Apakah Cakaran Kucing Bisa Menyebabkan Rabies? Cek Faktanya

Kuku kucing yang jarang dipotong bisa panjang dan tajam. Kalau mencakar, dapat membuat luka robek hingga memicu berbagai infeksi. Apalagi jika lukanya berasal dari kucing liar yang tidak diketahui riwayat kesehatannya.
Jika demikian, apakah cakaran kucing bisa menyebabkan rabies? Mengingat virus pemicunya bisa sangat menular, berikut hal yang perlu kamu ketahui.
Apakah cakaran kucing bisa menyebabkan rabies?

Memainkan paw kucing memang menggemaskan. Namun, hati-hati, karena hal itu bisa membuat anabul mencakarmu. Jangan dianggap enteng, ya. Pasalnya, cakaran kucing tidak hanya menyebabkan luka, tetapi juga berpotensi membawa infeksi, salah satunya rabies.
Well, sebetulnya rabies menular melalui air liur hewan yang terinfeksi. Namun, secara tidak langsung cakaran kucing juga mungkin mengandung air liur dari kebiasaannya yang suka menjilat. Oleh karena itu, potensi penularan rabies tetap ada walau kasusnya terhitung jarang terjadi.
Nah, untungnya, kucing juga bukan hewan utama pembawa virus rabies. Secara statistik, penularan rabies pada kucing lebih kecil dibanding anjing.
Umumnya, kucing tertular rabies setelah digigit hewan liar, misalnya tikus. Hal tersebut membuat potensi kucing terinfeksi rabies tetap ada meski anabul tinggal di dalam rumah sekalipun.
Apa yang harus dilakukan ketika dicakar kucing?
Kalau dicakar kucing yang dicurigai terinfeksi rabies, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Kamu perlu mendapatkan vaksin segera untuk mencegah virus berkembang dan memicu dampak fatal.
Namun, jika kurang yakin kucing terinfeksi rabies atau tidak, cobalah identifikasi dari perilakunya. Kucing rabies biasanya mudah marah, koordinasinya kurang, suka bertindak agresif secara tiba-tiba, hipersalivasi atau terlalu berliur, dan sulit menelan. Jika kucing yang mencakarmu bertindak demikian, jangan ragu untuk ke dokter, ya.
Nah, jika anabul tidak teridentifikasi rabies, cuci luka cakaran dengan air mengalir dan sabun antiseptik. Selanjutnya, tepuk-tepuk area kulit hingga kering menggunakan handuk bersih.
Apabila mengalami pendarahan, tekan dengan lembut menggunakan kain kasa bersih. Kamu dapat mengoleskan salep antibiotik sebelum menutupnya dengan perban steril.
Segera ke dokter kalau kamu mendapati pembengkakan, luka bernanah, muncul garis merah yang terus berubah warna, demam, sakit kepala, hingga menggigil. Tanda tersebut menunjukkan bahwa kamu butuh perawatan medis untuk menaggulangi infeksinya.
Kalau ditanya apakah cakaran kucing bisa menyebabkan rabies, jawabannya bisa walau angka kejadian memang terhitung kecil. Namun, penting untuk selalu waspada, ya!
Referensi:
"Are Cat Bites Dangerous?". Healthline. Diakses Desember 2024.
"Can You Get Rabies From a Cat Scratch?". Verywell Health. Diakses Desember 2024.
"Rabies in Cats". Advanced Care Veterinary Hospital. Diakses Desember 2024.
"Rabies in Cats". WebMD. Diakses Desember 2024.
"Rabies in Cats: What Is It, and What Causes It?". PetMD. Diakses Desember 2024.
"Cat Scratch Disease". Johns Hopkins Medicine. Diakses Desember 2024.