Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi burung pipit (commons.m.wikimedia.org/NasserHalaweh)

Intinya sih...

  • Burung pipit genus Pytilia memiliki variasi warna bulu, seperti Pytilia hypogrammica dengan bulu sayap kuning dan wajah merah.
  • Perbedaan warna jantan dan betina terletak pada wajahnya, habitatnya di hutan lebat, dan wilayah jelajah yang luas.
  • Jenis burung pipit lainnya seperti Pytilia melba, Pytilia afra, dan Pytilia phoenicoptera juga memiliki perbedaan warna bulu serta kebiasaan hidup yang unik.

Seperti yang kita ketahui, pipit dikenal sebagai burung pemakan biji-bijian. Bisa disebut juga burung yang lincah juga sering dijumpai berkelompok, apalagi ketika sedang mencari makanan. Meskipun hampir seluruh spesies memiliki ukuran kecil, burung yang berada dalam keluarga Estrildidae ini dapat dibedakan. 

Biasanya mereka memiliki perbedaan warna pada bulunya dan jenis burung pipit ini sangat beragam. Bisa dikelompokkan dalam berbagai genus (marga). Seperti dalam genus Pytilia yang bisa ditemukan di berbagai benua, terutama di Sub-Sahara Afrika. Apa saja jenis burung pipit genus Pytilia? Yuk, mengenalnya dari ulasan sebagai berikut. 

1. Pytilia hypogrammica, punya sayap warna kuning

Ilustrasi Pytilia hypogrammica (commons.m.wikimedia.org/Edward Cwik)

Spesies dari genus Pytilia memiliki variasi warna pada bulunya, terutama bisa dibedakan pada bagian sayapnya. Salah satunya, Pytilia hypogrammica yang memiliki bulu sayap warna kuning. Selain itu, spesies ini juga disebut punya wajah berwarna merah. 

Seperti yang disebutkan dalam website e-bird, perbedaan pada burung jantan dan betina terletak pada warna wajahnya. Burung betina lebih berwarna abu-abu pada wajahnya dan hampir seluruh tubuh. Dan pada jantan terdapat warna merah juga pada bagian belakang serta ekornya. Sehingga, burung jantan memiliki warna lebih mencolok daripada betina. 

Mereka dapat ditemukan di hutan yang lembab dengan dedaunan yang lebat. Juga di semak belukar hingga sepanjang sungai. Biasanya berada di ketinggian 0-700 m atau juga disebut burung darat. Kebiasaan suka bergerombol, namun juga bersama burung lain. Biasa juga berpasangan atau menyendiri. 

Sedangkan disebutkan dalam DataZone by BirdLife, spesies burung pipit ini punya wilayah jelajah yang luas sekitar 2.140.000 km². Dengan populasi keberadaannya, diketahui stabil tidak terdapat ancaman besar yang menyebabkan penurunan populasi. Sedangkan rentan kehidupannya di alam biasanya sekitar 2 tahun atau lebih. 

2. Pytilia melba, punya sayap warna hijau

Ilustrasi Pytilia melba (commons.m.wikimedia.org/Hans Stieglitz)

Seperti spesies burung pipit sebelumnya, perbedaan warna dari Pytilia melba dapat dilihat dari sayapnya yang berwarna hijau zaitun. Perbedaan warna pada jantan dan betina disebutkan dalam website e-bird. Bahwa, warna cerah pada burung jantan terdapat di bagian belakang, ekor, punggung dan paruhnya dan biasanya berwarna oranye kemerahan. Sedangkan betina lebih ke abu-abuan diseluruh kepala. 

Mereka akan berkelompok kecil juga biasanya berpasangan saat mencari makanan. Juga berada dalam kelompok spesies burung campuran. Seperti namanya, burung ini makan biji dan serangga. Serta disebut burung darat, yang biasanya berada pada ketinggian 0-2080 m. 

Pytilia melba biasanya dapat ditemukan di sabana yang gersang, padang rumput, semak belukar maupun hutan kering. Persebaran spesies ini juga luas sekitar 24.200.000 km². Sedangkan rentang hidupnya di alam sekitar 2 tahun atau lebih. Adapun status keberadaan populasinya tetap stabil atau tidak ada ancaman besar. 

3. Pytilia afra, punya sayap warna oranye

Ilustrasi burung pipit genus Pytilia (commons.m.wikimedia.org/Derek Keats)

Spesies selanjutnya, ada Pytilia afra yang disebut memiliki bulu sayap berwarna oranye. Pada burung jantan bagian dahi, dagu dan wajahnya serta paruh berwarna merah. Serta kepala atas sampai ke leher berwarna abu-abu. Pada punggung berwarna hijau zaitun, dengan bulu penutup lebih ke oranye. Serta bulu sayap berwarna cokelat kehitaman tepi oranye. Sedangkan burung betina seluruh kepalanya berwarna abu-abu tanpa campuran warna merah. Punggung dan sayapnya lebih berwarna kusam daripada burung jantan. 

Biasanya mereka berpasangan juga kadang menyendiri saat mencari makan. Seperti spesies lainnya, mereka juga memakan biji-bijian juga serangga. Dilansir dalam Animalia, spesies Pytilia afra ditemukan di padang rumput, tepian hutan, hutan miombo dan juga di daerah yang lembap. 

Persebaran spesies ini sekitar 8.160.000 km² dan berada sekitar ketinggian mencapai 1.800 m di atas permukaan laut. Rentang kehidupan dari Pytilia afra sekitar 3 tahun. Sedangkan populasinya disebut masih tergolong stabil. Tidak diindentifikasi bahwa adanya ancaman besar terhadap spesies burung pipit ini.

4. Pytilia phoenicoptera, punya warna sayap merah

Ilustrasi Pytilia phoenicoptera (commons.m.wikimedia.org/Christoph Moning)

Selanjutnya burung pipit dari genus Pytilia yang memiliki sayap berwarna merah yaitu spesies Pytilia phoenicoptera. Secara umum, spesies ini juga disebut aurora finch dengan sayapnya yang berwarna merah tua. Dilansir dalam website e-bird, selain sayap bagian belakang dan ekor juga berwarna merah. Sedangkan pada betina memiliki warna yang lebih pucat yaitu abu-abu. 

Mereka yang biasanya hidup sendiri atau berpasangan bisa ditemukan di hutan yang memiliki dedaunan lebat dan lembab. Biasanya juga di semak belukar dan sabana bahkan bergabung dengan kawanan dari spesies burung lainnya. Yang mana, memiliki persebaran cukup luas sekitar 4.140.000 km². Pytilia phoenicoptera juga termasuk burung darat yang bisa ditemukan pada ketinggian 0–1.200 m.

Kehidupannya di alam biasanya sekitar 2 tahun lebih. Dengan populasi yang disebut stabil, karena tidak teridentifikasi adanya ancaman yang berpengaruh. Selain itu, dari spesies ini dipecah menjadi spesies lain yaitu Pytilia lineata yang berparuh merah. 

Nah, sekarang kamu sudah mengenal beberapa jenis burung pipit genus Pytilia. Alam memberikan beragam jenis burung, termasuk burung pipit ini sebagai pelengkap. Keindahan dan keunikan dari burung pipit alangkah baiknya dijaga. Tujuannya agar tetap lestari dan tidak terusik keberadaannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team