ilustrasi penyebab pemanasan global (unsplash.com/Kouji Tsuru)
Sejak Revolusi Industri dan munculnya mesin uap bertenaga batu bara, aktivitas manusia telah meningkatkan volume gas rumah kaca secara signifikan. Kandungan gas yang dibuang ke udara ini disebut sebagai emisi, melansir KBBI.
Antara tahun 1750 hingga 2011, konsentrasi karbon dioksida di atmosfer meningkat sebesar 40 persen, metana sebesar 150 persen, dan dinitrogen oksida sebesar 20 persen. Pada akhir 1920-an, gas berfluorinasi buatan seperti klorofluorokarbon, atau CFC pun dikategorikan sebagai gas rumah kaca yang emisinya menimbulkan pemanasan bumi.
Parahnya, peningkatan angka emisi gas tersebut paling banyak terjadi hanya dalam kurun waktu 40 tahun terakhir saja. Meski bisa naik turun, pada 2017, emisi karbon cenderung meningkat 1,5 persen. Ini pun kembali meningkat pada 2018 sebesar 2,7 persen, melansir The Intergovernmental Panel on Climate Change.
Penekanan jumlah gas rumah kaca terus diupayakan berbagai kalangan. Nah, kamu pun bisa ambil bagian. Contoh kecilnya dengan mulai mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan limbah harian, serta mulai menggunakan pendingin ruangan ramah lingkungan.