Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Hewan Baru Paling Menarik yang Ditemukan di 2023, Ada Katak Pendiam?

katak baru Hyperolius ukaguruensis (journal.plos.org/Lucinda P.Lawson,Simon P. Pemuat,John V. Lyakurwa,H.Christoph Liedtke) | ikan lele Horaglanis populi (sci.news/CP Arjun)

Alam semesta seolah tak pernah habis untuk dijelajahi. Meski telah banyak keanekaragaman hayati yang telah ditemukan dan dipelajari, nyatanya ini belum mencakup semuanya yang ada di bumi. Dilansir Grunge, para ilmuwan memperkirakan masih ada sekitar 10--20 persen spesies di bumi yang belum tereksplorasi.

Setiap tahunnya, para peneliti terus melakukan upaya penelitian untuk mengeksplorasi kekayaan hayati yang begitu besar. Mereka melaporkan ada ribuan spesies baru yang unik dan mengejutkan tiap tahunnya, baik dari kelompok flora maupun faunanya.

Lantas, apa saja penemuan hewan terbaru tahun 2023? Inilah beberapa spesies hewan baru yang paling menarik untuk diketahui. Simak sampai tuntas.

1. Horaglanis populi, ikan lele buta dari India Selatan

Spesies baru ikan lele Horaglanis populi (sci.news/CP Arjun)

Pada Januari 2023, peneliti dari Jerman dan India menerbitkan penemuan spesies ikan lele baru. Mereka disebut sangat unik, sebab memiliki karakteristik yang jauh berbeda dengan spesies lele yang sudah ada.

Secara morfologi, ikan lele ini memiliki tubuh berukuran kecil dengan warna merah darah. Mereka juga tampak tak memiliki mata sehingga dikenal dengan ikan lele buta. Mereka hidup di tempat yang sangat gelap hingga gelap total dengan konsentrasi nutrisi dan oksigen yang sangat rendah.

Spesies ikan lele yang ditemukan di dalam akuifer air tanah yang berada di negara bagian Kerala, India Selatan ini kemudian diberi nama Horaglanis populi. Nama ini dipilih sebagai bentuk apresiasi pada warga setempat yang membantu memberikan informasi dan spesimen ikan kepada para peneliti. Di mana kata "populi" merupakan bentuk genitif dari kata "populus", yang berarti manusia.

2. Isoxya manangonan, laba-laba layang dari Madagaskar

Spesies laba-laba Isoxya manangona (entomologytoday.org/Agnarsson et al)

Penemuan menarik lainnya yang dilaporkan pada awal tahun 2023 adalah laba-laba layang kotak dari Madagaskar, Afrika. Saat itu peneliti sedang mempelajari spesies laba-laba berbeda di Madagaskar. Namun, secara tidak sengaja mereka melihat pemandangan aneh, yaitu sekumpulan laba-laba jantan yang berkumpul dan berbagi jaring bersama.

Setelah diamati, spesies laba-laba ini ternyata adalah sejenis laba-laba layang kotak, yaitu laba-laba kecil pemintal jaring yang terkenal dengan punggung persegi, warna cerah, dan tonjolan berdurinya. Namun, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, mereka adalah spesies baru yang berbeda dari spesies laba-laba yang sudah ada sebelumnya.

Diterangkan lebih lanjut, jenis laba-laba layang ini memiliki perilaku yang sangat aneh. Mereka terlihat suka membuat perkumpulan laba-laba. Di mana pada 22 "koloni" yang diamati, masing-masing menampilkan hingga 21 jaring betina yang di tengahnya terdapat sebaris jaring yang ditempati pejantan untuk bertengger. Anehnya, si laba-laba jantan tidak menunjukkan sifat agresif sama sekali satu sama lain.

Ini adalah penemuan yang menakjubkan sebab di dunia laba-laba jarang sekali terdapat laba-laba yang bersikap sosial. Mereka cenderung suka hidup menyendiri dan kemungkinan terburuknya bersikap kanibal. Spesies baru ini kemudian diberi nama Isoxya manangonan. 

3. Polycirrus, cacing laut Jepang yang bercahaya

Spesies cacing bioluminescenst Polycirrus onibi (nagoya-u.ac.jp/Naoto Jimi)

Dalam jurnal Royal Society Open Science yang diterbitkan pada Maret 2023, para peneliti dari Universitas Nagoya  melaporkan penemuan tiga spesies cacing baru yang mampu mengeluarkan cahaya bioluminesense. Cacing tersebut diberi nama Polycirrus onibi, Polycirrus aoandan, dan Polycirrus ikeguchii.

Ketiga spesies cacing baru ini merupakan makhluk laut yang berukuran relatif kecil. Sering kali, mereka bersembunyi di dalam lumpur, lamun, ataupun celah batu. Saat terganggu, mereka dapat mengeluarkan pendaran cahaya berwarna ungu kebiruan yang menjadi ciri khasnya.

Karakteristik tersebut mengingatkan para peneliti pada tokoh hantu yokai yang populer di kalangan masyarakat Jepang, yaitu onibi (api iblis) dan aoandan (lentera yokai). Inilah mengapa mereka mendapatkan nama tersebut.

Spesies Polycirrus ikeguchii adalah nama yang dipilih untuk menghormati Shinichiro Ikeguchi, salah satu ahli biologi kelautan yang berpengaruh di Jepang dan merupakan mantan direktur Akuarium Notojima. Perlu diketahui, Notojima juga merupakan wilayah pengumpulan spesimen penelitian tersebut.

4.Gorareduvius sp., serangga pembunuh Australia

Penelitian terhadap spesies serangga pembunuh Australia Goareduvius sp. (royalsocietypublishing/Fernando G. Soley, Marie E. Herberstein)

Pada April 2023, para peneliti dari Macquarie University Australia juga melaporkan penemuan spesies serangga pembunuh baru. Serangga ini disoroti karena perilakunya yang cerdas. Mereka mampu menggunakan alat bantu penangkap mangsa dari resin tumbuhan.

Dalam pengamatan yang dilakukan, serangga ini, baik jantan maupun betina, mengikis resin dari bilah rumput spinifex--sejenis rumput yang menghasilkan resin lengket. Setelah itu, mereka mengoleskannya ke bagian tubuhnya, terutama bagian kaki depan. Ini digunakan untuk menangkap mangsa.

Saat mereka tak menggunakan resin, rupanya kemampuan menangkap mangsanya menjadi kurang efektif. Maka dari itu, ia digolongkan spesies baru karena tingkahnya yang belum dideskripsikan sebelumnya. Penemuan spesies serangga pembunuh baru ini diterbitkan dalam jurnal Biology Letters.

5. Hyperolius ukaguruensis, katak "pendiam" dari Tanzania

Penampakan spesies katak baru Hyperolius ukaguruensis (journal.plos.org/Lucinda P.Lawson,Simon P. Pemuat,John V. Lyakurwa,H.Christoph Liedtke)

Pada umumnya, katak akan mengeluarkan suara yang berisik untuk menarik perhatian pasangannya. Namun, ini berbeda dengan spesies katak baru yang ditemukan di Pegunungan Ukaguru, Tanzania.

Dalam jurnal PLOS ONE tahun 2023, para peneliti melaporkan penemuan spesies katak baru yang tak bersuara. Menurut pengamatan penelitian, katak jantan dari spesies ini memiliki struktur duri kecil di tenggorokannya yang berfungsi seperti huruf Braille. Inilah yang digunakan katak untuk "berkomunikasi" dan menarik perhatian katak betina.

Setelah diidentifikasi, katak ini termasuk dalam genus Hyperolius. Mereka memiliki warna tubuh keemasan yang mencolok. Spesies katak baru ini kemudian diberi nama dengan Hyperolius ukaguruensis, sesuai nama tempat penemuannya

6. Promachocrinus fragarius, bintang bulu dari Antartika

Spesies bintang bulu baru Promachocrinus fragarius (businessinsider.com/Greg W. Rouse)

Jauh di dalam laut Samudera Pasifik, peneliti juga berhasil mengeksplorasi spesies echinodermata baru yang menarik perhatian. Mereka adalah Promachocrinus fragarius atau juga dikenal bintang bulu Stroberi Antartika.

Promachocrinus fragarius adalah kelompok crinoidea (bintang bulu) yang berkerabat dekat dengan bintang laut, bulu babi, dolar pasir, dan teripang. Mereka mendapatkan julukan "stroberi" karena sifat tubuhnya yang menyerupai buah tersebut.

Uniknya, saat di dalam air, mereka justru tampak seperti alien yang sangat aneh. Namun, setelah diperbesar, stuktur tubuhnya tampak terlihat bergelombang mirip stroberi.

Selain bentuk tubuhnya, mereka juga menarik perhatian dari jumlah lengannya dan tentakelnya (cirri). Mereka punya 20 lengan dengan banyak sekali tentakel yang ukurannya lebih kecil. Saat bergerak, lengan ini akan terentang ke atas dan cirri-nya mengarah ke bawah untuk membantu menempel di dasar laut.

Mulanya, spesies ini diidentifikasi sebagai satu spesies dengan Promachocrinus kerguelensis. Akan tetapi, peneliti menemukan banyak perbedaan warna, bentuk, dan data DNA di antara spesies tersebut. Oleh karena itu, Promachocrinus fragarius dimasukkan ke dalam spesies terpisah.

7. Capitojoppa amazonica, tawon parasitoid dari Amazon Peru

Penampakan spesies baru tawon vampir (zookeys.pensoft.net/Brandon R. Claridge, Kari M. Kaunisto , Ilari E. Sääksjärvi)

Pada September 2023, peneliti dari Finlandia dan Amerika juga menerbitkan laporan penemuan spesies baru yang sangat karismatik, yaitu tawon vampir. Spesies baru ini kemudian diberi nama Capitojoppa amazonica.

Sesuai namanya, tawon vampir ini memiliki kepala yang besar. Di mana jika dilihat dari bagian depan, penampakannya mirip seperti perpaduan wajah lelaki tua yang berjenggot dan predator. Tawon ini kemudian diidentifikasi sebagai spesies baru dari tawon Darwin.

Secara bahasa, kata "Capito" memiliki arti "kepala besar" dalam bahasa Latin abad pertengahan. Sedangkan kata "Joppa" merupakan kata yang digunakan untuk menghormati spesies tawon yang lebih kecil, genus Joppa. Sementara kata  "amazonica" adalah nama tempat ditemukan serangga ini, yaitu Cagar Nasional Allpahuyao-Mishana, Amazon Peru.

Alam masih menyimpan banyak sekali keanekaragaman hayati yang belum tereksplorasi. Setiap tahunnya, para ilmuwan terus berupaya untuk mengungkapnya satu per satu melalui eksperimen dan ekspedisinya. Di antara beberapa penemuan hewan di atas, mana yang paling menarik menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us