TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Menarik tentang Olahraga Scuba Diving, Seru dan Menantang!

Scuba diving Indonesia pernah masuk Guinness World Records 

scuba diving (pixabay.com/jackmac34)

Indonesia memiliki laut yang lebih luas dari daratan. Tak hanya kaya dengan sumber ekonomi dari hasil lautnya, banyak perairan di Indonesia yang kaya akan keindahan karangnya. Jadi tak heran jika Indonesia jadi salah satu spot diving terbaik dunia. 

Mengingat kedalaman lautnya yang beraneka ragam, salah satu cara terbaik untuk menikmati keindahannya adalah melakukan scuba diving. Buat kamu yang belum pernah melakukan olahraga yang satu ini, ada baiknya untuk mengetahui beberapa fakta menarik tentang scuba diving. Seperti yang terlihat dalam daftar di bawah ini.

1. Asal nama scuba diving 

scuba diving (pixabay.com/skitterphoto)

Scuba pada kata scuba diving sebenarnya adalah singkatan dari self-contained underwater breathing apparatus yang berarti alat bantu pernapasan bawah air mandiri. Nama ini digunakan untuk merujuk ke peralatan sirkuit terbuka in-line yang memfasilitasi proses menghirup udara terkompresi dan akhirnya membuang ke dalam air.

Scuba pertama dinamai Aqualung yang ditemukan oleh pelaut Prancis Jacques Cousteau pada tahun 1943. Namun 300 tahun sebelumnya, Leonardo da Vinci sudah menyiapkan cetak biru tentang peralatan menyelam semacam ini.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Scuba Diving di Filipina yang Bikin Kebelet Cuti

2. Penyelam scuba menghirup udara terkompresi 

scuba diving (pixabay.com/ocvs)

Udara yang dihirup selama menyelam mengandung 79 persen Nitrogen dan 21 persen Oksigen. Bagi penyelam yang sifatnya rekreasi, menghirup udara terkompresi ini merupakan hal yang aman.

Namun kamu perlu tahu kalau nitrogen pada kedalaman di bawah 30 meter dapat menyebabkan narcosis nitrogen, yaitu kondisi mabuk yang awalnya mengarah pada halusinasi dan ketidaksadaran, hal ini dapat mengakibatkan kematian.

Sementara oksigen menjadi beracun ketika berada di bawah tekanan, hingga pada kedalaman lebih dari 42 meter. Itulah sebabnya gas khusus dengan konsentrasi oksigen lebih rendah disediakan untuk penyelaman yang lebih dalam dari 42 m.

3. Suara dan warna di bawah air 

pemandangan di bawah laut (pixabay.com/librtybeth)

Suara bergerak lima kali lebih cepat di bawah air dibanding gerakan suara di udara. Hal inilah yang membuat penyelam hampir mustahil untuk menentukan dari mana suara itu berasal. 

Sementara untuk warna, kamu perlu tahu bahwa air menyerap cahaya dengan cepat. Warna yang diserap paling cepat adalah merah. Itu kenapa jika kamu terluka pada kedalaman tertentu, kamu justru melihat darahmu justru berwarna biru .

Makanya kamu perlu  filter merah dan beberapa warna lain untuk kamera bawah air. Lampu penyelaman juga diperlukan agar kamu dapat melihat warna-warna yang sebenarnya. 

4. Cedera dan bahaya kematian selama penyelaman 

scuba diving (pixabay.com/csitdms)

Banyak penyelam yang menganggap hiu adalah ancaman terbesar ketika melakukan penyelaman. Padahal hiu tidak memakan manusia. Hiu biasanya menyerang karena merasa terancam, kebingungan atau mencium bau darah. 

Kematian umumnya terjadi pada penyelam yang berusaha untuk memecahkan rekor dunia untuk penyelaman laut dalam. Meski dianggap sebagai olah raga yang berbahaya, nyatanya scuba diving merupakan olah raga yang aman selama dilakukan dengan cara yang benar. Hal ini merujuk pada laporan Divers Alert Network yang mencatat kematian selama penyelaman hanya 1 banding 211.864 pada 2010. Rasio ini jauh lebih rendah dibanding rasio kematian akibat lari maraton. 

Sementara itu cedera patah jari dan hidung adalah cedera yang paling umum terjadi walaupun statistik resmi menyebut cedera barotraumatic sebagai cedera nomor satu yang terkait dengan scuba diving.

5. Rekor scuba diving 

Ahmad Gabr mencetak rekor Scuba Diving Air Asin Terdalam, Mesir, Kamis (18 September 2014).(deepblu.com)

Ada banyak rekor yang sudah dipecahkan berkaitan dengan olah raga scuba diving. Salah satu yang paling mencengangkan adalah penyelaman air asin terdalam yang dilakukan oleh Ahmad Gabr pada 18 September 2014. Ahmad menyelam hingga kedalaman 332,35 meter atau 1.090 kaki 4,5 inci.   

Sementara itu penyelaman terlama dilakukan oleh Cem Karabay selama 142 jam , 42 menit, 42 detik pada Juli 2016. Indonesia sendiri mencatat rekor peserta scuba diving terbanyak pada bulan Agustus 2009 di pantai Malalayang di Manado. Acara ini mengumpulkan 2.486 penyelam.

6. Usia yang tepat untuk memulai scuba diving 

latihan scuba diving (pixabay.com/serenitydiver)

Tracy Myer,  Instruktur Staf PADI IDC dengan Northwest Scuba Ltd. mengatakan jika seorang anak di bawah usia 12 tahun dapat mempelajari olah raga ini. Syaratnya ia harus bisa mendapatkan sertifikasi. Untuk mendapatkan sertifikasi ini dia harus siap secara fisik, mental dan emosional. Terutama dalam hal keterampilan dan memahami pengetahuan yang dibutuhkan untuk menyelam ala scuba diving. 

Sementara David Harmon adalah seorang ilmuwan penelitian di New York City sekaligus instruktur scuba perairan terbuka justru mengatakan sebaliknya. Baginya menyelam haruslah dilakukan saat anak sudah berusia 12 tahun. Karena ini berkaitan dengan kematangan berfikir mengingat resiko-resiko yang akan mereka hadapi ketika menyelam. 

Baca Juga: Berkenalan dengan Deep Dive Dubai, Kolam Diving Terdalam di Dunia

Verified Writer

Li Wei

food, travel & hype

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya