Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Hiu Sutra, Predator Laut Agresif Berkulit Lembut

Hiu sutra berenang di perairan Kuba. (commons.wikimedia.org/Alex Chernikh)

Ikan hiu umumnya punya kulit yang terasa kasar saat disentuh. Kulit bertekstur kasar diketahui membantu ikan hiu meluncur lebih cepat di dalam air. Hal ini tentunya sangat membantu saat predator laut ini sedang berburu mengejar mangsa. 

Namun ada satu jenis hiu yang agak beda dari yang lain. Namanya hiu sutra atau silky shark. Kalau yang lain bertekstur kasar, kulit hiu sutra justru halus dan lembut. Kok bisa, ya? Tahukah kamu kalau predator agresif ini bisa mencium setetes darah di dalam seratus liter air? Yuk, pelajari lebih banyak tentang hiu sutra lewat 5 fakta uniknya berikut ini!

1. Panjangnya bisa lebih dari tiga meter

Hiu sutra berenang di perairan Bahama. (commons.wikimedia.org/Joi Ito)

Menurut Animal Diversity, hiu sutra merupakan jenis hiu terbesar di genusnya, Carcharhinus. Jantan biasanya sepanjang 1,8—2,1 meter dan betina berukuran lebih besar antara 2,1—2,3 meter. Mereka bisa tumbuh sampai panjang maksimal 3,5 meter dan berat 346 kilogram, lho!

Menurut Goergia Aquarium, hiu satu ini warnanya bervariasi. Ada yang cokelat tua sampai biru abu-abu atau abu-abu tua. Bagian punggungnya biasanya memiliki kilau berwarna perunggu. Sirip punggungnya terbilang kecil dan agak membulat di bagian ujung. 

Hiu sutra punya beberapa ciri khas yang membuatnya beda dari jenis hiu kebanyakan. Mereka punya antara 14—17 buah gigi di tiap sisi rahang atasnya. Giginya ini bergerigi, bukan cekung seperti ikan hiu pada umumnya. Namun, tentu saja, ciri khas utama yang paling membuatnya dikenal adalah kulitnya yang lembut.

2. Ikan hiu dengan kulit lembut

hiu sutra berpatroli (commons.wikimedia.org/Christian-wittmann-1964)

Bentuk gigi unik bukan satu-satunya ciri khas hiu sutra. Mereka dinamakan silky shark bukan tanpa sebab. Hiu ini punya kulit bertekstur lembut nan halus, beda dari kulit hiu pada umumnya yang bertekstur kasar. Kok bisa?

Jadi, kulit ikan hiu sebenarnya ditutupi oleh dentikel kulit atau dermal denticles. Lapisan ini terdiri dari gigi-gigi kecil mirip sisik yang mencuat ke permukaan kulit, sehingga memberikan tekstur kasar yang khas pada ikan hiu. Berkat dentikel kulit, ikan hiu bisa berenang meluncur lebih cepat di dalam air.

Nah, sebenarnya hiu sutra juga punya dentikel kulit. Bedanya, dentikel kulitnya luar biasa padat sehingga terasa lebih lembut saat disentuh. Kepadatan dentikel kulitnya juga bikin tubuh hiu sutra terlihat berkilap. Meski halus untuk disentuh, ada baiknya kamu gak menyentuh hiu satu ini, ya!

3. Agresif dan penuh rasa ingin tahu

Hiu sutra terlihat berenang di Laut Merah. (commons.wikimedia.org/Johanlantz)

Hiu sutra dikenal karena keberanian dan rasa ingin tahunya. Mereka selalu penasaran untuk menyelidiki objek-objek di lingkungannya. Menurut Animal Diversity, hiu ini juga diketahui sering berenang mendekati penyelam untuk menyelidiki tanpa bersifat agresif.

Meski begitu, mereka harus diperlakukan dengan sangat hati-hati. Ukurannya yang besar dan sifatnya yang agresif perlu diwaspadai. Menurut Florida Museum, hiu ini juga dikenal dengan nama net-eater shark karena kecenderungannya merusak jaring pukat yang digunakan untuk menangkap ikan tuna. Hiu ini juga pernah terlibat dalam beberapa serangan terhadap manusia.

Sebenarnya, hiu sutra gak dianggap sebagai ancaman bagi manusia karena jarang ada orang yang masuk ke wilayah kekuasaannya. Mereka jenis hiu yang sering berada di zona pelagik. Zona ini merupakan perairan terbuka yang jauh dari pantai dan permukaan. Namun, hiu ini pernah terlihat berenang di habitat perairan pesisir dan perairan dangkal.

4. Suka berkumpul ramai-ramai

Sekumpulan hiu sutra berenang dalam kelompok. (commons.wikimedia.org/Satellite TV Lover)

Hiu sutra merupakan salah satu jenis hiu perairan terbuka yang jumlahnya paling melimpah. Mereka ada di Samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Menurut Florida Museum, ikan ini paling suka perairan hangat bersuhu sekitar 23 derajat Celsius.

Hiu ini termasuk jenis hiu yang bermigrasi. Mereka suka mengikuti pergerakan ikan yang bergerombol seperti ikan tuna. Mereka kadang bepergian sendiri, tapi ada juga yang suka berkumpul dalam kelompok tergantung preferensinya masing-masing.

Di beberapa wilayah dunia, hiu sutra bisa disaksikan berkumpul dalam kelompok. Kalau kamu ingin lihat, kamu bisa berkunjung ke lokasi seperti di Pulau Cocos, Kosta Rika, atau Pulau Malpelo, Kolombia. Menurut Save Our Seas, di lokasi-lokasi ini hiu bisa terlihat berkumpul dalam kelompok besar dengan jumlah mencapai ratusan ekor!

5. Bisa deteksi setetes darah di dalam seratus liter air

Hiu sutra berenang di Laut Merah. (commons.wikimedia.org/Christian-wittmann-1964)

Mungkin sudah bukan hal yang mengagetkan lagi kalau hiu bisa mencium darah di dalam air. Bahkan mereka bisa mendeteksinya dari jarak jauh dan hanya dari setetes darah saja. Hiu sutra pun tanpa terkecuali.

Seperti yang diungkapkan laman Animal Diversity, hiu sutra bisa mendeteksi setetes darah di dalam 100 liter air. Kalau kamu perhatikan, hiu ini punya sepasang lubang hidung di bawah moncong. Saat hiu ini berenang maju, air akan mengalir melalui kelenjar penciumannya. Dengan cara ini mereka bisa “mencium” bau di dalam air.

Selain itu, hiu sutra juga dilengkapi dengan pendengaran yang luar biasa sensitif. Mereka bisa mendengar suara-suara yang gak bisa kita deteksi. Menggunakan alat indra gurat sisi atau lateral line di sepanjang tubuhnya, hiu sutra bisa melacak sekumpulan ikan tuna. Dipadukan dengan penciuman yang tajam, hiu ini bisa mendeteksi makanan dari jarak jauh sekalipun. 

Sungguh menakjubkan, ya? Sekarang sudah tahu kenapa hiu sutra bisa punya kulit yang lembut, kan? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang predator laut satu ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
Bayu Nur Seto
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us