Sering Disebut Bunga Bangkai, Ini 7 Fakta Menarik Tanaman Suweg

Tanaman suweg atau yang memiliki nama ilmiah Amorphophallus paeoniifolius adalah spesies herba dalam famili Araceae. Suweg adalah tanaman yang unik. Salah satu hal yang mencolok dari suweg adalah bunganya yang berwarna ungu, berukuran besar, dan memiliki aroma seperti daging busuk. Karena aromanya yang tidak sedap inilah suweg kadang disebut bunga bangkai.
Aroma tidak sedap ini berfungsi untuk menarik penyerbuknya, yaitu lalat bangkai dan kumbang. Selain bentuk bunga dan baunya yang tidak biasa, masih ada banyak hal menarik lainnya dari suweg.
Di sini, kita akan membahas lebih dalam seputar suweg.
1. Deskripsi fisik
Tanaman suweg memiliki umbi yang dapat dimakan dan tanaman berbunga bertangkai tunggal yang tampak sangat unik. Setelah berusia satu tahun, umbi yang ada di bawah tanah mulai mengembangkan bunga yang unik. Bunga suweg memiliki tangkai yang dikelilingi oleh satu kelopak besar berwarna merah marun. Tangkai ini bisa tumbuh mencapai satu meter tingginya.
Setelah bunga mati, umbi menghasilkan satu atau dua batang berbintik-bintik hijau dan putih yang tinggi dengan beberapa cabang berdaun. Umbi suweg memiliki kulit berwarna cokelat tua hampir hitam. Sementara, daging buahnya berwarna krem memiliki tekstur renyah dan padat.
2. Bagian tanaman yang dapat dimakan

Suweg memiliki umbi yang dapat dimakan. Menurut laman National Parks Board, umbi suweg umum ditemukan di pasar India, Indonesia, dan beberapa negara Asia lainnya. Umbi suweg biasanya digunakan dalam kari dan semur. Sementara, daun dan tangkainya dimasak sebagai sayur.
Umbi yang dikeringkan dapat digunakan sebagai obat untuk meredakan wasir, masalah pencernaan, dan disentri. Sementara, akar segar digunakan sebagai ekspektoran. Orang dengan masalah rematik, radang sendi, asam urat, batu ginjal dan hyperacidity harus berhati-hati saat mengonsumsi umbi-umbian ini.
3. Bahaya

Dilansir laman Plants For A Future, suweg mengandung kristal kalsium oksalat. Jika dimakan mentah, ini dapat membuat mulut, lidah, dan tenggorokan terasa seperti ditusuk ratusan jarum kecil.
Untungnya, kalsium oksalat mudah dipecah, baik dengan memasak tanaman secara menyeluruh atau dengan mengeringkannya sepenuhnya. Memasak dan mengeringkan tanaman membuat tanaman menjadi aman untuk dimakan.
4. Habitat
Tanaman berbunga besar ini tumbuh di habitat teduh lembap. Menurut Plants For A Future, kondisi tropis di hutan sekunder, hutan semak, dan padang rumput di daerah lembah gersang pada ketinggian di bawah 750 meter, adalah tempat di mana suweg tumbuh subur.
Suweg banyak ditemukan di berbagai negara di benua Asia, seperti Cina, India, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina. Juga, di Nugini, Australia utara, Pasifik barat.
5. Kaya akan nilai gizi
Suweg bukan hanya dapat dimakan, tapi juga tinggi akan kandungan nutrisi. Dilansir laman Lybrate, dalam 100 gram umbi suweg, terdapat 95 persen karbohidrat, 1 persen lemak, dan 4 persen protein. Karenanya, mengonsumsi suweg dapat dengan depat meningkatkan energi.
Ini juga kaya akan vitamin, seperti vitamin A, C, D,E, K, dan B. Juga, berbagai mineral penting bagi tubuh, seperti kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, seng, tembaga, mangan, dan selenium.
6. Manfaat
Berikut beberapa manfaat dari suweg dilansir laman Lybrate:
- Penurun kolesterol: Umbi suweg mengandung asam lemak omega-3 yang membantu meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh, sekaligus mengurangi kadar lipoprotein densitas rendah dan lipoprotein densitas sangat rendah.
- Antikoagulan dan antiinflamasi: Sifat ini dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung. Ini juga membantu menghilangkan gumpalan yang terbentuk di arteri dan vena. Selanjutnya, ini mengurangi tekanan darah tinggi dan komplikasi, seperti penyakit arteri koroner.
- Mencegah kanker: Kandungan diosgenin di dalamnya sangat efektif dalam mencegah pembentukan sel kanker.
- Memperlambat penuaan: Kandungan antioksidan dalam umbi efektif dalam memperlambat proses penuaan.
- Mengendalikan diabetes: Suweg memiliki indeks glikemik rendah yang artinya meningkatkan gula darah secara perlahan. Dengan demikian, suweg bisa menjadi makanan yang baik untuk orang dengan diabetes.
7. Baunya tidak sedap
Bunga suweg adalah salah satu bunga paling bau di dunia. Bau busuk hanya bertahan beberapa jam setelah bunga mekar, tetapi membuat siapa pun enggan mendekatinya karena aromanya sangat mengganggu.
Diterangkan laman Flowers of India, suweg menghasilkan panas dan bau menyerupai daging busuk untuk menarik lalat. Lalat sendiri adalah serangga utama yang berperan penting untuk menyerbuki bunga suweg.
Menarik sekali ya tanaman suweg ini. Kamu sendiri, pernah melihat atau makan tanaman ini?