Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kukabura Sayap Biru, Burung dengan Penampilan Nyentrik

potret kukabura sayap biru dewasa yang sedang bertengger di ranting pohon (commons.wikimedia.org/PotMart186)
potret kukabura sayap biru dewasa yang sedang bertengger di ranting pohon (commons.wikimedia.org/PotMart186)
Intinya sih...
  • Kukabura sayap biru merupakan burung yang mudah diidentifikasi berkat paruhnya yang melebar dan pipih.
  • Burung ini hidup di hutan, dataran banjir, sabana, padang rumput, dan sekitar pertanian manusia.
  • Mereka merupakan karnivor sejati dengan metode berburu yang kejam.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kukabura atau raja-udang irian (genus Dacelo) bisa dibilang jadi keluarga burung yang sangat mudah diidentifikasi berkat paruh mereka yang pipih dan melebar. Secara keseluruhan, saat ini terdapat empat spesies kukabura berbeda yang tersebar di wilayah Australia dan Papua. Adapun, seluruh spesies itu punya ciri khas masing-masing. Nah, sesuai dengan judul di atas, kali ini kita akan membahas tentang kukabura sayap biru (Dacelo leachii).

Secara ukuran, kukabura sayap biru hanya sedikit lebih kecil dari saudara mereka yang lebih populer, yakni kukabura tertawa (Dacelo novaeguineae). Panjang tubuh mereka sekitar 38—41 cm, bobot antara 250—370 gram, dan rentang sayap 60—65 cm. Kepala burung ini cenderung mengotak dan berukuran besar yang dilengkapi dengan paruh panjang dengan bentuk kotak pula. Bulu mereka didominasi perpaduan warna putih, cokelat muda, cokelat kemerahan, abu-abu, dan hitam dengan bagian tubuh atas lebih gelap dan bagian bawah lebih terang.

Ciri khas dari penampilan kukabura sayap biru pastinya terletak pada sayap mereka. Pada bagian pangkal, sebenarnya warna sayap burung ini cenderung hitam keabu-abuan, tetapi pada bagian ujung warna sayap mereka berubah menjadi biru cerah yang khas. Pastinya, keistimewaan kukabura sayap biru tak hanya terletak pada penampilan fisik. Kali ini, yuk, kita ungkap beberapa fakta menarik dari burung yang satu ini!

1. Peta persebaran dan habitat

perbandingan ukuran kukabura sayap biru dengan tangan manusia (commons.wikimedia.org/thinboyfatter)
perbandingan ukuran kukabura sayap biru dengan tangan manusia (commons.wikimedia.org/thinboyfatter)

Seperti yang dijelaskan sebelum ini, peta persebaran seluruh spesies kukabura terletak di Australia dan Papua, baik di kedua wilayah tersebut ataupun salah satunya saja. Dilansir Australian Museum, bagi kukabura sayap biru, peta persebaran mereka meliputi wilayah Australia bagian utara, timur laut, barat laut, dan Papua bagian selatan (wilayah Indonesia serta Papua Nugini). Menariknya, beberapa kantung populasi dari burung ini juga ditemukan di beberapa pulau dekat Australia, semisal wilayah Shark Bay.

Sementara itu, pilihan habitat bagi burung yang satu ini terbilang sangat beragam. Kukabura sayap biru dapat hidup di wilayah hutan, dataran banjir, rawa, sabana, hingga padang rumput. Di beberapa wilayah, mereka bahkan diketahui bisa bertahan dengan baik di sekitar pertanian milik manusia, khususnya sekitaran tanaman tebu.

2. Variasi makanan yang sangat banyak

seekor kukabura sayap biru yang berhasil menangkap tikus kecil (commons.wikimedia.org/Dmitrij Rodionov)
seekor kukabura sayap biru yang berhasil menangkap tikus kecil (commons.wikimedia.org/Dmitrij Rodionov)

Di balik penampilan mereka, kukabura sayap biru merupakan sosok karnivor sejati. Malahan, burung yang satu ini sanggup mengonsumsi banyak jenis mangsa berbeda tergantung situasi. Dilansir Animalia, saat musim kemarau burung ini akan mengonsumsi berbagai jenis serangga, katak, dan kadal. Sementara itu, ketika musim hujan tiba, burung ini akan lebih banyak mencari ikan kecil, burung kecil, pengerat, hingga cacing. Bahkan, jika kebetulan bertemu, ular berukuran kecil bukan lawan yang sepadan bagi burung yang satu ini, lho.

Metode berburu burung yang satu ini dapat dikatakan cukup kejam. Mula-mula, kukabura sayap biru akan terbang tepat di atas calon mangsa, menukik tajam ke bawah, dan langsung menyambar target dengan paruh besar mereka. Nah, di dalam paruh mereka, terdapat alur tertentu di rahang atas yang berfungsi sebagai pengunci saat menerkam mangsa. Kukabura sayap biru tak akan langsung menelan mangsa, melainkan membawa si mangsa ke sarang mereka. Saat sudah tiba, jika si mangsa masih hidup, burung ini akan mematuk-matukinya hingga mati dan barulah mangsa tersebut akan dikonsumsi.

3. Hidup secara berkelompok

Di balik penampilan tangguh mereka, ternyata kukabura sayap biru ternyata termasuk jenis burung yang hidup secara berkelompok. (commons.wikimedia.org/Dezidor)
Di balik penampilan tangguh mereka, ternyata kukabura sayap biru ternyata termasuk jenis burung yang hidup secara berkelompok. (commons.wikimedia.org/Dezidor)

Ternyata kukabura sayap biru termasuk burung yang aktif bersosialisasi dengan sesama. Bahkan, di antara spesies kukabura lain, merekalah yang membentuk kelompok dalam jumlah paling besar. Diketahui kalau kelompok kukabura sayap biru dapat terdiri atas 12 individu berbeda dan kelompok ini dapat bergabung dengan kelompok lain pada kesempatan tertentu. Adapun, kelompok kukabura ini terdiri atas pasangan yang bertanggung jawab atas reproduksi dan beberapa keturunan mereka yang masih ikut bersama induk mereka.

Dilansir Bird Fact, kelompok kukabura sayap biru akan tinggal pada satu pohon yang sama. Selain itu, anggota kelompok saling bahu-membahu untuk membangun sarang, khususnya ketika mempersiapkan sarang bagi pasangan ketika musim kawin tiba. Selain itu, ada juga anggota kelompok yang akan ditugaskan untuk menjaga anak-anak kukabura sayap biru yang baru lahir sehingga pembagian tugas dalam kelompok burung ini terbilang sangat baik.

Untuk memanggil sesama, kukabura sayap biru memiliki beberapa variasi suara. Salah satu suara unik mereka terbilang mirip seperti kukabura tertawa, yakni kicauan tawa keras, tetapi dengan nada yang lebih tinggi ketimbang saudara mereka tersebut. Selain itu, jenis suara lain yang sering terdengar dari burung ini adalah suara tajam kook-kook yang kemudian akan disusul dengan rentetan kook-kook-kook-kook yang memiliki nada lebih pelan atau rendah.

4. Sistem reproduksi

pasangan kukabura sayap biru yang sedang bertengger bersama (commons.wikimedia.org/Jiří Jech)
pasangan kukabura sayap biru yang sedang bertengger bersama (commons.wikimedia.org/Jiří Jech)

Kukabura sayap biru merupakan hewan monogami atau contoh hewan setia. Meski tinggal dalam kelompok, hanya akan ada 1 atau 2 pasangan yang terbentuk. Itu karena biasanya sisa anggota kelompok burung ini merupakan keturunan dari pasangan tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, anggota kelompok kukabura sayap biru akan membantu pasangan utama dalam membangun sarang mereka. Sarang ini umumnya terletak di atas pohon setinggi 25 meter dan dibangun pada lubang di batang pohon ataupun dibuat dari berbagai material yang bisa mereka temukan.

Australian Museum melansir kalau musim kawin bagi burung ini berlangsung sekitar September—Januari. Betina dapat menghasilkan sekitar 2—5 butir telur yang akan menjalani masa inkubasi selama 36 hari. Saat baru lahir, anak kukabura sayap biru akan ada dalam perlindungan induk dan anggota kelompok mereka.

Sekitar usia 6—10 minggu, anak-anak burung ini sudah bisa hidup mandiri berkat pelatihan berburu dari induk mereka. Sayangnya, anak kukabura sayap biru sangat agresif pada saudara mereka, khususnya pada minggu pertama hidup mereka. Tak jarang, anak berukuran besar akan mendorong atau membunuh anak berukuran kecil dari sarang pada minggu-minggu awal sebelum bulu mereka terbentuk sempurna dan mata mereka terbuka.

5. Status konservasi

potret kukabura sayap biru ketika sedang terbang (commons.wikimedia.org/Jim Bendon)
potret kukabura sayap biru ketika sedang terbang (commons.wikimedia.org/Jim Bendon)

Dengan peta persebaran mereka yang luas dan habitat yang cukup beragam, saat ini kukabura sayap biru masih dalam kategori kekhawatiran rendah (Least Concern) dalam catatan IUCN Red List. Jumlah populasi burung ini sebenarnya belum bisa dikonfirmasi secara pasti karena dua alasan itu pula. Selain itu, burung ini bisa dibilang mengalami masalah yang agak unik.

Dilansir Animalia, kecepatan terbang kukabura sayap biru sangat lamban sehingga tak jarang individu tertabrak mobil jika sedang menyeberangi jalan. Selain itu, mereka juga jadi mangsa potensial bagi beberapa spesies burung elang dan burung hantu. Sarang burung ini pun sering kali jadi korban bagi beberapa hewan pemakan telur, semisal quoll, ular sanca zaitun, dan kadal bernama goanna.

Kukabura sayap biru ternyata punya usia yang relatif panjang. Mereka diketahui bisa hidup hingga usia 20 tahun, tergantung pada faktor ketersediaan makanan, jumlah predator, dan keadaan habitat mereka. Usia maksimal itu juga lebih banyak terpenuhi pada individu yang ada dalam perawatan manusia. Gimana? Menarik sekali, kan, burung berkepala besar yang satu ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us