Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Hewan yang Sering Terbawa setelah Banjir, Harus Waspada!

ilustrasi banjir
ilustrasi banjir (pexels.com/Long Bà Mùi)

Ketika suatu wilayah dilanda banjir, kamu mungkin pernah menjumpai hewan-hewan yang terbawa oleh arus air. Sebab ketika air meninggi, sarang atau tempat hidup beberapa hewan akan ikut terendam. Akibatnya, banyak hewan yang mencari tempat perlindungan.

Nah, kemunculan hewan-hewan liar ini bukan hanya membawa penyakit, tapi bisa juga mengancam nyawa. Misalnya, ular yang terseret arus biasanya bersembunyi di tumpukan puing, lemari, atau sudut-sudut rumah. Untuk meningkatkan kewaspadaan, kamu perlu tahu jenis hewan apa saja yang sering terbawa banjir. Jadi, simak penjelasannya di bawah ini, ya!

1. Ular

Ular (pexels.com/Worldspectrum)
Ular (pexels.com/Worldspectrum)

Saat banjir besar, ular akan kehilangan tempat tinggalnya. Kalau sudah begitu, reptil ini akan mencari tempat perlindungan di tempat lain atau pemukiman penduduk sekaligus mencari makanan. Biasanya tempat-tempat seperti gudang, lumbung, bahkan rumah yang rusak atau tergenang air lebih mudah diakses ular.

Beberapa jenis ular yang biasanya dijumpai saat banjir adalah ular piton, sanca, kobra, hingga ular sawah. Namun, yang bikin banyak orang khawatir adalah keberadaan ular berbisa. Selain ukurannya yang bikin ngeri, bisanya juga sangat mematikan.

Oleh sebab itu, saat kamu berada di luar ruangan setelah banjir, usahakan menggunakan sepatu bot untuk melindungi kaki dan tangan. Perhatikan juga sekitarmu, terutama saat membuang atau membersihkan puing-puing. Kalau terkena gigitan, segeralah meminta bantuan medis atau lakukan pertolongan pertama dengan membalut luka dengan perban bersih.

2. Biawak

ilustrasi biawak
ilustrasi biawak (pexels.com/tomas_a_r_81)

Kalau tempat tinggalmu dekat dengan sungai atau rawa, kamu perlu berhati-hati dengan hewan satu ini. Biawak kerap muncul saat banjir karena terbawa arus dan mencari tempat aman. Meskipun biasanya biawak menghindari manusia, tetapi biawak tak segan menyerang ketika merasa terpojok.

Hewan satu ini juga punya gigitan yang menyakitkan serta berpotensi menyebabkan infeksi. Agar biawak tak bersarang, pastikan rumah dan sekitarnya bersih dan tidak ada tumpukan sampah atau bahan organik basah. Waspada juga dengan gorong-gorong atau semak-semak karena biawak biasanya bersembunyi atau mencari makanan di sana.

3. Buaya

Buaya
buaya (pixabay.com/hbieser)

Banjir dapat dengan cepat mengubah daratan menjadi area berair. Kondisi ini membuat hewan air bebas menjelajah ke tempat-tempat yang tidak terduga. Jadi, bukan hal yang mustahil, hewan buas seperti buaya muncul ketika banjir.

Peristiwa munculnya buaya ketika banjir lebih mungkin terjadi di wilayah yang dekat dengan habitat alami buaya, seperti sungai besar atau rawa. Biasanya buaya yang keluar dari habitatnya akan cenderung lebih agresif. Oleh sebab itu, masyarakat dihimbau untuk menghindari area perairan.

4. Katak

Katak (pexels.com/Pixabay)
Katak (pexels.com/Pixabay)

Ketika hujan turun salah satu hewan yang pasti muncul adalah katak dan kodok. Sebab, genangan air adalah tempat bertelur yang ideal. Selain berkembang biak, hujan juga mempermudah mencari mangsa seperti cacing atau serangga.

Keberadaan katak dalam jumlah besar mungkin tidak berbahaya, tetapi kamu perlu berhati-hati dengan jenis katak tertentu. Beberapa jenis katak mampu mengeluarkan racun melalui kulitnya. Makanya kalau kamu menjumpai katak jangan langsung disentuh, ya.

5. Tikus

tikus
tikus (pixabay.com/Alexas_Fotos)

Hewan pengerat seperti tikus membawa penyakit yang mengancam kesehatan manusia. Banjir memaksa tikus untuk keluar dari sarang di saluran air atau selokan untuk mencari tempat aman. Setelah banjir surut, mereka akan mencari tempat kering dan makanan.

Tikus membawa risiko penyakit seperti leptospirosis yang ditandai dengan demam tinggi, nyeri otot, hingga gagal ginjal. Untuk menghindari tikus setelah banjir, bersihkan beberaoa sudut rumah yang berpotensi menjadi persembunyian tikus. Kalau tikus sudah terlanjur masuk ke rumah, letakkan umpan atau perangkap tikus di area kering.

6. Serangga

ilustrasi nyamuk anopheles gambiae (pexels.com/Erik Karits)
ilustrasi nyamuk anopheles gambiae (pexels.com/Erik Karits)

Hujan menciptakan lingkungan ideal untuk serangga, seperti nyamuk, lalat, laron, hingga kecoak. Tempat lembap dan genangan air adalah tempat yang disukai serangga untuk berkembang biak. Penambahan jumlah serangga ini meningkatkan risiko penyakit menular.

Nyamuk menularkan virus melalui gigitan mereka yang bisa menyebabkan demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, malaria, hingga zika. Sedangkan lalat yang suka tempat kotor membawa kuman, lalu menularkannya saat lalat hinggap di makanan. Untuk menghindarinya, pastikan tidak ada tempat yang tergenang air dan selalu jaga kebersihan.

7. Lintah

lintah
lintah (pixabay.com/none)

Lintah adalah parasit yang berkembang biak di lingkungan basah dan berlumpur. Ketika banjir terjadi, lintah bisa saja terbawa arus dan masuk ke dalam rumah. Lintah dapat menempel di kaki saat kamu membersihkan lumpur setelah air surut.

Karena merupakan hewan pengisap darah, lintah dapat menyebabkan pembekuan darah sehingga terjadi pendarahan. Pada beberapa orang, gigitan lintah mungkin bisa menimbulkan reaksi alergi. Untuk mencegah lintah masuk ke rumah dengan memastikan tidak ada tempat lembab atau gunakan bawang putih dan garam sebagai pengusir alami.

Dereta hewan yang sering terbawa banjir wajib diwaspadai. Untuk menjaga keselamatan, segera bersihkan rumah dan area sekitar ketika banjir sudah surut. Jangan pernah mendekati atau menyentuh hewan liar yang kamu temui. Jika kamu menjumpai hewan berbahaya seperti ular dan buaya, hindari dan sebisa mungkin segera hubungi pihak berwenang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Eurasian Eagle Owl, Burung Hantu yang Jadi Penguasa Malam

08 Des 2025, 11:49 WIBScience