Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Genus Platalea, Burung Berparuh Sendok

ilustrasi ibis-sendok (Pixabay/ Jörg Prohaszka)

Genus Platalea adalah salah satu genus burung yang termasuk dalam famili Threskiornithidae, keluarga burung pengarung yang lebih dikenal dengan nama ibis. Nama genus Platalea sendiri berasal dari kata ‘Platea’ dalam bahasa Yunani yang berarti lebar. Hal ini mengacu pada bentuk paruhnya yang melebar di bagian ujung. Tidak heran jika burung dalam genus Platalea disebut dengan nama spoonbill atau ibis sendok.

Di balik paruhnya yang unik, ada sejumlah fakta mengenai genus Platalea yang menarik untuk diketahui. Apa sajakah itu? Berikut lima fakta informatif mengenai genus Platalea.

1. Genus Platalea terdiri dari 6 spesies yang tersebar di berbagai belahan dunia

ilustrasi burung ibis sendok (Pexel/ Michelle Carrie)

Genus Platalea terbagi menjadi enam spesies burung ibis sendok. Populasi mereka tersebar luas dan eksis hampir di setiap benua. Spesies yang paling banyak tersebar adalah ibis sendok Eurasia (Eurasian/common spoonbill). Burung ini dapat ditemukan di wilayah Afrika bagian utara, Eropa hingga di Jepang. Selain burung ibis sendok Eurasia, di wilayah Asia Timur juga terdapat burung genus Platalea yang lain yaitu spesies ibis sendok berwajah hitam.

Sementara itu di benua Australia terdapat dua spesies ibis sendok yang khas yakni ibis sendok raja (Royal spoonbill) dan ibis sendok kuning. Pada tahun 2019, ibis sendok raja pernah tidak sengaja terlihat sedang mencari makan di Danau Limboto, Gorontalo. Hal ini mengagetkan pengamat burung karena terakhir tercatat kemunculannya di Indonesia pada tahun 1907.

Tidak hanya berada di wilayah Eurasia dan Australia, ada juga spesies ibis sendok khas benua Afrika dan Amerika. Ibis sendok Afrika adalah genus Platalea yang terdapat di Afrika dan Madagaskar, sementara ibis sendok Roseate dapat ditemui di Amerika Serikat bagian tenggara, Amerika Selatan dan Karibia.

2. Habitatnya di perairan dangkal

ilustrasi burung ibis sendok Afrika di habitatnya (Instagram/ aditya_aji)

Dilansir dari World Atlas, genus Platalea menyenangi habitat perairan dangkal seperti rawa, danau, kolam, dan sungai. Meski mayoritas memilih hidup di perairan air tawar, beberapa spesies dari genus ini seperti ibis sendok Roseate dan ibis sendok raja juga bisa ditemukan di wilayah berair laut atau payau.

Bentuk fisik genus Platalea memudahkannya hidup dan mencari mangsa di perairan dangkal. Kaki jenjang yang dimiliki ibis sendok memudahkannya berjalan di air dan kondisi kolam berlumpur. Sementara bentuk paruhnya yang panjang dengan ujung seperti sendok bisa digunakan burung di genus Platalea untuk menangkap ikan kecil, krustasea, serangga atau tanaman air yang menjadi makanan utamanya.

3. Burung genus Platalea diketahui setia pada satu pasangan selama musim kawin

ilustrasi ibis-sendok Afrika (instagram.com/ pradanindit)

Genus Platalea dipercaya mempraktikkan monogami atau hanya memiliki satu pasangan setidaknya selama satu musim kawin berlangsung. Di musim tersebut, setiap pasangan akan membuat sarang di pepohonan atau semak buluh (reed bed), bertetangga dengan sarang burung lainnya seperti burung camar, ibis dan heron.

Baik ibis sendok jantan dan betina sama-sama terlibat dalam proses pembuatan sarang dan perawatan anak mereka. Dalam menyusun sarang, ibis sendok jantan akan mencari ranting untuk kemudian dianyam oleh sang betina. Ketika anak mereka sudah menetas, burung genus Platalea akan memuntahkan makanan (regurgitasi) yang sudah dicarinya ke mulut burung kecil sebagai pasokan nutrisi.

4. Ibis-sendok Roseate sering dikira flamingo

ilustrasi ibis sendok Roseate (Pixabay/ Sandra)

Secara umum burung bergenus Platalea memiliki bentuk, warna bulu, dan ukuran yang hampir serupa. Namun ada satu spesies yang memiliki warna unik yakni ibis sendok Roseate. Burung ini berwarna merah muda sehingga sering disangka burung flamingo.

Meski sekilas mirip, flamingo dan ibis sendok Roseate punya beberapa perbedaan. Leher flamingo lebih panjang dari ibis sendok Roseate. Rupa paruhnya juga berbeda. Paruh flamingo lebih pendek dan melancip di bagian ujung, sementara paruh ibis sendok Roseate justru semakin melebar di bagian ujung dan berbentuk pipih.

5. Ada spesies dari genus Platalea yang terancam punah

ilustrasi ibis-sendok berwajah hitam (commons.wikimedia.org/ spaceaero2)

Meski terdapat beberapa ancaman seperti degradasi habitat dan pencemaran lingkungan, populasi genus Platalea secara umum masih terjaga dengan baik. Mayoritas burung genus ini berstatus ‘least concern’ atau memiliki risiko rendah menurut badan IUCN. Akan tetapi, ada satu spesies yang keberadaannya terancam punah yakni ibis sendok berwajah hitam.

Populasi burung ibis sendok berwajah hitam terancam akibat berkurangnya habitat karena alih fungsi lahan untuk kepentingan industri dan pertanian. Polusi dan pencemaran lingkungan juga menjadi masalah bagi keberadaan burung ini. Dilansir dari WWF, keberadaan burung ibis sendok berwajah hitam hanya tinggal sekitar 6.162 individu saja. 

Keunikan burung bergenus Platalea dengan paruhnya yang menyerupai sendok tidak diragukan lagi. Burung pengarung ini perlu dilestarikan untuk menjaga keseimbangan alam. Eksis di banyak negara di dunia, pernahkah kamu melihatnya langsung?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us