Apakah Digigit Anjing Pasti Rabies? Berikut Faktanya

Digigit anjing tidak berarti selalu terkena rabies. Risiko tertular penyakit ini tergantung pada apakah anjing tersebut terinfeksi rabies dan menjalani vaksinasi atau tidak. Anjing yang sehat dan mendapat vaksin rabies lengkap hampir tidak mungkin menularkan virus ini. Namun, kalau kamu digigit oleh anjing tak dikenal, tidak divaksin, atau liar, risiko tertular rabies tetap ada sehingga perlu segera mendapat penangangan medis.

Rabies tergolong penyakit yang sangat berbahaya karena setelah gejalanya muncul risikonya hampir selalu fatal. Meski begitu, kasus rabies akibat gigitan anjing kini tergolong berkurang, terutama di negara dengan program vaksinasi hewan yang baik. Namun, bukan berarti risikonya nol, ya.

Virus rabies bisa masuk ke tubuh melalui air liur hewan terinfeksi yang mengenai luka gigitan atau goresan. Karena itu, setiap gigitan anjing tetap perlu diperiksakan ke dokter untuk menilai risikonya dan menentukan apakah kamu perlu mendapat vaksin pencegahan (PEP) atau tidak.

ilustrasi gigitan anjing (pixabay.com/Kapa65)

Gejala rabies tidak muncul langsung setelah gigitan terjadi. Waktu tersebut disebut sebagai masa inkubasi, yaitu saat digigit hingga gejala pertama muncul. Umumnya, gejala rabies mulai terlihat dalam 1—3 bulan setelah gigitan, tetapi bisa juga muncul lebih cepat, bahkan dalam 5–14 hari. Gejala itu bisa muncul lebih cepat jika luka gigitan berada di area kepala, wajah, atau leher.

Nah, cepat atau lambatnya gejala muncul tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi gigitan, kedalaman luka, jumlah virus yang masuk, dan daya tahan tubuh seseorang. Gigitan di area yang kaya ujung saraf seperti wajah, tangan, atau leher dapat mempercepat perjalanan virus menuju otak sehingga akan muncul lebih cepat. Sementara itu, gigitan di area kaki bisa membutuhkan waktu lebih lama, bahkan hingga berbulan-bulan.

Rabies pada anjing berkembang dalam tiga tahap utama. Masing-masing tahap memiliki gejala khas yang penting untuk dikenali sejak dini. Berikut penjelasannya:

Anjing mulai menunjukkan perilaku aneh, misalnya lebih agresif padahal biasanya jinak atau mendadak pendiam. Selain itu, anjing bisa mengalami demam ringan dan hilang nafsu makan. Jika tanda itu terjadi setelah digigit hewan lain, segera bawa anabul ke dokter hewan.

Anjing tampak gelisah, mudah marah, dan bisa menyerang tanpa sebab. Selain itu, anjing terlihat sulit menelan dan mengeluarkan air liur berlebih hingga tampak berbusa di mulut.

Pada tahap akhir, anjing mulai lumpuh, tidak bisa menelan, dan kesulitan bernapas. Biasanya tahap ini berakhir dengan kematian dalam beberapa hari setelah gejala muncul.

Apakah digigit anjing pasti rabies bisa jadi pertanyaan yang bikin was-was. Intinya, jangan tunggu gejala muncul, langsung periksa ke dokter dan dapatkan vaksin agar kamu tetap aman dari risiko rabies, ya.