak menjadi satu kuku juga meningkatkan efisiensi berlari. Fosil menunjukkan bahwa tulang kaki kuda makin memanjang dan menyatu, mencerminkan gaya hidup mereka yang makin bergantung pada kecepatan.

Selain perubahan lingkungan dan makanan, tekanan dari predator juga ikut menentukan ukuran tubuh kuda sepanjang sejarah evolusinya. Pada masa ketika kuda purba masih berukuran kecil, mereka hidup berdampingan dengan predator hutan seperti mamalia karnivor kecil hingga burung pemangsa. Tubuh kecil dan lincah membantu mereka bersembunyi di balik semak dan melarikan diri dengan zig-zag di antara pepohonan.

Namun, saat habitat berubah menjadi padang rumput terbuka, jenis predator yang mereka hadapi juga berubah. Padang rumput dihuni pemburu cepat seperti anjing purba besar dan kucing bergigi tajam. Di lingkungan terbuka, tubuh kecil justru membuat kuda lebih rentan karena sulit berlari cepat dalam jarak panjang. Evolusi pun mendorong kuda menjadi lebih besar, berkaki panjang, dan mampu sprint di area terbuka. Artinya, ukuran tubuh kuda bukan hanya dipengaruhi oleh iklim dan makanan, tetapi juga oleh tekanan bertahan hidup dari predator yang berubah seiring perubahan ekosistem.

Dalam periode yang lebih baru, ukuran kuda sangat dipengaruhi oleh manusia lewat proses domestikasi. Sekitar 5.500 tahun lalu, manusia mulai menjinakkan kuda dan memilih sifat tertentu yang akhirnya membuat ukuran kuda semakin besar dan bervariasi.

Menariknya, kuda di abad pertengahan sebenarnya tidak besar. Banyak kuda perang Eropa hanya setinggi kuda poni modern. Kuda superbesar seperti Shire atau Clydesdale baru muncul setelah manusia dengan sengaja mengembangbiakkan kuda yang lebih kuat untuk bekerja di ladang atau menarik beban berat. Bahkan sekarang, hasil domestikasi membuat ukuran kuda sangat bervariasi: dari Falabella hanya setinggi 70 cm hingga Shire yang tingginya bisa melebihi 2 meter.

Jadi, kuda purba berukuran lebih kecil dibanding kuda modern karena perubahan habitat, iklim, dan pembiakan oleh manusia. Perjalanan panjang ini menunjukkan bahwa ukuran tubuh kuda adalah hasil kombinasi antara evolusi alam dan campur tangan manusia, membentuk kuda-kuda modern yang jauh lebih besar dan bervariasi dibanding nenek moyangnya yang mungil.