6 Fakta Kucing Bakau, Si Pemalu yang Suka Menangkap Ikan

Kucing bakau dikenal sebagai fishing cat. Mereka adalah spesies kucing liar berukuran sedang yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Panjang tubuhnya di kisaran 57—78 cm dengan berat 5—16 kg. Mereka berada dalam famili Felidae dengan nama ilmiah Prionailurus viverrinus.
Kucing bakau memiliki kaki dan ekor pendek dengan kepala bulat. Bulunya berwarna abu-abu olive dengan pola bintik dan garis hitam di punggungya. Mereka merupakan spesies kucing yang beradaptasi baik dengan wilayah perairan dan area berlumpur, lho.
1. Wilayah persebaran kucing bakau

Kucing bakau hidup di habitat terpisah di Asia Tenggara, khususnya Jawa dan Sumatera di Indonesia. Mereka juga berada di Sri Lanka dan beberapa bagian area di Pakistan, bagian barat India hingga bagian selatan China.
Animalia menginformasikan bahwa kucing bakau biasanya hidup di area lahan basah, rawa dan rawa sekitar danau oxbow, alang-alang, sungai pasang surut dan tentu saja hutan bakau.
Di Sri Lanka, mereka bisa ditemukan di berbagai daerah, mulai dari pesisir hingga perbukitan. Spesies kucing satu ini mudah beradaptasi dan beberapa bahkan bisa kamu temui di daerah pertanian dan pinggiran kota yang dekat dengan pemukiman manusia.
2. Kucing bakau adalah pemakan oportunis

Kucing bakau adalah pemakan oportunis, Mereka memakan apa pun yang tersedia atau ditemuinya. Diet utama dari kucing satu ini adalah mamalia kecil dan ikan, tapi mereka juga memangsa burung dalam proporsi yang kecil. Kucing bakau juga diamati memakan kerang, kadal, dan hewan ternak khususnya unggas.
Berdasarkan informasi Smithsonian’s National Zoo and Conservation Biology Institute, kucing bakau biasanya tampak sedang memancing di tepi perairan. Mereka juga bisa mengambil mangsanya di air yang cukup dalam dan terlihat bermain dengan ikan di perairan dangkal.
3. Kucing bakau adalah penyendiri yang teritorial

Kucing bakau merupakan spesies noktural yang penyendiri. Mereka beristirahat di antara tanaman lebat saat siang hari sebelum menuju ke perairan untuk berburu di malam hari. Melansir A-Z Animals, kucing bakau juga sangat teritorial, mereka menghuni wilayah jelajah seluas 22 kilometer persegi. Biasanya, wilayah jantan tumpang tindih dengan area yang dihuni betina.
4. Kucing bakau pandai berenang

Tidak sama seperti kebanyakan spesies kucing lainnya, kucing bakau ternyata sangat pandai berenang, lho. Jari-jari kaki depannya sebagain berselaput,serta cakarnya sedikit menonjol dan bisa ditarik kembali. Itu adaptasi yang memudahkannya untuk menangkap ikan.
Tidak hanya itu, kepalanya juga disesuaikan untuk menyelam. Ketika kucing bakau berenang, mereka bisa menggunakan ekornya yang pendek dan pipih seperti kemudi. Itu bisa membantunya mengendalikan arah saat berenang.
5. Kemampuan lain kucing bakau

Adaptasi fisik untuk berenang pada fakta sebelumnya dilengkapi dengan dua lapisan bulu yang membantunya tetap hangat. Lapisan pertama sangat pendek dan padat, itu untuk menjaganya tetap hangat dan kering saat berada di dalam air. Lapisan bulu kedua lebih panjang disebut sebagai bulu pelindung yang bagus untuk berkamuflase, seperti dilansir San Diego Zoo.
Tidak hanya itu, telinga kucing bakau terdiri dari 32 otot yang memungkinkannya bisa memutarnya hingga 180 derajat tanpa harus menolehkan kepalanya. Itulah mengapa kucing bisa mendengar dari beberapa arah.
6. Sistem perkawinan kucing bakau

Sistem perkawinan kucing bakau adalah poligini, jantan bisa kawin dengan beberapa betina. Musim kawinnya terjadi dari Januari hingga Februari. Pada periode tersebut, betina akan mengeluarkan panggilan yang menandakan bahwa mereka sudah siap kawin. Biasanya didengar oleh jantan di area yang sama.
Masa kehamilannya berlangsung selama 60—70 hari dan bisa melahirkan 1—4 anak kucing. Mereka tumbuh dengan cepat dan sudah bisa membuka matanya pada usia 16 hari. Anak kucing sudah bisa memakan daging pada usia 53 hari. Mereka mencapai ukuran dewasa di usia 4—6 bulan dan mandiri di usia 10 bulan.
Kucing bakau merupakan spesies kucing liar yang unik. Sayangnya keberadaan mereka terancam dan tren populasinya mengalami penurunan. Sebagai informasi tambahan, kucing bakau biasa berkomunikasi dengan geraman, desisa,n dan bahkan mengeluarkan vokalisasi unik saat musim kawin.