Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5Istana Kepresidenan yang Ternyata Buatan Kolonial Belanda

Istana Bogor (commons.wikimedia.org/Davidelit)
Intinya sih...
  • Presiden Joko Widodo menyatakan Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor berbau kolonial.
  • Istana Bogor awalnya digunakan oleh Gubernur Jenderal GW Baron Van Imhoff pada 1744.
  • Istana Yogyakarta dibangun oleh Belanda, tetapi diambil alih oleh Indonesia sebagai pusat pemerintahan.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor itu berbau kolonial. Ia menyampaikan hal tersebut saat menjamu para kepala daerah di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus 2024 ini.

Istana Bogor pernah digunakan oleh Gubernur Jenderal GW Baron Van Imhoff dan Istana Negara di Jakarta pernah dihuni oleh Gubernur Jenderal Pieter Gerardus Van Overstraten. Kehadiran Istana Negara IKN adalah bukti bahwa Indonesia mampu membangun jati diri berdasarkan hasil karya orisinal dari anak bangsa.

Omong-omong soal istana, Istana Cipanas adalah yang tertua buatan Belanda pada 1742. Sebenarnya masih banyak Istana Kepresidenan yang digunakan saat ini aslinya merupakan buatan kolonial Belanda. Mari simak penjelasan selengkapnya!.

1.Istana Bogor

Istana Bogor (commons.wikimedia.org/MichaelJLowe)

Istana Kepresidenan Bogor terletak di Jalan Ir. H. Juanda No.1 Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Istana Bogor awalnya adalah tempat orang-orang Belanda yang bekerja di Batavia untuk beristirahat. Mereka menganggap bahwa Batavia sangat panas dan ramai sehingga beralih ke tempat yang lebih adem dan sejuk di Bogor.

Saat itu Gubernur Jenderal Van Imhoff menemukan sebuah tempat strategis yang bernama Kampong Baroe pada 1744. Ia membangun Istana Bogor (namanya masih Buitenzorg). Van Imhoff sendiri lah yang membuat sketsa bangunan tersebut terinspirasi dari arsitektur Blenheim Palace.

Proses pembangunan Buitenzorg masih berlanjut hingga masa jabatan Van Imhoff berakhir. Pembangunan baru selesai di masa Gubernur Jenderal Jacob Mossel. Buintenzorg pernah mengalami rusak berat karena pemberontakan pasukan Banten yang berani membakar bangunan tersebut.

Di Era Gubernur Jenderal Willem Daendaels, Istana Borgor dirombak lebih luas dengan menambah fondasi di sebelah kiri dan kanan gedung. Hasilnya gedung induk dijadikan 2 tingkat. Di masa kemerdekaan, Istana Bogor diambil alih oleh pemerintah Indonesia sejak Januari 1950 hingga sekarang.

2. Istana Cipanas

Istana Cipanas (commons.wikimedia.org/kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Istana Cipanas terletak di kaki Gunung Gede, kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dalam sejarahnya, di era Gubernur Jenderal Van Imhoff adalah juga penggagas Istana Cipanas selain Buitenzorg pada 1742. Gubernur ini membuat sketsa bangunan Istana Cipanas terinspirasi dari rumah musim panas Eropa.

Ciri khas Istana Cipanas saat era Van Imhoff adalah adanya air panas. Van Imhoff meninggal dunia pada 1750 di Istana Cipanas setelah sakit selama dua bulan. Pada 1916, pemerintah Belanda menambahkan 3 bangunan pavilion masing-masing bernama Arjuna, Yudhistira dan Bima, dikutip Unpi-cianjur.

Tercatat hanya 3 Gubernur Jenderal pernah menempati Istana Cipanas bersama keluarganya yakni Andreas Cornelis De Graeff, Bonifacius Cornelis De Jonge dan Tjarda Van Starkenborgh-Stachouwer. Istana Cipanas menjadi tempat pernikahan Soekarno dengan Ibu Hartini dan Anaknya SBY, Ibas Yudhoyono dengan Aliya Rajasa.    

3.Istana Merdeka

Istana Merdeka (commons.wikimedia.org/Adisurahman)

Dilansir Setneg, Istana Merdeka terletak di Jalan Merdeka yang menghadap ke Taman Monumen Nasional di Jakarta. Di era Gubernur Jenderal Louden, Istana Merdeka dibangun melalui arsitek Drossares pada 1773.

Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Istana Merdeka menjadi saksi penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Belanda pada 27 Desember 1949. Hal ini senada dengan asal nama Istana Merdeka di mana itu momen penyerahan kedaulatan bergema “merdeka”, “merdeka” di seluruh pelosok tanah air.

Istana Gambir (nama lama Istana Merdeka) dihuni oleh kolonial Belanda terakhir Gubernur Jenderal, Hubertus J. Van Mook hingga 1948. Sejak itu pula, upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus pertama kali diadakan di Istana Merdeka pada 1950 hingga sekarang.

4.Istana Negara

Istana Negara (commons.wikimedia.org/BxHxTxCx)

Istana Negara terletak di Jalan Veteran yang menghadap Sungai Ciliwung. Saat ini, lingkungan Istana Negara dikelilingi oleh bangunan Kantor Presiden, Wisma Negara, Masjid Baiturrahim dan Museum Istana Kepresidenan.

Balik ke masa lalu, Istana Negara awalanya adalah kediaman pribadi milik seorang Belanda bernama J.A. Van Braam. Ia mulai membangun kediamannya pada 1795 pada era Gubernur Jenderal Pieter Gerardus Van Overstraten sampai era Johannes Sieberg. Pada 1816, Istana Negara dijadikan Belanda sebagai jantung pemerintahan.

Pada awalnya, bangunan Istana Negara adalah bertingkat dua, namun pada 1848 fondasi atasnya diruntuhkan dan bagian depannya dibuat lebih lebar. Seiiring waktu, Istana Merdeka menjadi tempat penginapan para kusir dan ajudan Gubernur Jenderal.

Setelah Indonesia lahir, Istana Negara menjadi saksi sejarah atas penandatangan naskah Perjanjian Linggajati pada 25 Maret 1947. Saat ini, Istana Negara menjadi tempat kegiatan resmi kepresidenan sebagai kantor presiden Republik Indonesia.

5.Istana Yogyakarta

Istana Yogyakarta (commons.wikimedia.org/Pinerineks)

Istana Yogyakarta atau lebih dikenal dengan nama Gedung Agung terletak di ujung selatan Jalan Akhmad Yani, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Awalnya Istana Yogyakarta adalah kediaman resmi seorang Residen Belanda bernama Anthonie Hendriks Smissaert sekaligus penggagas pembangunan Istana Yogyakarta mulai dirikan pada Mei 1824.

Arsiteknya, A Payen membangun Istana Yogyakarta berdasarkan inspirasi gaya bangunan Eropa yang disesuaikan dengan iklim tropis. Proses pembangunan Gedung Agung tertunda akibat pecahnya Perang Diponegoro hingga 1830. Lanjut dibangun pada 1832, namun pada 1867 terjadi gempa bumi mengakibatkan Istana Yogyakarta ambruk.

Bangunan Istana Yogyakarta selesai dibangun sempurna pada 1869 digunakan hingga dewasa ini. Tercatat ada beberapa Gubernur Belanda mendiami gedung ini hingga 1942 antara lain J.E Jasper, H.M.de Kock dan L. Adam. Di era kolonial Jepang, Istana Yogyakarta didiami oleh penguasa Jepang di Yogyakarta bernama Koochi Zimmukyoku Tyookan.  

Istana Yogyakarta resmi diambil oleh Indonesia saat pemerintahan Republik Indonesia berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta sekaligus menjadi ibu kota sementaranya pada 1946. Otomatis menjadikan Istana Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan Presiden Soekarno. Sekaligus menjadi rumah kediaman Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta.   

Walaupun aslinya dibangun oleh otak dan tangan orang Belanda, tetapi kelima Istana Kepresidenan ini dipenuhi peristiwa sejarah saat Indonesia berhasil merebutnya dari tangan penjajah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Siantita Novaya
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us