Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Argonaut Besar, Keluarga Gurita dengan Tubuh Unik

ilustrasi dari argonaut besar (commons.wikimedia.org/Comingio Merculiano)
Intinya sih...
  • Argonaut besar merupakan jenis argonaut paling umum di seluruh dunia.
  • Mereka hidup di perairan hangat dan tropis.
  • Argonaut besar berkerabat dengan gurita, menumbuhkan kantung telur sendiri, dan memiliki perilaku unik

Pernah lihat sosok hewan bercangkang dan memiliki tentakel mengambang di lautan? Kalau iya, artinya kamu melihat salah satu dari spesies argonaut (genus Argonauta). Total ada sekitar 4—7 spesies argonaut berbeda yang tersebar di seluruh dunia. Nah, kalau bicara spesies mana yang memiliki ukuran terbesar dan paling umum dijumpai, argonaut besar (Argonauta argo) jawabannya.

Panjang tubuh maksimal argonaut besar betina bisa mencapai 30 cm, tetapi jantan umumnya hanya tumbuh sekitar 1,5—2 cm. Ciri khas hewan laut ini terletak pada cangkang tubuh mereka yang berwarna putih dan berbentuk spiral dengan beberapa titik tajam berwarna cokelat. Nah, kali ini, kita akan mengupas fakta-fakta menarik dari hewan laut yang mungkin masih asing bagi sebagian dari kita. Penasaran, kan? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

argonaut besar masuk dalam keluarga gurita (commons.wikimedia.org/Di Turner)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, argonaut besar merupakan jenis argonaut yang paling umum dijumpai di seluruh dunia. Hal ini berbanding lurus dengan peta persebaran hewan laut ini karena mereka tersebar secara merata di seluruh dunia. Dilansir Animal Diversity, argonaut besar hidup di seluruh perairan hangat dan tropis di seluruh dunia. Mereka juga termasuk kelompok makhluk laut pelagis. Artinya, kita bisa menemukan argonaut besar di permukaan air dekat kawasan laut terbuka dengan kedalaman yang tak lebih dari 100 meter di bawah permukaan laut.

Argonaut besar merupakan ikan soliter yang akan melakukan segala aktivitas sendirian, kecuali saat musim kawin tiba. Mereka diketahui sebagai pemakan organisme kecil di dekat permukaan air. Plankton, spesies gurita kecil, udang atau krill, hingga ikan-ikan berukuran kecil bisa jadi menu makanan bagi argonaut besar.

2. Asal-usul nama hewan ini

spesimen argonaut besar yang diawetkan (commons.wikimedia.org/Hectonichus)

Dilansir The Cephalopod Page, keluarga argonaut setidaknya sudah ditemukan oleh para pelaut sejak tahun 300 SM. Adapun, asal-usul penamaan argonaut ternyata ada kaitannya dengan salah satu filsuf tersohor dunia, Aristoteles. Saat dirinya melihat sosok argonaut di laut, Aristoteles menggambarkan hewan tersebut sebagai sosok hewan yang dapat mengambang dengan baik di dalam laut dan bisa menggunakan cangkang beserta tentakel mereka sebagai perahu dayung di permukaan air supaya dapat mengambil udara.

Gambaran Aristoteles itu kemudian dihubungkan dengan salah satu mitos populer di Yunani Kuno saat itu. Disebutkan kalau di suatu lautan, terdapat sekelompok pengembara yang sangat mahir dalam berlayar dengan perahu. Para pengembara itu kemudian diberi nama Argonaut. Dalam bahasa Yunani, argonaut berasal dari kata argō yang berarti 'kapal dan nautēs yang berarti 'pelaut'. Nah, legenda itulah yang kemudian jadi sumber penamaan dari keluarga argonaut.

3. Cangkang unik yang sangat bermanfaat

potret kantung telur milik argonaut besar (commons.wikimedia.org/Emőke Dénes)

Jika melihat penampilan argonaut besar, kehadiran cangkang di tubuh mereka jelas jadi ciri khas unik yang tak dimiliki keluarga gurita lain. Sebelum diobservasi lebih lanjut, orang-orang zaman dulu mengira kalau argonaut besar masuk dalam keluarga kelomang yang mencuri cangkang dari hewan laut lain. Namun, baik pengelompokan argonaut besar ke dalam keluarga kelomang maupun cara mereka memperoleh cangkang itu sama-sama keliru, lho.

Soal fakta taksonomi mereka, argonaut besar justru berkerabat dengan gurita. Sementara, untuk cangkang, ternyata mereka menumbuhkannya sendiri secara alami. Dilansir Natural History Museum, cangkang dari argonaut besar sebenarnya merupakan kantung telur yang terbuat dari kalsium karbonat. Sebenarnya, material penyusun kantung telur argonaut besar ini sama seperti cangkang pada hewan moluska, tetapi milik argonaut besar jauh lebih tipis.

Menariknya, ternyata kantung telur argonaut besar dimiliki oleh betina saja. Jika tak memiliki kantung tersebut, sebenarnya argonaut besar akan tenggelam ke dasar laut. Karena itu, salah satu fungsi utama keberadaan kantung telur mereka ialah untuk mengambang di air. Mula-mula, argonaut besar akan menuju permukaan air untuk mengambil udara. Kemudian, udara itu dikompresi di dalam kantung telur supaya bisa menyesuaikan antara bobot tubuh dengan tekanan di sekitar. Dengan demikian, argonaut besar tak perlu khawatir akan tenggelam ataupun mengapung hingga permukaan laut.

Mirip seperti kelomang, cangkang atau kantung telur milik argonaut besar tak menempel pada tubuh mereka. Hewan ini akan menggenggam kantung tersebut dengan dua tentakel mereka agar tidak terlepas. Sayangnya, seekor argonaut besar betina hanya bisa menumbuhkan kantung telur ini sekali seumur hidup. Jika mereka menjadi terlalu besar untuk kantung tersebut, biasanya argonaut besar akan melepaskan kantung telur tersebut dan tak lama kemudian mati.

4. Sistem reproduksi

potret kantung telur milik argonaut besar yang ditampilkan di museum (commons.wikimedia.org/Tiia Monto)

Bagi argonaut besar jantan, musim kawin sama artinya dengan pengorbanan. Ukuran mereka saja bisa sepuluh kali lipat lebih kecil dari betina. Ditambah lagi, jantan perlu untuk melepas bagian tubuh mereka demi bisa membuahi sang betina. Adapun, bagian tubuh yang mereka korbankan ialah tentakel khusus bernama hectocotylus yang bisa menyalurkan sperma, dilansir Nature.

Mula-mula, jantan akan mencari telur di sekitar tubuh betina. Jika sudah dirasa menemukan posisi yang sesuai, si jantan akan langsung melepaskan tentakel hectocotylus ke tubuh betina, yang tak jarang menyebabkan mereka terbunuh. Setelah proses pembuahan selesai, betina akan membuat cangkang berkapur bernama nacelle sebagai tempat untuk meletakkan telur-telur mereka. Betina akan membawa telur itu hingga menetas. Biasanya, mereka dapat menghasilkan hingga 100 butir telur dalam 1 musim kawin.

5. Perilaku aneh lain dari argonaut besar

Tak hanya tubuh, ternyata perilaku argonaut besar juga sangat aneh dan masih belum bisa dipecahkan hingga saat ini. (commons.wikimedia.org/Di Turner)

Meski jumlah mereka terbilang besar dan seharusnya mudah untuk diobservasi, sebenarnya argonaut besar masih menyimpan banyak misteri, terutama soal perilaku mereka. Dalam hal hubungan dengan hewan laut lain, misalnya, argonaut besar diketahui cukup dekat dengan ubur-ubur. Dilansir Animalia, argonaut besar kadang menempel pada lengan ubur-ubur dan mereka akan berenang bersama. Namun, kondisi lengan ubur-ubur yang sedang bersama argonaut besar itu kadang sudah rusak atau hilang.

Nah, penyebab dari kondisi tubuh ubur-ubur itu belum bisa dipastikan, tetapi diduga ada kaitannya dengan kehadiran argonaut besar di sekitar tubuh mereka, entah karena dimakan ataupun dirusak. Perilaku argonaut besar yang sering berada di dekat ubur-ubur ini diduga sebagai bentuk kamuflase terhadap ancaman dari makhluk laut lain. Ada pula perilaku aneh lain yang pernah dilakukan argonaut besar.

Mereka kadang membuat diri sendiri terdampar di tepi pantai hingga mati. Biasanya, perilaku ini terjadi setelah musim kawin selesai. Selain itu, beberapa individu kadang juga berkumpul dan menempel pada kapal-kapal yang melintas di sekitar mereka. 

Berkat besarnya peta persebaran mereka, saat ini kondisi argonaut besar masih ada dalam status kekhawatiran rendah (Least Concern) dalam catatan IUCN Red List. Akan tetapi, manusia ternyata masih sangat sulit mencari keberadaan mereka sekalipun habitat hewan laut ini dekat dengan tempat manusia biasa beraktivitas di laut. Alhasil, masih ada begitu banyak misteri yang belum terungkap dari sosok argonaut besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us