Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Mengejutkan Cangak Merah, Jarang Terlihat Bertengger di Pohon

Cangak merah (commons.wikimedia.org/José Prego)

Ardea purpurea atau cangak merah merupakan spesies burung heron atau dalam bahasa Indonesia disebut burung kuntul. Sebagai spesies kuntul, burung ini tentunya punya leher yang panjang, paruh yang panjang, dan ukuran yang cukup besar. Ia juga termasuk burung semi akuatik yang mana sering ditemukan di sungai, rawa, area bakau, dan wilayah lembab dan berair lainnya.

Tapi tentunya cangak merah juga memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang membedakannya dari kuntul lain. Sebagai contoh, ia punya ukurannya yang terbilang cukup besar. Masa aktifnya juga unik, yaitu pada petang. Tak cuma itu, unggas ini juga mampu membangun sarang berukuran besar. Lebih lanjut, kita akan membahas semua hal tersebut secara mendalam di artikel ini!

1. Sarangnya berukuran besar dan dibangun di daerah lembab

Cangak merah (commons.wikimedia.org/Sunnyjosef)

Laman iNaturalist menjelaskan kalau cangak merah merupakan colonial breeders. Artinya, saat bereproduksi burung ini akan berkumpul dalam satu koloni yang sangat besar dan terdiri dari banyak burung. Tapi walau begitu tiap pasangan akan mengisolasi sarangnya, dalam hal ini mereka akan mencari tempat bersarang masing-masing yang dianggap aman dari predator dan burung lain.

Lebih lanjut, sarang cangak merah umumnya dibangun di tanah atau di daerah yang dekat dengan sumber air. Sarangnya sendiri memiliki ukuran yang sangat besar dan terbuat dari material tumbuhan, seperti kayu kering, dedaunan, atau rumput kering. Nah, setelah membuat sarang burung ini akan menghasilkan empat sampai lima telur yang nantinya dierami selama 24 sampai 28 hari.

2. Tinggi badannya sekitar 70 sampai 90 centimeter

Cangak merah (commons.wikimedia.org/Charles Lam)

Sebagai burung kuntul tidak mengherankan kalau cangak merah punya ukuran yang besar. Bayangkan saja, burung berleher panjang ini punya bentang sayap sekitar 120 sampai 152 centimeter, panjangnya 78 sampai 97 centimeter, dan tinggi maksimalnya ada di angka 70 sampai 94 centimeter. Bobotnya juga tak bisa diremehkan, tercatat bobot burung ini ada di angka sekitar 0,5 sampai 1,35 kilogram.

Namun ukuran bukan satu-satunya hal yang menarik dari cangak merah. Jika dilihat sekilas, warna, corak, dan bentuk tubuh unggas ini juga cukup mencolok. Pertama, ia punya beberapa bulu panjang yang menjuntai di bagian atas kepala dan pangkal leher. Bulu tersebut sangat unik dan seakan-seakan terlihat seperti rambut. Tak cuma itu, perpadian warna cokelat, kemerahan, jingga, putih, abu-abu, dan hitamnya juga cukup cantik. Terakhir, corak garis di leher burung ini juga menambah daya tariknya.

3. Bisa ditemukan di wilayah Indonesia

Cangak merah (commons.wikimedia.org/Luiz Lapa)

Dilansir GBIF, penyebaran cangak merah mencakup berbagai daerah, seperti Afrika, Eropa, Timur Tengah, Asia Selatan, sampai Asia Tenggara. Spesifiknya, beberapa negara seperti Malaysia, Nigeria, Afrika Selatan, Jepang, India, Inggris, sampai Indonesia bisa dihuni olehnya. Layaknya kuntul lain, cangak merah sering beraktivitas di area lembab, seperti area bakau, perairan payau, danau, sungai, rawa, dan pesisir pantai. Ia juga termasuk hewan migrasi yang artinya burung ini akan berpindah tempat dalam upaya bereproduksi atau mencari makanan.

4. Sangat aktif mencari makan pada saat petang

Cangak merah (commons.wikimedia.org/Antonio Aguti)

Secara umum cangak merah termasuk karnivor dan jika dideskripsikan lebih lanjut ia merupakan insektivor, piscivor, dan moluskivor, jelas Animalia. Karena hal tersebut burung ini mampu memakan semua jenis hewan dan material hewani. Ikan, mamalia kecil, amfibi, kadal kecil, krustasea, serangga, laba-laba, sampai ular bisa ia makan. Ia tak pilih-pilih makanan, selama ada hewan kecil yang bisa masuk ke mulutnya maka hewan tersebut akan dimakan.

Jika berbicara waktu berburu, cangak merah sendiri sangat suka berburu di petang dan pagi hari. Kemungkinan kebiasaan berburu tersebut ada hubungannya dengan aktivitas mangsa. Dalam hal ini, serangga sangat sering aktif dan keluar pada pagi atau sore hari. Di sisi lain, pada pagi dan sore hari ikan cenderung beristirahat yang mana memudahkan cangak merah udah menangkapnya.

5. Jarang terlihat bertengger di pepohonan

Cangak merah (commons.wikimedia.org/Luiz Lapa)

Cangak merah memang termasuk burung, bahkan ia punya kemampuan terbang yang baik sampai bisa bermigrasi jauh. Tapi walau begitu ternyata burung ini tak terlalu suka bertengger di pepohonan, lho. Sebaliknya unggas ini lebih menyukai gaya hidup terestrial dan kerap terlihat berjalan, berkelana, mencari makan, atau beristirahat di atas tanah, jelas AviBase.

Hal ini tidak mengherankan mengingat kaki panjangnya memang lebih cocok untuk gaya hidup terestrial. Tapi bukan berarti cangak merah tak bisa memanjat atau bertengger di atas pohon. Sebaliknya, ia sangat bisa bertengger, hanya saja hal tersebut jarang dilakukan. Kemungkinan cangak merah hanya akan naik ke pohon dalam keadaan tertentu, seperti saat dikejar predator.

Ternyata cangak merah termasuk spesies burung kuntul yang cukup unik. Selain itu, beberapa hal mengejutkan juga dimiliki unggas ini yang mana membedakannya dari spesies kuntul lain. Mulai dari habitat, kebiasaan, penyebaran, reproduksi, sampai perilakunya cukup berbeda dari spesies lain. Oleh karena itu, cangak merah termasuk kategori burung eksotis yang harus dijaga kelestariannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us