Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi peternakan sapi (Pexels.com/Matthias Zomer)

Sektor peternakan sebenarnya menopang kehidupan seluruh negara di dunia. Tak hanya sebagai makanan konsumsi, sektor ini juga memberikan pendapatan besar dari segi perekonomian. Meski begitu, industri ini tetap punya sisi lain, yaitu berpengaruh terhadap intensitas perubahan iklim.

Peternakan hewan rawan mengeluarkan emisi gas rumah kaca. Gas ini lalu terperangkap di atmosfer dan menaikkan suhu Bumi di atas rata-rata. Setidaknya, ada beberapa fakta lain mengenai alasan peternakan hewan dapat memengaruhi naiknya gas rumah kaca. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini!

1. Peternakan memerlukan sumber daya yang besar

Ilustrasi peternakan sapi (Unsplash.com/Stijn de Strake)

Pengelolaan industri peternakan membutuhkan upaya dan sumber daya yang besar. Dilansir Sentient Media, perawatan hewan ternak menggunakan lebih banyak air daripada menanam tanaman seperti kedelai. 

Sepertiga dari semua air yang digunakan dalam sektor peternakan digunakan untuk produksi daging sapi, sementara 19 persen lainnya digunakan untuk sapi perah untuk produksi susu dan olahan lainnya. Secara tidak langsung, peternakan juga mencemari saluran air yang berwujud polutan. 

Polusi ini sebagian besar berasal dari lubang kotoran atau laguna yang dibuat untuk menampung limbah hewan ternak. Ketika lubang tersebut bocor, nitrogen dan gas lainnya dalam pupuk kandang dapat mencemari sumber air setempat yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan di masyarakat sekitar.

2. Gas metana keluar dari sendawa dan kotoran hewan ternak

Editorial Team

Tonton lebih seru di