Fakta Menarik Ulat Bone Collector, Penyamar Hebat dari Hawaii

- Ulat endemik Hawaii, "Bone Collector" Caterpillar, membuat sarang dari sutra dan menghiasinya dengan bagian tubuh serangga mati untuk berkamuflase di dalam sarang laba-laba.
- Kemampuan unik ulat ini merupakan bentuk adaptasi evolusioner yang sangat kompleks, belum pernah ditemukan pada spesies ulat lainnya.
- Spesies ini hanya ditemukan di wilayah kecil sekitar 15 km persegi di Pegunungan Waianae, Pulau Oʻahu dan terancam punah akibat perubahan lingkungan.
Di dunia serangga, banyak spesies yang memiliki kemampuan kamuflase luar biasa. Namun, seekor ulat endemik dari Hawaii berhasil mencuri perhatian para ilmuwan karena teknik penyamarannya yang unik sekaligus menyeramkan. Dijuluki “Bone Collector” Caterpillar, ulat ini membuat sarang dari sutra lalu menghiasinya dengan bagian tubuh serangga mati, seperti kepala semut dan kaki laba-laba.
Spesies ini belum memiliki nama ilmiah resmi karena baru ditemukan pada April 2025 oleh peneliti dari University of Hawaiʻi. Mereka menjulukinya “bone collector” karena perilakunya yang tak biasa: menggunakan tubuh serangga mati untuk berkamuflase di dalam sarang laba-laba demi menghindari pemangsa. Yuk, simak fakta - fakta menarik tentang si ulat penyamar hebat dari Hawaii ini!
1. Menghias Sarang dengan Bagian Tubuh Serangga Mati

Ulat ini dikenal karena kemampuannya menghias sarang dari sutra dengan bagian tubuh serangga yang sudah mati. Potongan seperti kepala semut, sayap kumbang, hingga kaki laba-laba digunakan untuk menutupi permukaan luar sarangnya. Dengan teknik ini, ulat tersebut tampak seperti tumpukan sampah organik di mata predator.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rubinoff dkk. dalam jurnal berjudul Hawaiian Caterpillar Patrols Spiderwebs Camouflaged in Insect Prey’s Body Parts, perilaku menghias sarang ini merupakan bentuk adaptasi evolusioner yang sangat kompleks. Para peneliti menyebut bahwa tidak ada spesies ulat lain yang menunjukkan strategi perlindungan seperti ini, menjadikannya salah satu temuan paling unik dalam dunia entomologi.
Kamuflase yang luar biasa ini memungkinkannya untuk hidup di dalam sarang laba-laba tanpa diketahui. Ya, benar, ulat ini hidup di dalam rumah pemangsa alaminya. Namun, karena sarangnya tampak seperti bagian dari lingkungan sekitarnya, ulat ini bisa bertahan dan berkembang biak tanpa terganggu.
2. Termasuk Genus Hyposmocoma yang Terkenal Unik

Secara taksonomi, ulat ini termasuk dalam genus Hyposmocoma, kelompok ngengat endemik Hawaii yang terkenal karena keanekaragaman perilaku dan morfologinya. Beberapa spesies dalam genus ini mampu hidup di lingkungan ekstrem, termasuk yang berair atau berbatu, dan menunjukkan strategi bertahan hidup yang tidak biasa. Penemuan ulat Bone Collector semakin memperkuat reputasi genus ini sebagai salah satu yang paling unik dalam dunia serangga.
Dilansir Hawaii.edu, para ilmuwan mencatat bahwa Hyposmocoma merupakan salah satu genus ngengat dengan tingkat diversifikasi tertinggi di Hawaii, dengan lebih dari 400 spesies yang telah diidentifikasi. Banyak di antaranya hanya ditemukan di satu lokasi, dan masing-masing memiliki perilaku unik yang berevolusi secara terpisah. Ini menunjukkan betapa kompleksnya evolusi serangga di lingkungan kepulauan yang terisolasi.
Bone Collector Caterpillar menambah daftar panjang keunikan genus Hyposmocoma dengan perilaku menyamar menggunakan potongan tubuh serangga mati. Strategi ini belum pernah ditemukan sebelumnya pada spesies lain dalam genus yang sama, menjadikannya objek penting untuk studi evolusi perilaku dan adaptasi serangga. Keunikan ini turut membuka peluang bagi peneliti untuk mengkaji lebih jauh tentang diversifikasi ekstrem di lingkungan pulau.
3. Habitat Sangat Terbatas dan Terancam Punah

Bone Collector Caterpillar hanya ditemukan di wilayah kecil sekitar 15 kilometer persegi di Pegunungan Waianae, Pulau Oʻahu. Habitat yang sangat sempit ini membuatnya sangat rentan terhadap perubahan lingkungan, seperti kebakaran hutan, urbanisasi, atau serangan spesies invasif. Karena itu, keberadaan ulat ini sangat terancam punah.
Dilansir Dlnr.hawaii.gov, invertebrata endemik Hawaii menghadapi ancaman serius akibat hilangnya habitat, spesies invasif, dan perubahan iklim. Banyak spesies endemik, termasuk Bone Collector Caterpillar, tergantung pada lingkungan yang sangat terisolasi dan sensitif terhadap perubahan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan upaya perlindungan habitat agar spesies ini dapat bertahan hidup.
Selain itu, spesies ini sangat sulit diamati karena hidup tersembunyi di sarang laba-laba dan aktif pada malam hari. Dalam dua dekade penelitian, ilmuwan hanya berhasil mengamati 62 ekor ulat ini. Minimnya populasi dan habitat yang sempit menjadikan konservasi menjadi hal yang sangat penting untuk kelangsungan hidup spesies ini.
Penemuan Bone Collector Caterpillar menjadi pengingat bahwa alam masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap. Dengan strategi penyamaran yang menyeramkan sekaligus cerdik, ulat ini menunjukkan betapa menakjubkannya adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya. Sayangnya, keberadaannya yang sangat terbatas membuatnya rentan punah jika tidak segera dilindungi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mendukung upaya konservasi, terutama terhadap spesies endemik yang hanya bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu seperti Hawaii. Siapa tahu, masih banyak makhluk unik lainnya yang menunggu untuk ditemukan dan diceritakan ke dunia.