Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kadal Agama Pelangi, Warnanya Memesona!

ilustrasi kadal agama pelangi (pexels/ Semindu ~ Africa)

Kadal agama pelangi (Agama agama) adalah salah satu spesies kadal agama (kadal pemakan serangga) yang berasal dari wilayah sub-sahara Afrika. Mereka tersebar di banyak negara seperti Burkina Faso, Benin, Kamerun, Gabon, Kenya, Mali, Nigeria hingga di Madagaskar.

Kadal yang kerap disebut dengan nama kadal agama kepala merah ini merupakan hewan diurnal. Di pagi hingga tengah hari, mereka akan berjemur di bawah sinar matahari. Siang hari juga mereka manfaatkan untuk mencari makan. Diet utamanya adalah serangga seperti semut dan rayap. Namun, mereka juga bisa memakan mamalia dan reptil yang berukuran kecil atau tumbuhan.

Kadal agama jenis ini dikenal unik karena palet warnanya yang cerah, tidak seperti kadal lainnya yang umumnya berwarna kecoklatan atau hijau. Lalu, apa saja keistimewaan kadal agama pelangi? Mari simak 5 fakta berikut ini!

1. Mudah adaptasi di berbagai habitat asal ada sinar matahari

ilustrasi kadal agama pelangi (pexels/ Francesco Ungaro)

Kadal agama bisa ditemukan di wilayah semak belukar dan gurun yang kering, padang rumput, hingga hutan tropis yang lembap.

Tidak hanya ditemukan di alam liar, reptil ini juga bisa hidup dengan baik di daerah perkotaan. Mereka mudah beradaptasi, asalkan masih punya akses ke sinar matahari dan serangga yang menjadi diet mereka.

2. Hidup berkelompok dan teritorial

ilustrasi kadal agama (instagram/ pradanindit)

Beberapa jenis reptil seperti biawak dan naga berjanggut hidup secara individual, tapi tidak dengan kadal agama pelangi. Reptil yang panjangnya bisa mencapai 25 cm ini bersifat teritorial dan hidup berkelompok.

Satu kelompok terdiri dari enam kadal betina dan keturunannya, kadal jantan muda dan seekor kadal jantan dominan yang menjadi pemimpin grup. Hanya kadal jantan yang dominan lah yang bisa mengawini kadal betina di wilayahnya.

Biasanya kelompok kadal agama pelangi akan berkumpul di wilayah yang mereka duduki, yang ditandai dengan pohon atau batu. Untuk menunjukan posisinya sebagai yang paling berkuasa, kadal jantan dominan juga akan bertengger lebih atas dari kadal betina dan jantan lainnya ketika berjemur.

3. Bisa berubah warna

ilustrasi kadal agama pelangi di Tanzania (commons.wikimedia/ Leyo)

Kadal agama pelangi jantan yang dominan biasanya menampilkan warna biru dan kepala merah/oranye, sementara kepala kadal betina berkepala hijau zaitun. Namun, kadal agama pelangi tidak selalu terlihat berwarna biru. Ia dapat mengubah warna kulitnya menjadi biru cerah, abu atau coklat yang kusam sesuai mood dan kebutuhan. Contohnya, ketika kadal jantan ingin memikat lawan jenis atau ingin menakut-nakuti jantan lain.

Perubahan warna tersebut disebabkan adanya sel pemantul cahaya (iridofor) di kulitnya yang mampu menciptakan berbagai warna. Tidak heran jika ia disebut sebagai kadal pelangi!

4. Suka push up jika ingin kawin atau berkelahi

ilustrasi kadal agama pelangi di Maasai Mara, Kenya (instagram/ alexandroskappos)

Kadal agama pelangi jantan memiliki tingkah laku yang unik. Untuk menarik perhatian lawan jenis di musim kawin, kadal jantan akan mengangguk-anggukan kepala dan setengah badannya seperti sedang melakukan push up.

Apabila kadal jantan mau berkelahi dengan lawannya, ia akan push up dengan seluruh badan dan kaki seperti agar musuhnya takut. 

5. Berawal dari perdagangan hewan peliharaan, kini jadi spesies invasif di Amerika

ilustrasi kadal agama pelangi (pexels/ Anthony Trivet)

Kadal agama pelangi kini menjadi masalah bagi negara bagian Florida, Amerika Serikat. Awalnya kadal ini masuk ke Amerika Serikat karena perdagangan satwa di tahun 1970-an. Namun, ada kadal yang kabur dari pemiliknya atau justru sengaja dilepaskan hingga akhirnya reptil ini bisa hidup bebas di wilayah perkotaan.

Faktor cuaca dan lingkungan yang mendukung untuk bereproduksi terus-menerus sepanjang tahun, tidak adanya predator alami, serta tubuhnya yang tahan dari racun atau obat pengusir hama tradisional membuat populasi kadal agama pelangi meledak dan kini menjadi hewan invasif.

Sebenarnya tidak ada bahaya yang serius dari keberadaan kadal agama, apalagi reptil ini tidak berbisa atau beracun serta membantu memangsa serangga seperti nyamuk. Hanya saja penduduk mengeluhkan banyaknya kotoran kadal di lingkungannya yang dirasa mengganggu.

Itulah 5 fakta mengenai kadal agama pelangi. Di beberapa negara, kadal ini kerap dijadikan peliharaan oleh penggemar reptil karena perawatannya yang tidak kompleks dan sifatnya yang jinak. Kalau kamu tertarik memeliharanya juga?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us