Seperti yang sudah kita ketahui bersama, indra penciuman anjing memang sangat bisa diandalkan. Tak heran kalau anjing kerap digunakan untuk membantu manusia. Saat ada kecelakaan atau bencana, anjing kerap diturunkan untuk membantu mencari korban. Pun demikian dengan saat ada penggeledahan untuk mencari barang terlarang. Anjing juga jadi satuan yang bisa diandalkan.
Nah buat kamu yang penasaran, berikut adalah fakta-fakta mengenai hidung anjing. Indra yang sangat bisa diandalkan oleh anjing!
Melansir PetMD, hidung anjing memiliki kemampuan untuk memisahkan udara. Sebagian udara masuk langsung ke area indra penciuman (yang membedakan aroma), sedangkan sebagian lainnya didedikasikan untuk pernapasan. Menurut penelitian dari University of Oslo, seekor anjing yang sedang berburu mengendus terus menerus selama 40 detik penuh, dalam 30 siklus pernapasan yang membagi antara bagian untuk penciuman dan pernapasan!
Indra penciuman anjing berada di kisaran 10.000 hingga 100.000 kali lebih kuat dari indra penciuman manusia. Kemampuan penciuman tersebut sebagian berasal dari 300 juta lebih reseptor penciuman yang ada pada hidung anjing. Bandingkan dengan manusia yang hanya memiliki 6 juta reseptor. Di samping itu, secara proporsional anjing memiliki bagian otak yang memang didedikasikan untuk penciuman dengan jumlah 40 kali lebih besar dari bagian penciuman yang ada pada otak manusia.
Anjing sangat pandai menafsirkan semua informasi yang masuk melalui hidung mereka dengan sangat detail. Dalam buku “Inside of a Dog”, peneliti kognisi anjing, Alexandra Horowitz, menulis bahwa manusia mungkin merasakan satu sendok teh gula yang ditambahkan ke secangkir kopi. Tetapi seekor anjing dapat mendeteksi satu sendok teh gula yang sama dalam sejuta galon air! Sebuah bukti bahwa penciuman anjing benar-benar sangat detail!
Hidung anjing memiliki skill yang tidak dimiliki oleh manusia. Yaitu skill untuk mencium bau secara terpisah dari lubang hidung kiri dan kanan. Sama seperti mata kita menyusun dua pandangan dunia yang sedikit berbeda, dan otak kita menggabungkannya untuk membentuk gambar 3-D, otak anjing menggunakan profil bau yang berbeda dari setiap lubang hidung untuk menentukan dengan tepat di mana objek berbau berada.
Lewat penciumannya, anjing dapat membantu mendiagnosis manusia yang sakit dengan berbagai penyakit. Baru-baru ini, Ken Furton, seorang ahli kimia forensik, dan rekannya melihat apakah anjing dapat dilatih untuk mengidentifikasi pasien COVID-19. Hasil dari penelitian tersebut mengungkap bahwa mereka dapat melakukannya dengan akurasi 97,5%. Dalam studi lain di tahun 2019 menunjukkan bahwa anjing juga dapat mengendus kanker dengan tingkat akurasi 97%!
Menurut Dr. Nappier dari Virginia Maryland College of Veterinary Medicine, organ vomeronasal anjing membantu mereka mendeteksi feromon. Feromon sendiri merupakan zat kimia yang dilepaskan hewan guna memengaruhi anggota lain dari spesies yang sama. Organ ini memainkan peran penting dalam reproduksi dan aspek lain dari fisiologi dan perilaku anjing.
Pantas saja anjing kerap diandalkan dalam urusan penciuman. Hidungnya benar-benar bisa diandalkan!