Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Anjing Rabies Mati setelah Menggigit? Ini Penjelasannya!

ilustrasi anjing
ilustrasi anjing (pexels.com/Barnabas Davoti)
Intinya sih...
  • Penularan virus rabies terjadi melalui luka gigitan hewan yang terinfeksi atau melalui selaput lendir, seperti mata, hidung, dan mulut.
  • Virus rabies tidak menimbulkan gejala secara langsung pada anjing. Masa inkubasi berkisar antara 1 minggu hingga 1 tahun.
  • Anjing yang sudah terinfeksi rabies, lalu menggigit hewan lain atau manusia, pada akhirnya akan mati karena virus rabies merusak sistem saraf pusat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Salah satu penyakit mematikan yang dapat ditularkan hewan kepada manusia adalah rabies. Sebagian besar kasus rabies yang terjadi pada manusia disebabkan oleh gigitan atau cakaran anjing. Bahkan, rabies menyebabkan puluhan ribu kasus kematian setiap tahunnya berdasarkan data WHO.

Namun, ada pertanyaan yang sering muncul terkait. Apakah anjing rabies akan mati setelah menggigit? Apakah kematian anjing tersebut disebabkan oleh penyakit rabies itu sendiri atau ada faktor lain yang memengaruhinya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Bagaimana anjing bisa terkena rabies?

ilustrasi anjing
ilustrasi anjing (pexels.com/Barnabas Davoti)

Penularan virus rabies terjadi ketika air liur mamalia yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh manusia. Biasanya, penularan melalui luka gigitan hewan yang terinfeksi atau melalui selaput lendir, seperti mata, hidung, dan mulut. Di sejumlah negara, hewan liar seperti kelelawar, rubah, rakun, dan sigung menjadi penyebab utama penyebaran virus rabies.

Di beberapa daerah, seperti Asia dan Afrika, masih banyak anjing yang belum divaksin dan dibiarkan berkeliaran bebas. Kondisi ini membuat mereka menjadi sumber utama penyebaran virus rabies yang bisa menular ke anjing lain maupun ke manusia. Oleh sebab itu, semakin sering anjing berkontak dengan hewan liar, semakin tinggi risiko terkena rabies.

2. Gejala rabies pada Anjing

ilustrasi anjing
ilustrasi anjing (pexels.com/GERMAN SUAREZ)

Virus rabies tidak menimbulkan gejala secara langsung. Masa inkubasi atau waktu dari saat digigit hingga gejala muncul berkisar antara 1 minggu hingga 1 tahun. Menurut WHO, durasi ini dapat berbeda tergantung lokasi gigitan dan jumlah virus yang masuk ke tubuh.

Gigitan atau cakaran di kepala dan leher dapat mempercepat kerusakan otak dan sumsum tulang belakang karena merupakan lokasi trauma awal. Gejala awal rabies mirip flu, seperti demam, kelemahan otot, dan rasa kesemutan atau terbakar di area gigitan. Ketika virus terus menyerang sistem saraf pusat, infeksi dapat berkembang menjadi dua bentuk, yakni rabies ganas dan rabies lumpuh.

  • Rabies ganas
    Orang yang mengalami rabies ganas akan mudah tersinggung, hiperaktif, insomnia, kecemasan, agitasi, kebingungan, halusinasi, air liur berlebih atau berbusa di mulut, masalah menelan, dan takut air.
  • Rabies lumpuh
    Kira-kira 20 persen dari kasus rabies pada manusia merupakan jenis rabies lumpuh. Adapun, penderita akan mengalami kelumpuhan secara bertahap hingga akhirnya koma atau meninggal dunia.

3. Kenapa anjing rabies mati setelah menggigit?

ilustrasi anjing
ilustrasi anjing (pexels.com/Barnabas Davoti)

Anjing yang sudah terinfeksi rabies lalu menggigit hewan lain atau manusia pada akhirnya akan mati. Namun, kematian ini bukan karena telah menggigit, melainkan akibat virus rabies yang masuk ke dalam tubuh. Virus ini terus menyebar hingga tidak bisa disembuhkan.

Hal ini terjadi karena virus rabies yang menginfeksi tubuh akan secara bertahap merusak sistem saraf pusat pada hewan maupun manusia. Pada akhirnya, hal ini dapat berakibat fatal. Biasanya, anjing rabies yang menggigit atau agresif sudah masuk tahap akhir infeksi. Di sini, virus sudah menyebar ke seluruh tubuh dan menyerang otak, sumsum tulang belakang, hingga menyebabkan disfungsi neurologis yang parah.

4. Hewan yang dapat menularkan rabies

ilustrasi anjing dan anak kecil
ilustrasi anjing dan anak kecil (pexels.com/Lorna Pauli)

Kasus rabies pada manusia paling banyak disebabkan oleh anjing, sekitar 99 persen. Namun, bukan berarti hanya anjing yang perlu diwaspadai. Beberapa hewan yang juga dapat menularkan rabies:

  • anjing,
  • kelelawar,
  • musang,
  • kucing,
  • sapi,
  • kambing,
  • kuda,
  • kelinci,
  • berang-berang,
  • anjing hutan,
  • rubah,
  • monyet,
  • rakun,
  • sigung, dan
  • marmot tanah.

Jadi, anjing yang terinfeksi rabies pada akhirnya akan mati. Itu bukan karena telah menggigit hewan lain atau manusia, melainkan karena virus yang telah menyebar ke seluruh tubuh. Penyakit ini jarang bisa disembuhkan. Itu sebabnya, sangat penting untuk melakukan vaksinasi sebagai langkah pencegahan.

Referensi
"Rabies". World Health Organization. Diakses September 2025.
"Rabies: Symptoms, Causes, Vaccines & Treatment". Healthline. Diakses September 2025.
"Dog Rabies". Southwind Vets. Diakses September 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Science

See More

Kenapa Anjing Rabies Mati setelah Menggigit? Ini Penjelasannya!

25 Okt 2025, 19:04 WIBScience