Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tegu hitam-putih Argentina (Salvator merianae) (commons.wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)

Kamu bisa menemukan keindahan alam yang memukau dan beragam di Amerika Serikat. Taman nasional hingga negara bagiannya punya fitur geologi yang luar biasa, serta flora dan fauna yang tak kalah unik. Ada beberapa hewan endemik yang menghuni alam liar Amerika, di antaranya rusa, domba bertanduk besar, elang botak, dan antelop tanduk bercabang.

Tidak hanya hewan endemik mamalia, ada pula spesies kecil seperti burung kolibri berwarna-warni dan burung robin Amerika berdada merah. Ada juga spesies besar, seperti kucing hutanamerika (bobcat), koyote atau serigala prairi, rusa besar amerika, bison, dan beruang hitam amerika. Sama seperti primadona sekolah, hewan-hewan endemik ini sangat memikat pecinta alam liar.

Namun, ada spesies invasif yang juga menghuni Amerika. Spesies invasif ini tentu saja merusak habitat lokal dan memusnahkan keanekaragaman hayati. Dari ular piton Burma hingga ular pohon cokelat berbisa dan hewan pengerat dengan ukuran yang tidak biasa (seperti nutria), hewan-hewan ini bukanlah spesies endemik Amerika Serikat walau sering disangka demikian. Lalu, hewan-hewan apa saja, ya?

1. Ular piton burma

ilustrasi ular piton Burma (commons.wikimedia.org/Rushen)

Ular piton burma menjadi spesies invasif di Amerika lantaran sering menelan rusa berekor putih. Ular ini sebenarnya spesies endemik di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Panjang ular piton burma bisa melebihi 6 meter, dan beratnya bisa melebihi 100 kilogram, sebagaimana yang dilaporkan National Geographic.

Populasinya tersebar di seluruh Asia, dari India timur hingga Indonesia. Namun, ular piton burma punya predator seperti elang, buaya, kucing besar, ular lain, dan manusia. Uniknya, ular piton burma seharusnya tidak ada di Amerika Serikat, karena keberadaannya sangatlah invasif bagi hewan endemik Amerika.

Nah, laporan terkait keberadaan ular piton burma ini pertama kali di temukan di Everglades, Florida, pada 1980-an, tulis laporan CBS News. Namun, ular ini baru berkembang biak pada 1992, ketika Badai Andrew menghancurkan fasilitas hewan eksotis di kawasan tersebut. Akibatnya, sejumlah ular merayap ke rawa-rawa di sekitarnya. Ditambah lagi, ular piton betina bertelur antara 50 sampai 100 butir setiap tahunnya.

Nah, karena kurangnya predator alami di AS, populasi ular piton burma ini pun meledak. Dampaknya pada wilayah Everglades sangatlah merusak. Pasalnya, ular piton burma sangat rakus dan tidak pandang bulu dalam memangsa. Akibatnya, nih, 99 persen populasi rakun dan oposum, serta penurunan signifikan pada populasi kelinci rawa, kucing hutan (bobcat), dan rubah di beberapa area Everglades mengalami penurunan, seperti yang ditunjukkan US Geological Survey.

2. Ular pohon cokelat

Editorial Team

Tonton lebih seru di