Tak Perlu Dukun, 7 Hal Ajaib Ini Juga Dapat Diprediksi oleh Tubuh loh!

Nyeri atau sakit pada sendi bisa jadi indikasi. Menurut dr. Thanu Jey, orang-orang yang memiliki cedera sendi bahkan dapat mengetahui bahwa hujan akan turun dengan sensasi yang dirasakan pada sendi tersebut. Hal ini dapat dijelaskan melalui struktur sendi tersebut.

Pada dasarnya, sebagian besar sendi merupakan semacam kapsul yang tertutup dengan tekanan cairan dan udara di dalamnya. Tekanan di dalam sendiri pun berbeda dengan tekanan di luar, sehingga sendi yang di luar kondisi normal pun dapat merasakan perubahan tekanan udara pada cuaca di luar. Bahkan, sebagian orang juga dapat mengalami migrain akibat perubahan tekanan barometrik ini.

Ketika merasakan ada bahaya atau sesuai yang tidak benar, respons sistem saraf simpatik akan teraktifkan. Menurut dr. Catherine Jackson, level stres akan meningkat dan memicumu untuk bertindak cepat, entah berlari, pergi, atau bahkan bertahan dan melawan situasi tersebut. Tubuh pun akan terus berada dalam kondisi siaga sampai bahaya yang dirasakan benar-benar menghilang.

Benar, tubuh pun dapat mengetahui jika dia adalah soulmate-mu atau bukan. Tubuh akan memperoleh sinyal yang mengindikasikan kompatibel atau tidaknya kamu dengan si dia.

Di tahun 2013, sebuah studi dari Oxford University menemukan bahwa ciuman dapat membantumu menilai dia adalah yang tepat untukmu atau bukan. Tanpa harus benar-benar berpikir, tubuhmu akan menilai si dia melalui aroma dan rasanya. Hmmm...

Sebuah studi yang dipublikasikan di Harvard Business Review tahun 2019 ini menemukan bahwa tubuh manusia dapat memprediksi bila suatu konten akan viral atau tidak. Menggunakan GSR (Galvanic Skin Response), sebanyak 22 responden diukur rangsangan emosionalnya. Peneliti menunjukkan kampanye pemasaran perusahaan yang paling berhasil dan tidak.

Ternyata, respons GSR yang dihasilkan terhadap iklan paling sukses dan viral tersebut lebih tinggi dibandingkan iklan sebaliknya, terlepas dari suka atau tidaknya responden terhadap hal tersebut. Artinya, hal-hal yang akan menjadi viral biasanya akan melibatkan emosi yang menggugahmu.

Di tahun 2017, sebuah studi yang dipublikasikan di Nature Communication menemukan bahwa otak manusia secara konstan memprediksi kejadian. Seperti contoh, saat sedang berjalan, kamu melihat seorang anak kecil tengah menaiki sepeda dan menuju ke arahmu.

Secara otomatis, kamu pun akan menghindari atau memiliki respons tertentu. Reaksi ini merupakan hasil dari prediksi otak terhadap apa yang akan terjadi. Bahkan saking cepatnya runtutan logika ini terjadi, kamu pun jadi tidak menyadarinya.

Kalau kamu mengalami alergi musiman, itu adalah salah satu cara bahwa tubuhmu tahu akan ada perubahan musim yang segera terjadi. Seperti contoh, menurut The American College of Allergy, Asthma, and Immunology, pada negara empat musim, musim dingin yang ringan dapat menyebabkan pelepasan serbuk sari lebih cepat. Akibatnya, saat kamu terkena serbuk sari ini, tubuh akan bereaksi dan menjadi tanda bahwa musim semi akan datang meski udara masih sangat dingin.

Sebuah studi di tahun 2019 yang dipublikasikan di Annals of Internal Medicine menemukan hubungan antara kematian dan indra penciuman. Sebanyak lebih dari 2.000 responden berusia 71 sampai 82 diminta untuk mengidentifikasi 12 aroma umum seperti asap, kayu manis, dan bensin.

Ternyata, reponden yang hanya dapat mengenali kurang dari 8 jenis aroma tersebut memiliki rentang usia hidup lebih pendek. Meski peneliti riset yang dilakukan selama lebih dari 13 tahun ini belum menemukan alasan yang jelas dari situasi ini, mereka percaya bahwa demensia, parkinson, dan penurunan berat badan mempunyai relevansi.

Sebagai ciptaan paling sempurna, tubuhmu pun memiliki banyak hal-hal keren termasuk mentranslasikan berbagai situasi sebagai gejala tertentu, kok. Meski kamu tidak dapat mengetahui dengan siapa nanti kamu akan menikah, toh masih ada banyak hal keren lainnya yang bisa diprediksi, kok!