Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa itu Autopsi dan Mengapa Harus Dilakukan?

ilustrasi dokter sedang melakukan otopsi (pexels.com/Raul Infante Gaete)

Kita pasti pernah mendengar kata “autopsi”, terutama saat menonton berita kriminal. Pada dasarnya, autopsi atau post-mortem adalah pemeriksaan terhadap tubuh dan organ dalam pada jenazah.

Ketahui lebih banyak seputar autopsi, mengapa harus dilakukan, dan cara kerjanya. Here we go!

1. Terdapat dua jenis autopsi, yaitu medikolegal dan klinis

Basically, autopsi bertujuan untuk mencari informasi mengapa, kapan, dan bagaimana seseorang meninggal. Autopsi harus dilakukan sesegera mungkin oleh ahli patologi forensik untuk mencegah pembusukan yang bisa memengaruhi hasil pemeriksaan.

Setidaknya, ada dua jenis autopsi, yaitu:

  • Autopsi medikolegal: Dilakukan jika polisi memerlukan informasi mengenai penyebab kematian, misalnya jika orang tersebut dibunuh atau kematiannya dinilai mencurigakan.
  • Autopsi klinis: Bertujuan untuk mengetahui perjalanan penyakit yang menyebabkan kematian. Selain itu, bisa membantu mengetahui keberhasilan suatu metode pengobatan, yang pada akhirnya berkontribusi pada kemajuan ilmu kedokteran.

2. Seperti apa prosedur autopsi?

ilustrasi dokter berjalan menuju kamar mayat (pexels.com/RDNE Stock project)

Laman Better Health Channel menjelaskan langkah-langkah autopsi dengan runut, yang dimulai dari:

  • Membaringkan jenazah dengan hati-hati di atas meja pemeriksaan.
  • Memperhatikan tubuh bagian luar lalu mencatat apakah ada bekas luka, sayatan bedah, peralatan medis, tato, dan lain-lain. Ini disebut sebagai external examination.
  • Mengambil foto atau melakukan rontgen.
  • Sayatan mulai dibuat, dari tulang selangka hingga perut bagian bawah.
  • Sampel jaringan diambil dari masing-masing organ untuk diperiksa.
  • Untuk memeriksa otak, kulit kepala dan tengkorak akan dipotong. Karena otak adalah organ yang sangat rapuh, maka pemeriksaannya membutuhkan waktu lebih lama.
  • Setelah itu, sayatan yang dibuat di tubuh dijahit hingga tertutup. Organ bisa dikembalikan ke dalam tubuh atau disimpan untuk tujuan penelitian, pengajaran, dan diagnostik.

3. Setelah autopsi, jenazah dikembalikan ke pihak keluarga

Prosedur autopsi biasanya memakan waktu antara 2–4 jam. Hasil awal akan diumumkan dalam waktu 24 jam, tetapi hasil autopsi lengkap baru akan selesai dalam beberapa minggu.

Setelah autopsi selesai, jenazah akan dikembalikan ke pihak keluarga untuk dikuburkan atau dikremasi. Namun, jika jenazah tersebut tidak memiliki identitas dan tidak kunjung diambil oleh keluarganya, mungkin akan dijadikan kadaver untuk praktikum mahasiswa kedokteran.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Achmad Fatkhur Rozi
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us