Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hewan yang Bisa Melahirkan Tanpa Pejantan

Pulau Komodo
Pulau Komodo (pexels.com/Jeffry Surianto)

Tidak semua hewan memerlukan pejantan untuk bisa menghasilkan keturunan. Ternyata tidak sedikit pula spesies yang mampu berkembang biak sendiri melalui proses yang disebut sebagai partenogenesis, yaitu reproduksi tanpa melibatkan sperma pada proses pembuahannya.

Proses ini memang bisa menjadi salah satu bentuk adaptasi luar biasa yang dimiliki oleh alam untuk memastikan keberlangsungan hidup dari spesies tertentu. Berikut ini merupakan beberapa hewan yang dikenal mampu melahirkan tanpa pejantan sehingga menarik untuk diketahui.

1. Komodo

ilustrasi komodo
ilustrasi komodo (pexels.com/Dimitri Dim)

Komodo merupakan contoh paling terkenal dari hewan yang bisa berkembang biak tanpa adanya pejantan. Fenomena Ini pertama kali diamati melalui penangkaran pada saat seekor komodo betina mampu bertelur dan menghasilkan anak tanpa pernah dikawinkan dengan jantan.

Melalui proses partenogenesis, maka sel telur komodo betina mampu membelah diri menjadi embrio dengan genetik yang sangat identik sebagian dengannya. Pada umumnya anak yang dihasilkan berjenis kelamin jantan, sehingga populasi pun bisa kembali berkembang secara normal.

2. Ular piton

ilustrasi ular piton
ilustrasi ular piton (pexels.com/Jeffry Surianto)

Ular piton dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi, termasuk untuk berkembang biak tanpa adanya pejantan. Pada beberapa kasus, ternyata piton betina yang ada di penangkaran bisa menghasilkan telur dan menetas walau tidak pernah dikawinkan.

Proses partenogenesis pada piton memang jarang terjadi, namun menunjukkan bahwa hewan reptil tersebut ternyata memiliki sistem mekanisme biologis dan cukup unik untuk bisa mempertahankan keturunannya. Anak yang lahir dari proses tersebut pada umumnya berjenis kelamin betina dan memiliki gen yang terlihat sama dengan induknya.

3. Burung kalkun

ilustrasi burung kalkun
ilustrasi burung kalkun (unsplash.com/Randy Fath)

Burung kalkun merupakan contoh yang cukup langka dari unggas karena mampu bereproduksi melalui sistem partenogenesis. Pada beberapa kasus yang ada di peternakan, ternyata betina kalkun tersebut bisa menghasilkan embrio tanpa melalui proses pembuahan dari pejantan.

Walau memang jarang berhasil hingga menetas, namun fenomena ini seolah menunjukkan bahwa unggas ternyata bisa mengalami proses yang mirip seperti reptil. Namun, anak yang lahir dari partenogenesis kalkun kerap kali rentan mengalami kelainan genetik atau tidak mampu bertahan lama setelah menetas.

4. Hiu martil

ilustrasi hiu martil
ilustrasi hiu martil (unsplash.com/Jonas Allert)

Hiu martil ternyata termasuk ke dalam hewan laut yang mampu berkembang biak tanpa adanya pejantan. Fenomena ini ternyata ditemukan pada hiu betina yang ada di akuarium yang tiba-tiba melahirkan tanpa pernah dipasangkan oleh pejantan.

Para ilmuwan menemukan bahwa partenogenesis yang terjadi pada hiu ternyata merupakan mekanisme darurat pada saat populasi pejantan langka atau bahkan tidak tersedia. Meski demikian, nyatanya anak yang dihasilkan dari proses ini memiliki keragaman genetik yang cukup rendah, sehingga tidak selalu kuat untuk bertahan lama di habitatnya.

Fenomena hewan yang mampu melahirkan tanpa pejantan seolah membuktikan betapa luar biasanya kemampuan adaptasi dari makhluk hidup di alam. Meski proses partenogenesis tidak terjadi melalui reproduksi seksual, namun ini menjadi bukti nyata bahwa kehidupan selalu menemukan cara untuk bertahan. Mempelajari lebih dalam terkait fenomena ini dapat membantumu memahami betapa kompleks dan cerdasnya sistem biologis yang terdapat di dunia hewan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Science

See More

4 Tips Membantu Kucing Beradaptasi saat Pindah Rumah, Cegah Stres!

10 Nov 2025, 15:05 WIBScience