Mungkin kebanyakan dari kita menganggap penemu lampu adalah Thomas Alva Edison. Namun, ternyata dalam penemuan teknologi lampu listrik tak hanya Edison saja lho, yang berhasil menemukan teknologi lampu ini.
Masih ada beberapa penemu-penemu lain, yang juga berhasil menemukan teknologi lampu. Nah, siapa sajakah penemu lampu listrik selain Edison?
Terkenal dengan penemuan awal baterai, Alessandro Volta ternyata juga dapat dikatakan sebagai ilmuwan di bidang kelistrikan, yang juga menjadi awal dalam penemuan teknologi lampu.
Dilansir Live Science, pada tahun 1800, Volta menemukan apa yang disebut sebagai tumpukan Volta, yang kemudian menjadi cikal bakal baterai yang menjadi penghasil listrik untuk menyalakan lampu. Dari penemuannya itupun, Volta juga menemukan fenomena kawat tembaga bercahaya, yang dianggap sebagai manifestasi awal dari teknologi lampu.
Sir Humphry Davy sebagai salah satu ahli kimia dan listrik dari Inggris paling berpengaruh abad ke-19, juga menjadi salah satu ilmuwan yang memiliki sumbangsih terhadap penemuan teknologi lampu.
Dikutip History of Lamps, pada tahun 1809 Sir Humphry Davy membuat lampu busur listrik pertama, yang juga menjadi dasar bagi satu dari tiga jenis lampu listrik. Sedangkan dilansir Science Focus, Sir Humphry Davy juga menunjukan bahwa ketika arus listrik mengalir melalui kabel, resistensi mereka menyebabkan mereka memanas hingga titik dimana mereka mengeluarkan cahaya.
Sama seperti Sir Humphry Davy, Warren De la Rue juga adalah seorang ahli kimia, sekaligus listrik dari Inggris yang juga memiliki sumbangan terhadap penemuan teknologi lampu listrik.
Warren De la Rue memulai studinya tentang bola lampu filamen-platinum. Dikutip Live Science, Jadi Warren De la Rue mengembangkan sebuah bola lampu yang dirancang menggunakan filamen platina, melingkar sebagai pengganti tembaga untuk memancarkan cahayanya.
Nah, penemu yang satu ini, menjadi lawan saingan Edison nih. Jadi pada awalnya Joseph Swan mencoba menangani masalah-masalah yang terjadi pada teknologi lampu yang dikembangkan oleh ilmuwan sebelumnya.
Dilansir dari Science Focus pada tahun 1878, Swan mulai secara terbuka mendemonstrasikan lampu pertamanya berdasarkan karbon yang lebih awet sehingga dapat dikomersialkan, dan kemudian setelah itu ia mematenkan penemuannya itu.
Namun, Joseph Swan mengembangkan bola lampunya hampir bersamaan dengan Edison, yang juga mengembangkan bola lampunya. Disaat Swan ingin mengkomersialkan penemuannya dengan mendirikan perusahaan, Edison menggugat dirinya atas pelanggaran hak paten.
Tetapi hal itu tidak dapat dilanjutkan oleh Edison, karena Joseph Swan sudah lebih dahulu mematenkan penemuannya, dan akhirnya pun mereka berdua mencoba bersama-sama membangun perusahaan bersamanya, yang dinamakan Edison dan Swan United atau yang bisa disebut sebagai Ediswan.
Selanjutnya adalah seorang fisikawan asal Amerika Serikat yakni Dr.William David Coolidge, yang bekerja pada General Electric yang juga didirikan oleh Edison. Ia mencoba mengembangkan ke arah pada penggunaan tungsten sebagai filamen pada sebuah bola lampu.
Bahan tungsten yang dikembangkan olehnya, cocok untuk filamen pada bola lampu. Tungsten dikatakan sangat cocok pada sebuah bola lampu dikarenakan memiliki titik leleh tertinggi, sehingga sangat baik untuk bola lampu.
Dan penemuan David Cooligde ini, tetap dipakai sebagai bahan utama dalam pembuatan filamen bola lampu hingga kini.
Georges Claude menjadi penemu yang berhasil, menemukan teknologi lampu neon untuk pertama kalinya. Jadi pada awalnya, Georges Claude mencoba memanfatkan neon yang kala itu didapatkan dari bisnis pencairan udaranya.
Dan kemudian ia pun berhasil mengembangkan lampu neon, dengan cara melewatkan arus listrik ke dalam tabung yang berisi gas neon murni tersebut. Setelah itu ia pun mulai mendemonstrasikan penemuannya pada Desember 1910.
Semenjak itu pun teknologi lampu neon, mulai menyebar ke seluruh dunia dan masih tetap dipakai hingga kini.
Peter Cooper Hewitt merupakan seorang insinyur listrik asal Amerika, yang berhasil menemukan teknologi lampu uap merkuri. Pada penemuannya ini Cooper Hewitt menggunakan uap merkuri, yang dihasilkan dengan melewatkan arus listrik pada merkuri cair.
Lampu uap merkuri hasil penemuan Cooper Hewitt ini, pada masanya memiliki efisiensi yang lebih tinggi ketimbang lampu pijar yang populer pada waktu itu. Selain itu, lampu uap merkuri ini pun pada masanya juga sering dimanfaatkan dalam bidang fotografi.
Pada saat ini, lampu LED menjadi lampu yang cukup populer, bukan? Nah, seorang insinyur asal Amerika yang bernama Nick Holonyak inilah, yang berjasa dalam penemuan lampu LED.
Ia berhasil menemukan LED (Light Emitting Diode), pada tahun 1962 yang pada awalnya memancarkan cahaya merah. Kemudian, pada tanggal 9 Oktober 1962 Nick Holonyak mulai mendemonstrasikan penemuannya tersebut.
Setelah itu, lampu LED hasil penemuannya pun mulai menjadi populer bahkan Nick sendiri pun, memprediksi bahwa penemuannya akan menggantikan popularitas dari lampu pijar penemuan Edison.
Nah, itu beberapa penemu yang juga berhasil menemukan teknologi lampu selain Thomas Alva Edison. Dan semoga artikel ini menambah wawasanmu.