Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Predator Menggemaskan di Hutan Hujan Indonesia, Jangan Meremehkannya!

Tarsius
Tarsius (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)
Intinya sih...
  • Kukang adalah primata beracun yang tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mereka memiliki kelenjar tanpa bulu yang mengeluarkan minyak beracun.
  • Kucing hutan atau leopard cat merupakan spesies kucing liar dengan kemampuan berburu yang sangat tajam, hidup menyendiri, dan banyak ditemukan di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.
  • Musang akar adalah penghuni hutan hujan yang menggemaskan dengan penyebaran luas di Asia Tenggara. Meskipun diklasifikasikan sebagai karnivora, mereka juga sering mengonsumsi buah-buahan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Predator tidak hanya berukuran besar, bergigi tajam dan terlihat menyeramkan. Bisa saja, mereka justru berukuran kecil dan tampak menggemaskan. Bulunya lembut, matanya besar hingga bertubuh mungil, jadi kamu bisa saja tertipu oleh mereka. Di hutan hujan Indonesia juga banyak ditemukan predator yang penampilannya menipu seperti itu, lho. Kehadirannya sebagai pemburu ulung juga sangat penting karena menjaga keseimbangan ekosistem.

Setiap pemangsa menggemaskan punya teknik berburunya sendiri yang membuat mereka tampak mematikan bagi mangsa. Ada yang mengandalkan kemampuan menyergapnya, bagian tubuhnya yang berbisa dan kelincahannya bermanuver di antara pepohonan. Penampilan boleh saja lucu, tapi kemampuan berburunya tidak boleh diremehkan begitu saja. Penasaran hewan apa saja itu? Yuk, kenalan dengan mereka satu per satu!

1. Kukang

Kukang
Kukang (commons.wikimedia.org/Aprisonsan)

Penyebaran kukang ada di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk arboreal noktural karena menghabiskan banyak waktunya di atas pepohonan serta lebih aktif di malam hari. Bulu lembut dan mata besarnya terlihat sangat menggemaskan, tapi ternyata mereka adalah satu-satunya primata beracun, lho. Di Indonesia sendiri, ada setidaknya 5 spesies kukang yang tersebar di Bangka, Kalimantan, Sumatra dan Jawa.

Melansir International Fund of Animal Welfare, kukang punya kelenjar tanpa bulu di bawah lengannya yang mengeluarkan minyak khusus. Minyak itu akan bercampur dengan air liur saat mereka menjilatnya, lalu berubah jadi racun yang cukup kuat membunuh serangga dan mamalia mungil. Walaupun terkenal lambat, kukang termasuk terampil karena perburuannya sangat terukur.

2. Kucing hutan

Kucing hutan
Kucing hutan (commons.wikimedia.org/Kai Squires)

Spesies kucing satu ini juga dikenal sebagai leopard cat (Prionailurus bengalensis) yang subspesiesnya punya ciri khas sendiri. Penyebarannya cukup luas, menjangkau Asia Timur, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Kalau di Indonesia, mereka banyak ditemukan di Sumatra, Kalimantan dan lebih jarang di Jawa. Kucing hutan cenderung menghuni semak belukar, padang rumput dan hutan tropis, dilansir Animalia.

Kucing hutan lebih suka hidup menyendiri dan banyak berburu di malam hari. Mereka punya banyak kemampuan yang menunjang keberhasilan berburunya, termasuk penglihatan, penciuman dan pendengarannya sangat tajam. Tidak hanya itu, spesies ini juga pandai memanjat dan berenang. Memburu serangga, burung, tikus, reptil kecil, ular, belut, ikan, kepiting, kelinci, musang kecil, babi hutan kecil dan mamalia lain bukan rintangan besar bagi mereka.

3. Musang akar

Musang akar
Musang akar (commons.wikimedia.org/Tontan Travel)

Small-toothed palm civet atau musang akar (Arctogalidia trivirgata) juga termasuk penghuni hutan hujan yang menggemaskan. Penyebarannya cukup luas, menjangkau kawasan tropis Asia. Kalau di Indonesia, mereka bisa kamu temukan di Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Saat mengunjungi habitatnya, waktu terbaik untuk melihatnya adalah malam hari karena mereka biasanya keluar berburu. Pastikan kunjungi area hutan yang terpencil, ya.

Berdasarkan informasi dari Animal Diversity, musang akar memang diklasifikasikan sebagai karnivora, tapi susunan giginya membuat para ahli menganggap buah-buahan jadi diet penting bagi mereka. Jadi, spesies ini juga sering terlihat mengonsumsi buah-buahan. Walaupun begitu, kegesitan dan kelincahannya saat memburu serangga, mamalia kecil, burung, katak dan kadal juga tidak bisa diragukan.

4. Tarsius

Tarsius
Tarsius (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)

Di Indonesia, hewan ini dikenal sebagai tarsius, tapi juga dinamai tarsier karena nama ilmiahnya Tarsius tarsier. Matanya bulat besar, tapi tubuhnya mungil dan jarinya panjang. Saat melihatnya, kamu mungkin ingin menyentuh bulu lembutnya. Sayangnya, penyebaran mereka saat ini hanya ada di beberapa pulau di Asia Tenggara. Tarsius barat tersebar di hutan dataran rendah dan hutan pegunungan di Kalimantan, Sumatra dan Bangka Belitung.

Kemudian ada tarsiur timur yang hanya bisa kamu temukan di Sulawesi dan pulau sekitarnya, mereka menghuni hutan di berbagai ketinggian. Satu spesies lagi ada di Filipina. Tarsius hidup menyendiri dan termasuk satu-satunya primata yang benar-benar karnivora, lho. Saat malam hari, mereka menempal pada dahan dan mengandalkan penglihatan malamnya serta pendengarannya untuk mendeteksi mangsa. A-Z Animals menjelaskan bahwa setelah mangsa dikunci, mereka mendekat dengan pelan, lalu melompat cepat dan menyergapnya.

Sebenarnya masih ada beberapa hewan menggemaskan lain, hanya saja empat tadi masuk sebagai standar imut pada umumnya. Penyebarannya di Indonesia juga cukup terperinci, sehingga kamu bisa mengunjungi habitatnya secara langsung. Tapi, kalau tidak mau pergi jauh, cukup datangi pusat konservasi atau kebun binatang terdekat di wilayahmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Stenocara Gracilipes, Kumbang Gurun Pengumpul Air dari Kabut

19 Nov 2025, 17:49 WIBScience