Apakah kamu pernah samar-samar melihat gambar di atas? Tidak perlu bingung.
Itu adalah gambar Rorschach. Gambar itu merupakan bagian dari sebuah tes psikologi yang terkenal di kalangan orang-orang.
Dikatakan gambar buatan Hermann Rorschach itu mampu memberikan deskripsi tentang bagaimana kondisi kejiwaanmu. Menarik sebenarnya karena banyak hal yang tidak diketahui oleh orang-orang terkait tes psikologi tersebut. Berikut ini adalah beberapa fakta unik tes psikologi Rorschach.
Di akhir abad 19, ada sebuah permainan anak-anak bernama klecksography, sebuah seni membuat gambar menggunakan noda tinta. Caranya adalah dengan menuangkan tinta ke atas kertas, melipatnya menjadi dua dan lihat gambar apa yang terbentuk. Bekerja di rumah sakit jiwa Swiss, Rorschach penasaran apakah para pasien akan menginterpretasi gambar noda tinta itu berbeda-beda.
Menurut Damion Searls, penulis buku sejarah Rorschach dan “The Inkblots” tidak ada catatan terkait detail bagaimana proses Rorschach mendesain kartu tes tersebut. Bahkan tidak ada penjelasan bagaimana tes tersebut bisa berjalan.
Ilustrasi Rorschach sangat dipertanyakan oleh penerbit bukunya kala itu. Sang penerbit bahkan meminta dia sendiri untuk membayar produksi kartu ilustrasi itu.
Lebih parah lagi, rekan kerjanya tidak percaya jika tes ini bermakna atau memiliki nilai. Barulah setelah satu tahun sepeninggal Rorschach, tes psikologi ini diterima masyarakat setelah dibawa ke Amerika sana.
Rorschach membuat kartunya tanpa terstruktur. Dia berpikir jika ada keteraturan dalam gambarnya tersebut, para pasien akan berpikir jika gambar tersebut sengaja dibuat dengan tujuan tertentu. Karena itu Rorschach sengaja menghilangkan sapuan kuas yang jelas atau indikasi lain yang bisa mengarahkan orang-orang bahwa itu buatan tangan.
Dalam penggolongannya, Rorschach membagi reaksi yang dialami orang ketika melihat gambar-gambarnya menjadi tiga bagian: bentuk, gerakan dan warna. Dari segi bentuk, beberapa ada yang mengatakan melihat beruang, lainnya melihat kelelawar.
Sedangkan dari segi gerakan, ada yang melihat dia menari. Jika dilihat dari segi warna, contohnya adalah bagaimana respons seseorang terhadap pigmen hitam dan putih.
Rorschach percaya jika jawaban orang-orang terhadap tes ini memberikan gambaran bagaimana kondisi psikologi sang penjawab. Mereka yang kreatif akan lebih banyak melihat gambar yang bergerak, sedangkan yang melihat gambar diam akan rendah imajinasi. Satu-satunya subjek yang Rorschach rasakan gagal adalah kemampuan tes ini untuk melihat psikologi remaja, karena pada dasarnya kondisi psikologi remaja (kelabilannya) identik dengan orang sakit jiwa.
Semenjak dipublikasikan dari 1921, noda yang didesain Rorschach ini tidak pernah sekalipun mendapatkan modifikasi. Psikologis di zaman sekarang masih menggunakan desain Rorschach sampai saat ini.
Beberapa orang mengkritik jika penilaian jawaban dari tes Rorschach ini terlalu subjektif, membuat hasil tes ini sebenarnya tidak bisa diterima. Namun ada pula riset lain yang menemukan bukti jika ada hasil yang sama atau sebuah keobjektifan dari hasil tes ini terhadap ekspresi seseorang terhadap gambar-gambar tersebut.
Seperti yang kamu ketahui, tes Rorschach sudah masuk ke dalam dunia virtual, membuat siapapun bisa membacanya. Namun dari sisi psikolog, mereka menyarankan kamu tidak melihatnya.
Tes ini ditujukan kepada orang-orang yang benar-benar tidak tahu akan gambar tersebut untuk meyakinkan bahwa mereka tidak mendapatkan jawaban yang “benar.” Saat gambar tersebut di-upload di Wikipedia pada 2009, ada perdebatan panas di dunia psikologi mengenai isu tersebut.
Apakah ada dari kalian yang sudah pernah mencoba tes Rorschach ? Apa hasilnya?
Jangan disebarkan ke teman-teman, lho. Takutnya keampuhan tes ini akan berkurang dengan memberitahukannya ke orang-orang.