Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Penjelasan 'Mengejutkan' Sigmund Freud tentang Mimpimu

Medium/Stevie King

Sigmund Freud adalah tokoh yang pasti dikenal oleh para mahasiswa psikologi. Namun bagi kalian yang tidak belajar psikologi, bisa kok tetap berkenalan dengan pemikiran Sigmund Freud, khususnya tentang tafsir mimpi. Sigmund Freud mengemukakan pendapatnya tentang tafsir mimpi sebagai bagian dari treatment psikoanalisa.

Psikoanalisa adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang ketidaksadaran atau alam bawah sadar. Melalui metode tafsir mimpi Freud berusaha mengobati pasien dengan gangguan kejiwaan seperti kecemasan.

Penulis merangkum beberapa hal berkaitan dengan mimpi dari salah satu buku Sigmund Freud yang yang diterjemahkan oleh K.Bertens, berjudul Psikoanalisa, berikut ini yang perlu kamu tahu:

1. Mimpi tidak random

ilustrasi perempuan tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mimpi bukanlah sebuah cerita yang muncul secara acak. Sigmund Freud menuturkan bahwa ia melakukan analisa atau tafsir mimpi pada pasiennya dimulai dari hal yang terjadi di hari-hari sebelum mimpi tersebut muncul. Oleh karenanya, tak heran jika kita melihat benda atau tempat yang pernah kita lihat muncul di mimpi kita. Singkatnya, mimpi berkaitan dengan ingatan.

2. Ingatan kita bagai lemari berkas

Unsplash/Samet Kurtkus

Ingatan kita bagai lemari berkas yang mungkin terkadang berantakan. Ingatan yang satu dapat bertumpuk dengan ingatan yang lain. Misalnya, mungkin kita salah mengingat teman kuliah sebagai teman sekolah. Ingatan yang bertumpuk ini juga kadang muncul di mimpi. Inilah sebabnya mimpi terkadang tidak masuk akal. Contohnya, kamu bermimpi kembali ke masa sekolah tapi bersama-sama teman kuliah atau malah teman sekantor.

3. Tingkatan kesadaran manusia

Pixabay/358611

Sebagai seorang dokter sekaligus psikolog, Sigmund Freud menjelaskan mengenai tiga tataran kesadaran manusia yaitu: tak sadar, pra sadar, dan sadar. Mimpi adalah cerita tentang keinginan maupun kekuatiran kita, tetapi cerita ini berada pada tataran tak sadar atau pra sadar. Mimpi berusaha untuk naik ke tataran sadar melalui celah ketika mental dan fisik kita berada pada kondisi minimal, yaitu ketika tidur.

4. Mimpi indah dan mimpi buruk

Unsplash/David Mao

Cerita-cerita yang tertekan masuk ke tataran tak sadar dan pra sadar kemudian muncul kembali dalam mimpi indah maupun mimpi buruk. Mimpi indah dapat berfungi sebagai pemuasan keinginan-keingan yang tidak tercapai di kesadaran atau kenyataan. Sedangkan mimpi buruk bisa jadi adalah kekuatiran-keuatiran kita yang berusaha kita pendam atau lupakan.

5. Mimpi sebagai bagian dari treatment psikoanalisa

Unsplash/Christina @ wocintechchat.com

Freud menggunakan tafsir mimpi sebagai bagian dari metode treatment psikoanalisa. Melalui tafsir mimpi Freud melakukan analisa untuk mendapatkan gambaran kekhawatiran tak sadar maupun ingatan masa lalu yang menyebabkan seorang mengalami gangguan kejiwaan. Misalnya seorang yang amat takut kegelapan rupanya punya pengalaman buruk yang terjadi di malam hari namun ia sendiri sudah lupa. Tarsif mimpi menjadi salah satu metode andalan Sigmund Freud dalam sesi konselingnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us