Dikira Kosong, Peti Mati Berusia 2500 Tahun ini Ternyata Berisi Mumi

Para ilmuwan di Australia terkejut. Peti mati (Aarkofagus) yang tersimpan di museum universitas di Sydney ternyata berisi mumi. Penemuan ini mengejutkan. Larena sebelumnya sarkofagus ini diklasifikasikan sebagai peti mati kosong.
1. Sarkofagus ini tidak tersentuh selama 150 tahun dan awalnya diidentifikasikan sebagai peti mati kosong

Dilansir dari BBC dan ABC Online, sarkofagus itu tidak tersentuh selama 150 tahun. Ketika para ilmuwan membuka peti mati itu, tahun lalu mereka terkejut karena ada sisa-sisa kaki dan tulang manusia. Para peneliti mengatakan sisa-sisa mumi itu dalam kondisi hancur kemungkinan karena ulah perampok makam. Penemuan ini baru dipublikasikan, Senin (26/3/2018).
2. Namun setelah diidentifikasi ditemukan potongan-potongan tulang

Arkeolog Dr Jamie Fraser mengatakan penemuan penemuan itu merupakan momen yang luar biasa.
Sarkofagus yang berada di museum ini adalah satu dari empat peti yang berasal dari Mesir sekitar tahun 1860. Dalam proses identifikasinya, ditemukan sebuah objek yang menarik perhatian para arkeolog, dan menunjukkan jika sarkofagus itu sempat berisikan mumi lengkap.
Jika disinkronkan dengan sejarah, mumi itu kemungkinan hancur karena dirusak oleh perampok makam. Setelah mencoba diidentifikasi diketahui jika hanya sekitar 10 persen dari tubuh mumi yang tersisa di dalam sarkofagus ini.
3. Tanggal hieroglif pada peti mati ini bertuliskan sekitar tahun 600 SM dan menunjukkan peti mati itu dibuat untuk seorang wanita bernama Mer-Neith-it-es

Dr Fraser menjelaskan, tanggal hieroglif pada peti mati ini bertuliskan sekitar 600 SM dan menunjukkan peti mati itu dibuat untuk seorang perempuan bernama Mer-Neith-it-es, yang masih belum diketahui statusnya. CT Scan dan identifikasi mumi ini selesai pekan lalu.
Diketahui ada beberapa tulang, perban, fragmen resin dan lebih dari 7.000 manik-manik dari selendang pemakaman. Dr Fraser berharap tes radiokarbon akan membuktikan jika mumi dalam peti mati itu meninggal sekitar 600 sebelum masehi.
4. Tes dan beragam uji yang dilakukan pada potongan-potongan mumi ini menjadi peluang penelitian baru bagi para ilmuwan

Penemuan ini membuka peluang penelitian karena tes fisik dilakukan pada mumi dalam kondisi tidak lengkap atau hancur. Prof John Magnussen, seorang ahli radiologi dari Macquarie University, yang juga mengamati sarkofagus itu, mengatakan penemuan ini adalah hal luar biasa. Penemuan ini mengubah kotoran puing-puing dalam peti mati menjadi sebuah temuan arkeologi yang nyata.