Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kucing Dilarang Keras Makan Jeruk dan Buah Citrus Lainnya

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/WEI WU)
ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/WEI WU)
Intinya sih...
  • Kandungan minyak esensial dalam jeruk bisa ganggu pencernaan kucing, menyebabkan muntah atau diare.
  • Senyawa psoralen dalam buah citrus bisa bikin kulit kucing lebih sensitif terhadap matahari, menyebabkan iritasi atau sensasi terbakar.
  • Kandungan asam sitrat dalam jeruk bisa iritasi saluran pencernaan kucing, membuat mereka tampak lesu dan kurang aktif.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kucing memang terkenal penasaran, tapi gak semua makanan manusia cocok untuk mereka, lho. Buah jeruk jadi salah satu makanan yang sering bikin kamu bertanya-tanya: aman atau tidak?

Aroma jeruk yang kuat biasanya membuat kucing menjauh, tapi bukan berarti risiko bahaya hilang sepenuhnya. Beberapa kandungan di dalam buah citrus ternyata bisa memicu reaksi yang gak nyaman bagi tubuh kucing. Kamu perlu tahu apa saja risikonya supaya bisa menjaga anabul tetap aman setiap hari.

1. Kandungan minyak esensial bisa ganggu pencernaan kucing

ilustrasi buah jeruk
ilustrasi buah jeruk (pexels.com/congerdesign)

Minyak esensial dalam jeruk, terutama limonene dan linalool, disebut dokter hewan seperti Jenna Whatley dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada kucing. Senyawa ini paling banyak ditemukan di bagian kulit jeruk sehingga makin besar risikonya saat kucing menjilat atau menggigit bagian tersebut. Reaksi yang muncul bisa berupa muntah atau diare karena perut mereka tidak dirancang untuk mengolah senyawa ini. Kondisi ini biasanya membuat kucing terlihat gelisah atau enggan makan.

Lapisan pencernaan kucing sangat sensitif terhadap zat-zat tertentu sehingga paparan kecil pun bisa memicu reaksi. Kucing memang karnivora sejati sehingga sistem pencernaannya hanya optimal saat menerima nutrisi dari sumber hewani. Kamu akan lebih mudah menjaga kondisi perutnya tetap sehat jika memastikan kucing tidak bersentuhan dengan jeruk atau kulitnya. Pencegahan sederhana ini membuat risiko gangguan pencernaan bisa ditekan.

2. Senyawa psoralen bisa bikin kucing lebih sensitif terhadap matahari

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/Anete Lusina)
ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/Anete Lusina)

Psoralen adalah senyawa alami dalam buah citrus yang ditemukan di kulit, biji, daging buah, hingga daun dan batangnya. Dokter hewan menjelaskan bahwa psoralen dapat meningkatkan sensitivitas kulit kucing terhadap paparan sinar matahari. Reaksi ini bisa muncul dalam bentuk kemerahan, iritasi, atau sensasi terbakar saat kucing berada di luar rumah. Efeknya makin besar kalau kucing punya kebiasaan berjemur.

Senyawa psoralen bekerja dengan membuat kulit lebih rentan terhadap cahaya ultraviolet sehingga kulit kucing tidak mampu melindungi diri seperti biasanya. Kondisi ini tentu membuat aktivitas kucing jadi terganggu, terutama kalau ia tipe yang suka bermain di area outdoor. Kamu bisa menghindari masalah ini cukup dengan memastikan kucing tidak mengonsumsi bagian apa pun dari buah jeruk. Semakin jauh kucing dari buah citrus, semakin kecil risiko reaksi kulit muncul.

3. Kandungan asam bisa iritasi saluran pencernaan

ilustrasi kucing peliharaan (freepik.com/Freepik)
ilustrasi kucing peliharaan (freepik.com/Freepik)

Asam sitrat dalam jeruk menjadi salah satu zat yang disebut dokter hewan sebagai pemicu iritasi pada perut kucing. Asam ini terkonsentrasi di kulit dan daging buah sehingga bagian mana pun tetap dapat menimbulkan reaksi. Kucing bisa mengalami muntah atau diare saat tubuh mereka berusaha mengeluarkan zat tersebut. Kondisi ini membuat mereka tampak lesu dan kurang aktif.

Sistem pencernaan kucing tidak dirancang untuk menerima asupan buah-buahan asam sehingga respons tubuhnya lebih cepat muncul. Tubuh kucing akan bereaksi terhadap makanan yang dianggap gak cocok untuk mereka dan itu termasuk buah citrus. Kamu akan lebih mudah menjaga kesehatannya kalau memastikan buah jeruk tidak berada dalam jangkauan. Kebiasaan kecil ini bisa membantu mencegah perut kucing mengalami iritasi tiba-tiba.

4. Gak ada manfaat nutrisi yang berarti untuk tubuh kucing

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/大 董)
ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/大 董)

Kucing bisa memproduksi vitamin C sendiri sehingga mereka gak membutuhkan tambahan dari buah jeruk. Dokter hewan seperti O’Callaghan menekankan bahwa nutrisi dalam citrus tidak memberikan manfaat untuk kucing. Kandungan serat dalam buah jeruk juga tidak relevan untuk kucing karena sistem pencernaan mereka gak dirancang untuk mengolah serat tanaman. Serat malah bisa membuat pencernaan bekerja lebih berat.

Kandungan gula alami dalam jeruk juga tidak diperlukan tubuh kucing. Gula bisa membuat kadar gula darah meningkat, terutama pada kucing dengan kondisi tertentu seperti prediabetes atau diabetes, seperti dijelaskan Whatley. Kamu akan menjaga kesehatan jangka panjangnya dengan fokus pada nutrisi hewani berkualitas. Asupan yang sesuai kebutuhan biologis mereka selalu menjadi pilihan paling aman.

5. Risiko gejala setelah mengonsumsi jeruk tetap ada meski jarang

ilustrasi kucing diperiksa dokter hewan (vecteezy.com/Olena Demydenko)
ilustrasi kucing diperiksa dokter hewan (vecteezy.com/Olena Demydenko)

Dokter hewan seperti O’Callaghan, Koehler, dan Whatley menyebutkan bahwa kucing bisa menunjukkan gejala seperti drooling, muntah, diare, hingga lesu setelah mengonsumsi jeruk. Gejala ini biasanya muncul sebagai reaksi tubuh yang berusaha membersihkan zat berbahaya. Kondisi ini sering kali hanya berlangsung sebentar, namun tetap perlu kamu awasi. Respons tubuh tiap kucing bisa berbeda tergantung seberapa banyak jeruk yang mereka konsumsi.

Kasus yang lebih serius dapat terjadi kalau kucing mengonsumsi bagian kulit atau bijinya. Bagian tersebut punya konsentrasi senyawa berbahaya yang lebih tinggi sehingga reaksinya bisa lebih kuat. Kamu perlu segera menghubungi dokter hewan kalau kucing menunjukkan tanda-tanda aneh setelah kontak dengan buah citrus. Langkah cepat akan membantu mencegah kondisi memburuk.

Kucing memang jarang tertarik pada aroma jeruk, tapi bukan berarti risiko bahaya hilang sepenuhnya. Kandungan minyak esensial, psoralen, asam sitrat, hingga gula alami tetap bisa memicu reaksi yang tidak nyaman buat tubuh mereka.

Kamu akan menjaga kondisi si bulu tetap aman dengan menjauhkan buah citrus dari jangkauannya. Pilihan makanan yang sesuai kebutuhan biologis kucing selalu jadi langkah terbaik untuk kesehatan jangka panjangnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Alasan Kucing Dilarang Keras Makan Jeruk dan Buah Citrus Lainnya

19 Nov 2025, 23:12 WIBScience