proses pemilahan jagung di Meksiko (https://commons.wikimedia.org/Smithsonian Institution)
Jagung bukan hanya bahan pangan utama di Amerika, tetapi juga memainkan peran penting dalam politik dan ekonomi sejak era kolonialisme. Setelah kedatangan bangsa Eropa, jagung menjadi tanaman strategis yang membantu koloni bertahan hidup dan berkembang. Pada abad ke-19, ekspansi Amerika Serikat ke wilayah barat didorong oleh pertanian jagung, didukung oleh Homestead Act tahun 1862 yang memberi tanah gratis kepada pemukim untuk bercocok tanam.
Di abad ke-20, peran jagung semakin besar dengan kebijakan pertanian seperti Farm Bill di tahun 1933 yang memberikan subsidi besar-besaran untuk meningkatkan produksi. Ini membuat AS menjadi eksportir jagung terbesar dunia, mendominasi pasar global. Perjanjian perdagangan seperti NAFTA (1994) semakin memperkuat pengaruh jagung dalam ekonomi internasional, tetapi juga memicu protes di negara-negara seperti Meksiko yang ekonominya terganggu oleh impor jagung murah dari AS.
Selain sebagai bahan pangan, jagung juga menjadi bahan baku utama industri bioetanol, yang semakin penting di tengah krisis energi global. Pemerintah AS mendorong produksi bioetanol berbasis jagung sebagai alternatif bahan bakar fosil, yang memicu ketegangan dengan negara-negara pengimpor jagung. Harga jagung yang berfluktuasi akibat kebijakan energi ini bahkan sempat menyebabkan krisis pangan global pada 2007-2008, mempengaruhi negara-negara berkembang yang bergantung pada impor.
Hingga saat ini, jagung tetap menjadi komoditas politik dan ekonomi yang berpengaruh, bukan hanya dalam kebijakan pertanian AS tetapi juga dalam hubungan perdagangan global. Dominasi perusahaan agribisnis besar seperti Monsanto dan Cargill dalam produksi jagung juga menuai kritik terkait monopoli, dampak lingkungan, dan ketahanan pangan dunia. Dengan perannya yang begitu luas, jagung bukan sekadar makanan, tetapi juga alat diplomasi, kekuatan ekonomi, dan instrumen kebijakan global.
Makanan tidak hanya berfungsi sebagai sumber nutrisi tetapi juga sebagai faktor yang membentuk jalannya sejarah dunia. Dari rempah-rempah yang mendorong ekspedisi global hingga kentang yang mengubah perekonomian Eropa, makanan telah memainkan peran penting dalam membentuk masyarakat seperti yang kita kenal saat ini. Dengan memahami bagaimana makanan memengaruhi sejarah, kita dapat lebih menghargai peran kuliner dalam perkembangan peradaban manusia. Fakta makanan apalagi yang ini kamu ketahui? Komen di bawah, yuk!