Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siapa Makhluk Berambut yang Terdampar di Filipina Ini? Gak Nyangka!

thenet24h.com

Ada banyak misteri di dunia ini yang membuat kita bertanya-tanya. Mulai dari terciptanya bumi hingga makhluk-makhluk misterius dengan wujud yang gak biasa dan menimbulkan berbagai spekulasi. Termasuk yang baru-baru ini ditemukan di Pulau Dinagat, Filipina.

Makhluk berambut terdampar di pinggir laut Filipina yang bikin heboh.

Default Image IDN

Makhluk tak teridentifikasi jenisnya ini mengambang di tengah ombak laut Pulau Dinagat, Filipina, selama berhari-hari. Dilansir dari Bbc.co.uk, masyarakat menganggap kemunculan sosok besar dengan rambut lebat berwarna putih ini adalah spesies baru. Timbul pertanyaan, makhluk apakah sesungguhnya yang berhari-hari membuat masyarakat pinggir pantai Pulau Dinagat ini ketakutan?

Ternyata, pendapat para ahli berbeda dengan sangkaan masyarakat. Lucy Babey, kepala peneliti dan konservasi badan amal binatang Orca mengatakan, sosok tersebut adalah bangkai hewan yang sudah mati yang terurai menuju tahapan dekomposisi. Melihat besarnya, diduga bangkai tersebut adalah ikan paus.

Bangkai tersebut panjangnya sekitar enam meter. Tetapi bangkai ini bukanlah keseluruhan badan ikan paus karena tidak ditemukan formasi yang menyerupai ekor sehingga kemungkinan wujud asli hewan ini saat masih hidup, jauh lebih besar.

Tapi, paus 'kan tidak berambut?

Default Image IDN

Selama ini, kita tahu bahwa paus tidak memiliki rambut. Lantas, dari mana asalnya rambut pada bangkai tersebut?

Babey menjelaskan bahwa ‘rambut’ tersebut sebenarnya adalah serat otot yang tersisa dari tubuh yang sebenarnya. Saat tubuh makhluk hidup mengalami dekomposisi, ia akan hancur secara bertahap dan biasanya serat-serat otot inilah yang tertinggal pada ikan-ikan dengan daging yang liat seperti ikan paus, hiu atau lumba-lumba.

Bangkai hewan di laut harus segera dibersihkan.

Default Image IDN

Peristiwa hewan terdampar hingga mati memang bukanlah hal yang asing lagi ditemui, apalagi bagi masyarakat di sekitar pesisir pantai. Saking seringnya mendapati bangkai hewan yang terdampar dan mati, masyarakat membiarkannya begitu saja hingga membusuk dan terurai dengan sendirinya.

“Bangkai-bangkai hewan membawa potensi kontaminasi bagi lingkungan sekitarnya. Hewan yang mengalami dekomposi akan membawa penyakit. Jadi sebaiknya memang dikuburkan dengan cara yang layak dan benar,” ujar Babey.

“Di Amerika, bangkai hewan dikuburkan di TPA atau dipindahkan jauh kembali ke laut.”

Setiap makhluk hidup memang selayaknya berada pada akhir kehidupan dengan selayak-layaknya, seperti saat mereka lahir dengan mulia, bukan begitu?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu Aditya Suryanto
EditorBayu Aditya Suryanto
Follow Us