Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Fakta Kucing Pallas, Pernah Dianggap Leluhur Kucing Persia

Kucing pallas (commons.m.wikimedia.org/Dick Smit)

Kucing pallas merupakan spesies kucing liar kecil yang menghuni habitat dingin. Mereka terlihat besar karena bulu tebalnya yang lembut, tetapi sebenarnya kucing pallas berukuran kecil. Panjang tubuhnya kisaran 46-65 cm dengan berat 2.5-4.5 kg. Kucing pallas memiliki nama ilmiah Otocolobus manul.

Menariknya, warna bulu mereka berubah tergantung musim, lho. Saat musim dingin, bulunya berwarna abu-abu dan di musim semi berwarna merah rubah. Yuk, kenalan dengan kucing liar menggemaskan satu ini!

1. Wilayah penyebaran kucing pallas

Kucing pallas (commons.m.wikimedia.org/Rigelus)

Kucing pallas tersebar di barat dari Laut Kaspia melalui Pakistan, Kazakhstan, bagian utara India hingga China dan Mongolia. Mereka menghuni padang semak dan padang rumput di pegunungan gersang, singkapan berbatu, lereng curam dan jurang di daerah tutupan salju berada di bawah 15-20 cm. Animalia menginformasikan bahwa di bagian tengah wilayah jelajahnya, mereka berada di perbukitan, dataran tinggi dan lembah antar pegunungan.

2. Kucing pallas banyak memangsa pika

Kucing pallas (commons.m.wikimedia.org/Nick Jewell)

Kucing pallas banyak memakan pika, itu mendominasi dietnya bersama dengan hewan pengerat kecil, burung dan serangga. Berdasarkan informasi dari Big Cat Rescue, kucing pallas tidak hanya menangkap mangsa dari mengejarnya, tapi juga menunggu di luar sarang dan segera menyergapnya. Jika ada lubang di tempat dangkal, spesies kucing satu ini juga kerap terlihat 'memancing' ikan dengan cakarnya.

3. Kucing pallas hidup menyendiri

Kucing pallas (commons.m.wikimedia.org/Henry Soderlund)

Kucing pallas sangat tertutup dan cenderung hidup menyendiri. Mereka bergerak perlahan tapi tujuannya pasti, menyembunyikan diri dan menyatu di lingkungannya. Sebagian besar kucing pallas adalah krepuskular, lebih aktif saat fajar dan petang. Tapi di beberapa daerah, mereka mungkin aktif di singa hari.

Saat siang hari, kucing pallas berlindung di celah-celah batu atau gua-gua kecil, biasanya berada di dalam liang yang ditinggalkan marmut. Jantan menempati wilayah yang lebih luas dibandingkan betina, walaupun begitu wilayahnya kerap tumpang tindih.

4. Kucing pallas bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan dingin

Kucing pallas (commons.m.wikimedia.org/Abujoy)

Telinga kucing pallas dilindungi dari dingin oleh bulu tebal yang menutupi seluruh tubuhnya. Cakarnya yang lebar juga dilindungi dengan bulu, itu terlihat seperti sepatu salju. Selain itu, mereka juga bisa melingkarkan ekornya di sekeliling tubuhnya untuk menambah kehangatan, dikutip dari laman Discover Wildlife. Kucing pallas juga mempunyai kelopak mata ketiga yang digunakan untuk melindungi mata dari cuaca dingin dan badai debu yang ekstrim.

5. Bagaimana cara berkomunikasi kucing pallas?

Kucing pallas (commons.m.wikimedia.org/Albinfo)

Di penangkaran, kucing pallas menyemprot dan menggosok pipi seperti kebanyakan kucing lainnya. Tapi, perilaku tersebut masih belum dikonfirmasi pada populasi yang ada di alam liar. Perilaku tersebut kemungkinan besar memberikan informasi sementara antara individu dan bisa mengurangi kemungkinan pertemuan yang tidak bersahabat, jelas Kidadl.

6. Kucing pallas sangat agresif

Kucing pallas (commons.m.wikimedia.org/Parken Zoo)

Kucing pallas memang terlihat menggemaskan dan lembut, tapi mereka sebenarnya bukanlah spesies kucing yang paling manis, lho. Faktanya, mereka sangat agresif. Melansir Mentalfloss, anak kucing menggeram dan mendesis satu sama lain bahkan sebelum membuka matanya satu sama lain.

7. Pergerakan kucing pallas tidak cepat

Kucing pallas (commons.m.wikimedia.org/Sander van der Wel)

Spesies kucing satu ini tidak begitu cepat. Mereka biasanya bergerak dalam kecepatan singkat dan berbaring di tanah sambil berburu makanan, itu untuk menghindari dirinya menjadi mangsa. Karena pergerakannya tidak cepat, kucing pallas harus berada dekat dengan mangsanya untuk melakukan penyergapan.

8. Kucing pallas pernah disalah kenali sebagai leluhur dari kucing persia

Kucing pallas (commons.m.wikimedia.org/Winkerlbohrer)

Di tahun 1776, naturalis dari Jernam bernama Peter Pallas memperkenalkan kucing ini. Awalnya, kucing pallas dianggap sebagai leluhur dari kucing persia domestik karena tubuhnya kekar dengan bulu lebat. Walaupun begitu, penelitian lanjutan mengungkapkan bahwa itu keliru.

Kucing pallas memang terlihat menggemaskan dan fluffy, tapi mereka bisa saja menjadi sangat agresif jika cara mendekatimu salah. Bahkan, kucing pallas tidak terlalu akur satu sama lain, itu mungkin alasan mengapa mereka memilih hidup menyendiri. Pernahkah kamu melihat kucing pallas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us