Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tampak sekujur tubuh bebek pengarung falkland (commons.wikimedia.org/Nick)

Intinya sih...

  • Bebek pengarung atau steamer duck adalah jenis bebek jumbo asli Amerika Selatan.
  • Mereka kehilangan sebagian besar kemampuan terbang. Hanya satu spesies yang masih bisa terbang.
  • Bebek pengarung terkenal agresif dan brutal, terutama saat musim kawin ketika jantan dan betina jadi teritorial.

Pernah dengar nama bebek pengarung? Atau mungkin kamu lebih familier dengan nama steamer duck? Nama ini dimiliki jenis bebek jumbo berwarna abu-abu yang hidup di daerah pesisir Amerika Selatan. Menariknya, badan bebek ini terlalu besar untuk bisa terbang. 

Ya, bebek pengarung atau steamer duck merupakan salah satu jenis burung yang gak bisa terbang. Kamu bakal menjumpai bebek-bebek imut ini berjalan kaki atau berenang di sekitar pantai. Tahukah kamu kalau di balik tampang imut bebek pengarung, mereka punya senjata berbahaya tersembunyi? Bisakah kamu menebak apa senjata rahasia mereka? Yuk, simak tujuh fakta unik bebek pengarung atau steamer duck berikut untuk mengenal mereka lebih jauh!

1. Bebek kelas berat yang gak bisa terbang

tampak sekujur tubuh bebek pengarung fuego (commons.wikimedia.org/Olaf Oliviero Riemer)

Bebek pengarung atau steamer duck merupakan jenis bebek berukuran jumbo asli Amerika Selatan. Bebek pengarung fuego jadi spesies terbesar. Dicatat laman Animalia, spesies ini bisa memiliki bobot sampai 7 kilogram! Mereka punya massa tubuh yang hampir sama dengan angsa berleher pendek terbesar di dunia. 

Satu hal unik dari bebek pengarung adalah mereka sudah kehilangan sebagian besar kemampuan terbang. Hanya satu spesies saja yang masih bisa terbang, yakni bebek pengarung terbang. Meskipun begitu, spesies ini juga jarang sekali terbang. Sekalinya terbang, mereka cuma terbang rendah dekat dengan permukaan air. 

2. Anggota keluarga bebek yang mirip satu sama lain

Bebek pengarung terbang sedang membersihkan bulu. (commons.wikimedia.org/Ariadna Tripaldi)

Bebek pengarung terdiri dari empat spesies yang sangat mirip dengan satu sama lain. Ada bebek pengarung terbang (Tachyeres patachonicus), bebek pengarung fuego (T. pteneres), bebek pengarung chubut (T. leucocephalus), dan bebek pengarung falkland (T. brachypterus). Semuanya dikelompokkan dalam genus Tachyeres dalam keluarga bebek (Anatidae). Beda dari sebagian besar bebek, bebek pengarung terlalu berat dan bersayap terlalu pendek untuk bisa terbang. Mereka lebih sering berjalan ke sana kemari untuk mencari makan di daerah pesisir Amerika Selatan.

3. Spesies yang bisa terbang pun lebih suka jalan kaki

sepasang bebek pengarung falkland (commons.wikimedia.org/Tristan Jobin)

Bebek pengarung terbang jadi satu-satunya spesies yang bisa terbang. Gak seperti ketiga saudara mereka, bebek pengarung terbang bertubuh lebih kecil dengan sayap lebih panjang. Meski begitu, spesies ini tetap lebih suka berjalan kaki untuk bepergian atau kabur dari predator. Untuk mendukung gaya hidup mereka ini, laman Oiseaux-Birds menjelaskan kalau keempat spesies bebek pengarung dibekali tungkai dan kaki yang kuat untuk tahan dibuat berjalan. 

4. Gaya berenang unik jadi inspirasi nama mereka

Bebek pengarung fuego berenang di kolam. (commons.wikimedia.org/Olaf Oliviero Riemer)

Bukan tanpa alasan bebek-bebek berwarna abu-abu ini disebut steamer duck dalam bahasa Inggris. Menurut laman Britannica, mereka dapat nama steamer dari kebiasaan berenang yang gak biasa. Saat berenang, bebek pengarung mengepakkan sayap mereka ke dalam air dalam gerakan menyerupai dayung pada kapal uap atau steamer boat. Saat berenang dengan cepat, bebek pengarung mengepakkan sayap begitu cepat dan kuatnya sampai menciptakan buih di permukaan air mirip seperti yang dihasilkan dayung kapal uap.

5. Dibekali dengan senjata rahasia dan jiwa suka berantem

Bebek pengarung chubut merentangkan sayap dan memperlihatkan taji. (commons.wikimedia.org/Holger Braun)

Satu hal unik pada bebek pengarung ialah mereka punya semacam benjolan di sayap mereka. Benjolan berwarna jingga ini tumbuh tanpa bulu di sudut masing-masing sayap. Menurut laman Oiseaux-Birds, benjolan ini adalah taji atau spur yang telah didesain sedemikian rupa untuk digunakan sebagai senjata saat berkelahi. 

Ya, bebek pengarung terkenal sangat agresif dan brutal, utamanya saat musim kawin ketika jantan dan betina jadi teritorial. Mereka menyerang dengan taji yang dipukulkan secara bertubi-tubi ke arah lawan. Gak jarang, serangan bebek pengarung bisa menyebabkan luka parah hingga kematian. 

Bebek pengarung juga gak memandang bulu. Mereka diketahui menyerang spesies mereka sendiri dan spesies lain. Siapa pun akan terkena sasaran amukan bebek pengarung sekalipun hewan tersebut gak menimbulkan ancaman bagi bebek-bebek ini.

6. Kadang, mereka membentuk perkumpulan misterius

sepasang bebek pengarung falkland (commons.wikimedia.org/Flavien Saboureau)

Bebek pengarung umumnya menghabiskan sebagian besar waktu mereka bercengkerama dalam keluarga kecil yang terdiri dari betina, jantan, dan anak-anak mereka. Namun, spesies bebek pengarung falkland yang sedang gak berkembang biak bisa berkumpul dalam kelompok misterius berukuran besar yang bisa terdiri dari 300 ekor! Menurut laman Animalia, pertemuan ini bisa terjadi kapan saja sepanjang tahun. Tujuan mereka pun masih belum diketahui. 

7. Genus bebek yang menarik perhatian ilmuwan dunia

bebek pengarung fuego di habitat asli (commons.wikimedia.org/Dominic Sherony)

Seperti yang telah kamu ketahui, genus bebek pengarung terdiri dari beberapa spesies yang gak bisa terbang dan spesies yang bisa terbang. Ternyata hal ini menarik perhatian ilmuwan. Pasalnya, genus ini bisa mengajarkan kita tentang evolusi ketidakmampuan terbang atau flightlessness pada burung, ungkap laman Oceanwide Expedition. Diduga, saat ini, bebek pengarung tengah mengalami evolusi kehilangan kemampuan terbang mereka. 

Sungguh jenis bebek yang unik, ya? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang bebek pengarung atau steamer duck? Apa kamu tertarik untuk melihat bebek-bebek ini secara langsung di habitat mereka?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎