6 Fakta Unik Camar Perak, Burung yang Berisik!

Menurut Animalia Bio, burung camar perak ditemukan di semua negara bagian Australia, Selandia Baru, dan Kaledonia Baru. Mereka bisa beradaptasi dengan baik dengan lingkungan perkotaan dan berkembang di sekitar pusat perbelanjaan dan tempat pembuangan sampah.

Adaptasi mereka yang sukses ke habitat perkotaan telah melihat peningkatan populasi mereka di area aktivitas manusia. Pemandangan pantai dan pelabuhan juga sering kali menjadi tempat mereka bersarang dan mencari makan.

Melansir Australian Museum, camar perak termasuk dalam famili Laridae dan genus Larus. Mereka memiliki nama ilmiah Chroicocephalus novaehollandiae, di mana kata ini mengacu pada Australia sebagai habitat utama mereka.

Dalam taksonomi, mereka juga termasuk dalam ordo Charadriiformes yang mencakup burung-burung pengicau dan penghuni pantai lainnya. Lebih lengkapnya, mereka masuk ke dalam kelas Aves dan filum Chordata yang mencakup semua kerajaan burung.

Salah satu hal yang paling mencolok dari camar perak adalah penampilan fisiknya. Melansir Bird Life, camar perak memiliki kepala, ekor, dan bagian bawah berwarna putih, dengan punggung berwarna abu-abu muda dan sayap berujung hitam.

Ketika burung masih sangat muda, paruh, cincin mata, dan kakinya berwarna hitam. Sayap mereka berbintik-bintik kekuning-kuningan dan berwarna coklat dengan hitam di ujung sayap dengan bintik-bintik putih kecil. Pada saat dewasa, paruh, kaki, dan cincin mata mulai berwarna oranye sampai merah cerah.

Melansir Ten Random Facts, makanan burung camar perak terutama terdiri dari ikan, serangga, cacing dan krustasea, serta bangkai. Tak heran, mereka sering ditemui di area pembuangan sampah.

Jika kamu pernah berada di dekat pantai dan mendengar suara teriakan yang keras, kemungkinan itu adalah suara camar perak. Melansir Parks Australia, mereka memiliki panggilan khas yang cukup nyaring dan berulang-ulang, yang berbunyi "kwee-aarr". Suara ini sering terdengar saat mereka berinteraksi dengan sesama burung atau saat mereka merasa terancam.

Satu fakta menarik tentang ukuran camar perak adalah panjang tubuh mereka yang sebanding dengan panjang moncong anjing laut gajah. Melansir Kidadl, rata-rata, panjang tubuh camar perak sekitar 38-45 cm, sementara panjang moncong anjing laut gajah juga sekitar 38-45 cm. Perbandingan ini menunjukkan bahwa meskipun berbeda spesies, keduanya memiliki ukuran yang serupa dalam hal panjang tubuhnya.

Camar perak adalah burung yang menarik dan memiliki beberapa fakta unik. Melalui upaya pelestarian dan pemahaman yang lebih baik tentang spesies ini, kamu dapat memastikan keberlanjutan keberadaannya dan kelestarian lingkungan pesisir yang mereka huni. Sebab, setiap spesies hewan yang ada adalah bagian dari keajaiban bumi ini.