Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kepala dari Serangga Terbesar di Bumi Ditemukan

Peneliti temukan kepala serangga terbesar yang pernah hidup di Bumi (Lhéritier et al., Science Advances, 2024)
Intinya sih...
  • Fosil serangga raksasa Arthropleura ditemukan di Prancis, mengungkapkan kepala dan tubuh kaki seribu berkepala kelabang.
  • Arthropleura hidup selama periode Karbon 346 juta tahun lalu, mencapai panjang hingga 2,6 meter, karena kadar oksigen zaman itu lebih tinggi.
  • Karakteristik fisik Arthropleura menunjukkan hubungan dekat dengan kaki seribu dan kelabang, serta gaya hidup semi-akuatik.

Serangga terbesar yang pernah hidup di Bumi, sebelumnya hanya diketahui terdiri dari kerangka tanpa kepala dan memiliki banyak kaki. Namun kini penelitian baru telah mengungkapkan hal lainnya.

Fosil yang terawetkan, yang baru-baru ini ditemukan di Prancis, menguak detail kepala raksasa yang tidak nyata ini, memungkinkan tim peneliti internasional untuk menemukan makhluk melata yang menyeramkan di pohon.

"Kami menemukan bahwa ia memiliki tubuh kaki seribu, namun berkepala kelabang," ujar ahli paleontologi dari Universitas Claude Bernard Lyon, Mickaël Lhéritier, mengutip dari situs Science Alert.

Serangga raksasa

Temuan ini menunjukkan bahwa serangga raksasa, Arthropleura, yang merayap di hutan khatulistiwa selama periode Karbon hingga 346 juta tahun yang lalu, termasuk dalam spesies yang membuatnya seperti sepupu leluhur dari kaki seribu dan kelabang.

Tim peneliti menganalisis kepala dari dua makhluk yang usianya masih muda, yang panjangnya hanya sekitar 3 cm (1 inci). Namun, kadar oksigen di zaman Karbon lebih tinggi daripada saat ini, sehingga memungkinkan arthropoda seperti capung dan kalajengking laut tumbuh sangat besar.

Tidak terkecuali Arthropleura, dengan beberapa spesies yang mencapai panjang hingga 2,6 meter (8,5 kaki), membuat mereka menjadi pesaing serangga terbesar yang pernah ada. Kalajengking laut saat ini berada di urutan kedua, dengan panjang hingga 2,5 meter.

Terpecahnya misteri

Peneliti temukan kepala serangga terbesar yang pernah hidup di Bumi (Lhéritier et al., Science Advances, 2024)

Sejak Zaman Karbon, kadar oksigen di atmosfer telah menurun dari 35 persen menjadi 21 persen. Hal ini secara fisiologis membatasi ukuran arthropoda masa kini-filum yang mencakup serangga, laba-laba, dan kepiting—karena cara mereka bernapas tanpa paru-paru.

Arthropleura meninggalkan jejak yang khas. Kerangka luar yang lebih besar terdeteksi saat mereka merangkak melintasi wilayah yang sekarang dikenal sebagai Amerika Utara dan Eropa.

Pertama kali ditemukan pada tahun 1854, ada banyak kebingungan mengenai hubungan mereka dengan spesies lain—bahkan diusulkan bahwa mereka mungkin terkait dengan krustasea.

Namun, pemindaian mikro-CT terhadap anak-anak yang diawetkan dengan baik dari Montceau-les-Mines telah memecahkan misteri tersebut—mengungkap detail tersembunyi yang masih tertanam di bebatuan tanpa merusak spesimen.

Kaki seribu dan kelabang berkerabat

Seperti kaki seribu, Arthropleura memiliki antena bersegmen tujuh, dan bagian mulut dengan lempeng dasar dan cuping pengunyah yang terpisah, meskipun ciri-ciri lain dari bagian mulut mereka lebih mirip kelabang.

Namun, mereka tidak memiliki capit berbisa seperti kelabang dengan mata bertangkai—kemungkinan mata majemuk—yang tidak ditemukan pada dua kelompok lainnya.

Temuan ini mendukung bukti genetik terbaru bahwa kaki seribu dan kelabang berkerabat dekat, dan Arthropleura terkait dengan nenek moyang kedua kelompok tersebut (Pectinopoda). Analisis sebelumnya terhadap ciri-ciri fisik mereka telah mengelompokkan kaki seribu dan kelabang secara terpisah.

“Mata bertangkai yang ditemukan pada spesimen Montceau dapat menunjukkan gaya hidup semi-akuatik,” tulis tim peneliti dalam makalah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Misrohatun H
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us