Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Karnivora tapi Makan Buah? 5 Fakta Unik Kinkajou

Potos flavus (commons.wikimedia.org/Melissa McMasters)
Intinya sih...
  • Kinkajou berasal dari famili Procyonidae dan tersebar di Amerika Tengah dan sebagian Amerika Selatan.
  • Kinkajou memiliki kepala bulat, mata besar, badan pendek, rambut lebat, dan lidah panjang untuk mencapai nektar.
  • Kinkajou bersifat arboreal dan nokturnal, memakan buah-buahan serta memiliki sistem perkawinan poligami dan poliandri.

Kinkajou merupakan spesies hewan yang berasal dari famili Procyonidae, famili yang sama dengan rakun. Hewan ini memiliki nama ilmiah Potos flavus dan menjadi satu-satunya spesies yang menjadi anggota genus Potos. Kinkajou berasal dari Amerika Tengah dan sebagian Amerika Selatan. Lebih tepatnya, kinkajou tersebar di kawasan hutan tropis wilayah Tamaulipas Selatan, Meksiko, hingga Brazil bagian selatan. 

Walau berkerabat dengan rakun, tampilan hingga perilaku dari kinkajou lebih mirip dengan primata. Kinkajou merupakan hewan arboreal yaitu hewan yang hidup di pepohonan. Selain itu, simak berbagai fakta mengenai kinkajou, yuk!

1. Badan pendek dengan ekor panjang

Kinkajou (commons.wikimedia.org/Melissa McMasters)

Kinkajou memiliki kepala berbentuk bulat dengan mata yang besar. Ketika terkena cahaya, mata kinkajou akan memantulkan warna hijau atau kuning cerah. Moncong hewan ini pendek dengan warna cokelat tua kehitaman. Berdasarkan informasi dari Britannica, badannya berukuran pendek, sekitar 61 cm, tetapi memiliki ekor prehensil yang panjang. Ekor prehensil merupakan ekor paut yang dapat memegang atau menangkap benda.

Kinkajou memiliki rambut yang pendek, tebal, lembut, dan berwarna abu-abu atau cokelat. Namun, warna rambut kinkajou dapat berbeda antarindividu, bergantung pada daerah yang didiaminya. Umumnya betina dari spesies kinkajou memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan jantan.

2. Karnivora pemakan buah

Kinkajou (commons.wikimedia.org/Dick Culbert)

Berdasarkan informasi dari San Diego Zoo Wildlife Alliance, kinkajou diklasifikasikan sebagai karnivora karena memiliki gigi taring. Walau begitu, kinkajou lebih sering memakan buah-buahan dan nektar. Mereka memang terkadang memakan telur, serangga, dan vertebrata kecil, tetapi tidak sesering memakan buah. Kinkajou memiliki lidah yang panjang, sekitar 13 cm. Lidah ini berfungsi untuk menjangkau bagian dalam bunga atau sarang lebah untuk mendapatkan madu atau nektar. Berkat rambutnya yang pendek dan lebat, kinkajou dapat terlindungi dari sengatan lebah ketika mengambil madu.

3. Hewan arboreal yang nokturnal

Kinkajou (commons.wikimedia.org/Brooke Smith)

Kinkajou merupakan hewan yang bersifat arboreal dan nokturnal. Dilansir dari Animalia, kinkajou akan tidur di sarangnya, seperti di dalam lubang atau cabang pohon, ketika siang hari. Saat sore hari tiba, kinkajou akan mulai bersosialisasi dengan anggota kelompoknya, kemudian berpisah untuk mencari makan. 

Umumnya, kinkajou akan mencari makan sendiri, kecuali ketika makan di pohon dengan buah-buahan yang melimpah. Kinkajou biasanya akan menempuh rute yang sama setiap malam ketika mencari makan dan selalu berada di wilayah teritorialnya masing-masing. Hewan ini akan menandai wilayah teritorial dengan menggunakan kelenjar aroma yang berasal dari sudut mulut, tenggorokan, dan perut.

4. Sistem perkawinan yang tak biasa

Kinkajou (commons.wikimedia.org/desertnaturalist)

Kinkajou memiliki sistem perkawinan poligami, yaitu satu jantan kawin dengan lebih dari satu betina, juga poliandri yaitu ketika betina dapat kawin dengan lebih dari satu jantan. Dikutip dari Animal Diversity, kelompok sosial kinkajou yang unik juga sangat umum terjadi, terdiri dari dua jantan, satu betina, dan keturunannya. Oleh karena itu dapat terjadi sistem perkawinan poliandri. Sistem perkawinan poligami dapat terjadi karena jantan dominan akan kawin dengan betina yang berasal dari kelompok mereka, serta betina lain di luar kelompok. Sistem perkawinan kinkajou ini juga dapat disebut dengan polygynandrous

Periode kehamilan dari kinkajou adalah selama 98 hingga 120 hari dan umumnya akan melahirkan satu anak. Anak kinkajou akan mulai hidup mandiri ketika berusia 8 bulan. Kinkajou jantan akan mencapai usia matang reproduksi saat berumur 18 bulan dan betina pada usia 2 hingga 3 tahun.

5. Berkomunikasi dengan suara dan aroma

Kinkajou (commons.wikimedia.org/Wickelbär, Uvita, Costa Rica)

Kinkajou berkomunikasi dengan vokalisasi atau suara. Ketika bersosialisasi, kinkajou akan bersuara kurang dari 30 detik ketika pertama kali bertemu dengan anggota kelompok. Kinkajou akan mengeluarkan suara mendesis atau menjerit ketika sedang berada di situasi yang mengancam. Selain suara, kinkajou juga berkomunikasi menggunakan aroma untuk kepentingan komunikasi seksual dan juga teritorial. 

Menarik juga ya fakta-fakta mengenai kinkajou ini! Mulai dari satu-satunya spesies dari genus Potos, dikategorikan sebagai karnivora tetapi dominan memakan buah-buahan, hingga sistem perkawinan yang cukup rumit dan unik. Semoga populasi kinkajou di alam terus terjaga agar hewan imut ini tetap dapat hidup bebas sampai kapanpun!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fiti Aigaka
EditorFiti Aigaka
Follow Us