5 Fakta Menarik Badak Jawa, Kontributor Keberlanjutan Ekosistem Alam

- Badak Jawa hidup di hutan hujan tropis dan rawa-rawa, terutama di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
- Badak Jawa memiliki satu cula yang digunakan untuk pertahanan, mencari makan, dan menggali tanah.
- Perilaku badak Jawa dalam mencari makan berkontribusi pada penurunan emisi karbon dioksida dan peningkatan nutrisi tanaman.
Indonesia adalah negara yang memiki keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Alasan utama Indonesia kaya akan flora dan fauna adalah faktor geografis yaitu letak geografis Indonesia berada di tengah garis khatulistiwa di mana iklimnya tropis sehingga berbagai macam tumbuhan bisa tumbuh dengan subur dan mendapatkan nutrisi yang cukup dari sinar matahari dan air hujan sepanjang tahun. Dengan iklim yang mendukung dan berbagai macam tumbuhan yang tumbuh subur, maka banyak fauna juga bisa beradaptasi dan mencari makan di Indonesia.
Salah satu fauna asli Indonesia adalah badak Jawa atau sering disebut badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus). Badak bercula satu atau badak Jawa termasuk hewan terancam punah yang dilindungi oleh Pemerintah Republik Indonesia dan endemik karena hanya ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon. Penasaran apa saja 5 fakta menarik tentang badak Jawa, Yuk simak di bawah ini!
1.Habitat di Hutan Hujan Tropis dan Rawa-Rawa

Badak Jawa atau badak bercula satu bisa beradaptasi di daratan rendah di bawah ketinggian 600 meter. Biasanya, badak Jawa tersebut selalu mencari tempat tinggal di hutan hujan tropis dan rawa-rawa. Saat ini, badak Jawa yang tersisa hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
Badak Jawa tidak suka tinggal dan mencari makan di tempat terbuka ketika siang hari. Kemudian, badak juga suka mencari kubangan lumpur di dalam hutan dan semak. Alasan badak bercula satu sangat suka tempat yang banyak semak dan pepohonan yang rapat serta kubangan lumpur adalah untuk menstabilkan suhu tubuh dan melindungi kulitnya dari parasit.
2.Memiliki cula satu sebagai pertahanan diri

Sebagian besar hewan memiliki keunikan dalam memangsa musuhnya baik cara memangsa maupun anggota tubuhnya. Badak Jawa memiliki jumlah satu cula pada bagian atas moncongnya. Cula tersebut digunakan sebagai alat pertahanan melawan predator, menggali tanah, dan mencari makanan dari tanaman.
3.Termasuk hewan herbivora

Badak cula satu atau badak Jawa adalah salah satu hewan pemakan tumbuhan alias herbivora. Biasanya, badak cula satu sangat menyukai pucuk daun muda, rumput, buah, dan ranting pohon. Adapun, jenis-jenis tanaman yang paling disukai oleh badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, yaitu pohon putat, salam, cililin, lampeni, dan bayur.
4.Hanya melahirkan satu bayi badak saja

Badak Jawa termasuk hewan yang bereproduksi dengan cara melahirkan atau vivipar. Untuk bisa bereproduksi, badak Jawa harus mencapai umur minimal 5 tahun. Kemudian, badak betina bisa hamil setiap 2,5 tahun.
Masa kehamilan badak betina yaitu 14 sampai 18 bulan. Kemudian, badak betina hanya melahirkan satu bayi badak saja. Oleh karena itu, proses reproduksi dan kehamilannya memakan banyak waktu.
5. Sebagai kontributor untuk keberlanjutan ekosistem lingkungan hidup

Ternyata, badak Jawa memiliki peran yang luar biasa dalam keberlanjutan ekosistem lingkungan hidup. Biasanya, badak Jawa suka berkeliaran sambil makan buah. Biji dari buahnya disebar ke tanah.
Dari biji yang jatuh ke tanah tersebut bisa menghasilkan tunas tanaman baru. Kemudian, kotoran badak Jawa bisa dijadikan pupuk alami sebagai nutrisi untuk tumbuhan. Oleh karena itu, perilaku badak tersebut memiliki peran untuk menurunkan emisi karbon dioksida dan meningkatkan nutrisi pada tanaman secara gak langsung.
Nah, itulah 5 fakta menarik tentang badak Jawa. Badak Jawa termasuk hewan pemakan tumbuhan baik pucuk daun, ranting pohon, tanaman kecil, dan buah. Karena hewan tersebut juga suka makan buah, biji yang disebar oleh badak Jawa bisa menghasilkan tanaman baru di mana perilaku tersebut secara tidak langsung berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon dioksida.
Di dunia ini, setiap makhluk hidup tentu memiliki nilai gunanya. Oleh karena itu, ayo lestarikan fauna asli Indonesia, badak Jawa untuk keberlanjutan ekosistem lingkungan hidup!