7 Burung Predator dengan Persebaran Wilayah Terluas di Asia

- Besra merupakan raptor berukuran sedang dengan habitat di anak benua India hingga Asia Timur.
- Shikra memiliki populasi lebih dari 500 ribu individu dewasa dan tersebar di India, Pakistan, wilayah Indochina, juga sebagian Asia Tengah dan Semenanjung Arab.
- Elang hitam dapat ditemukan di hutan-hutan pegunungan hingga ketinggian 3000 mdpl di Asia Selatan hingga Asia Tenggara.
Burung predator, atau yang tergabung dalam famili Acciptridae, meliputi beberapa jenis burung pemakan serangga, mamalia berukuran sedang, juga bangkai hewan. Kecuali Antartika, burung predator dapat ditemukan di seluruh benua dan memiliki sebaran habitat yang luas.
Artikel ini akan membahas burung-burung predator di Asia yang dikenal dengan luasnya persebaran wilayahnya. Mari berkenalan dengan ketujuh burung predator berikut.
1. Besra

Besra (Accipiter virgatus) merupakan raptor berukuran sedang dengan ciri khas berupa corak garis tebal di sisi bawah tubuhnya serta kakinya yang tipis dan panjang. Bagian atasnya tertutupi bulu berwarna biru tua-abu dan sisi bawahnya memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan.
Hutan lebat dari anak benua India, Asia Tenggara hingga Asia Timur menjadi habitat bagi populasi besra. Keberadaan sayap pendek tetapi lebar dan ekor pendek membantunya untuk terbang dengan cepat menembus lebatnya hutan.
Besra kerap berburu kadal, burung dan mamalia kecil, juga serangga seperti capung. Ketika musim dingin tiba, besra akan berpindah mencari makanan di hutan terbuka, padang rumput ataupun area perkebunan, dikutip dari Animalia.
2. Shikra

Dari penampakan luarnya, shikra (Accipiter badius) tampak seperti besra dengan perbedaan warna bulu yang lebih terang. Dibandingkan besra, shikra memiliki tubuh yang lebih pendek yaitu sekitar 26-30 cm.
Shikra menghuni kawasan hutan, padang rumput, semak belukar, juga area perkebunan yang tersebar di India, Pakistan, wilayah Indochina, juga sebagian Asia Tengah dan Semenanjung Arab. Burung ini juga bisa ditemukan di beberapa wilayah Benua Afrika, tepatnya di kawasan yang kering dan memiliki kelembaban udara tinggi.
Shikra memiliki pilihan makanan yang sangat bervariasi meliputi kelelawar, hewan pengerat kecil, kadal, serangga, termasuk bangkai hewan. Saat ini populasi shikra diperkirakan mencapai lebih dari 500 ribu individu dewasa, dikutip dari Animalia.
3. Elang hitam

Elang hitam (Ictinaetus malaiensis) merupakan salah satu spesies elang berukuran besar dengan panjang tubuh berkisar antara 65-80 cm. Sesuai namanya, tubuhnya tertutupi oleh bulu cokelat tua kehitaman dan kakinya berwarna kuning.
Elang hitam dapat ditemukan di hutan-hutan pegunungan hingga ketinggian 3000 mdpl. Tersebar di Asia Selatan hingga Asia Tenggara, elang hitam tidak memiliki kebiasaan bermigrasi dan tetap menjaga wilayah teritorinya.
Cara berburu elang hitam cukup unik yaitu terbang tepat di atas area kanopi hutan lalu dengan cepat menyergap mangsanya yang ada di pepohonan maupun di atas tanah. Meski jarang mengeluarkan suara, elang hitam akan banyak mengeluarkan suara bernada tinggi saat mendekati musim kawin, dikutip dari Birdfact.
4. Elang bondol

Elang bondol (Haliastur indus) dapat kita kenali dari bulu warna putih yang menutupi kepala dan dadanya. Raptor berukuran sedang tersebut memiliki bulu tubuh berwarna cokelat terang, sayap lebar, serta ekor dan kaki yang pendek.
Kawasan pesisir dan hutan mangrove yang tersebar di anak benua India, Asia Tenggara, hingga Australia merupakan habitat favorit elang bondol. Meski begitu, elang bondol juga kerapkali terlihat berada di daerah aliran sungai dan hutan tropis.
Ikan, serangga, juga bangkai hewan menjadi buruan utama elang bondol. Elang bondol juga memiliki kebiasaan merebut ikan hasil buruan burung lain seperti burung camar maupun osprey, dikutip dari Australian Museum.
5. Baza hitam

Seperti halnya shikra, baza hitam juga termasuk raptor berukuran kecil dengan panjang tubuh sekitar 30-35 cm. Baza hitam (Aviceda leuphotes) memiliki kebiasaan bermigrasi yang membuatnya berbeda dari kebanyakan spesies burung predator.
Baza hitam paling banyak ditemukan di hutan-hutan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Dalam jumlah kecil, beberapa individu juga ditenukan membentuk populasi baza hitam di wilayah Hong Kong.
Meski serangga adalah buruan favoritnya, baza hitam juga tercatat menangkap burung kecil ataupun mengkonsumsi buah kelapa sawit. Tubuh baza hitam memiliki aroma tubuh yang khas dan membuatnya berbau seperti kutu, dikutip dari Animalia.
6. Elang brontok

Memiliki rentang panjang tubuh 51-82 cm, elang brontok termasuk jenis raptor berukuran besar. Elang brontok (Nisaetus cirrhatus) dapat dikenali dari bulu cokelat tua di tubuh atasnya, sayap pendek, dan kaki panjang berbulu.
Seperti kebanyakan spesies raptor, elang brontok tidak punya kebiasaan bermigrasi. Elang brontok dapat ditemukan di hutan tropis, savanna tropis, juga area perkebunan yang tersebar di daratan India hingga Asia Tenggara.
Ketika berburu makanan, elang brontok kerap menggunakan taktik bersembunyi di balik dedaunan sebelum menyergap mangsanya dengan cepat. Burung, reptil dan mamalia kecil merupakan hewan buruan favorit elang brontok, dikutip dari Animalia.
7. Elang ular bido

Elang ular bido (Spilornis cheela) memiliki ciri khas berupa bulu cokelat tua di tubuh dan bulu hitam pekat di sisi atas kepalanya. Menariknya, pada spesies elang ular bido tidak terdapat dimorfisme seksual sehingga jantan dan betinanya tampak mirip.
Sebaran wilayah elang ular bido termasuk luas meliputi dataran India, Tibet, China, hingga Asia Tenggara. Elang ular bido hampir bisa ditemukan di berbagai jenis ekosistem tetapi kawasan tepian hutan menjadi habitat favoritnya untuk berburu dengan leluasa.
Sesuai namanya, ular merupakan hewan buruan favorit dari elang ular bido. Meski begitu, mamalia dan burung kecil juga termasuk dalam pilihan jenis makanannya, dikutip dari Animal Diversity.
Ketujuh jenis burung predator tersebut memiliki jumlah populasi yang cukup melimpah karena kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai jenis ekosistem. Di sisi lain, beberapa jenis burung predator di Asia terancam bahaya kepunahan seperti elang jawa, elang wallace, juga elang filipina.