Mungkin kamu menganggap lumrah kesalahan sains dalam film fiksi sains karena rekaan belaka. Namun, film yang berkualitas gak seharusnya mengabaikan realitas yang ada; justru harus bersinergi atau menyatu.
Uniknya, banyak kesalahan sains dalam film yang sering berulang. Tentu saja, itu jadi pembodohan publik karena orang-orang jadi berpikir seperti apa yang film buat, jika mereka lupa bahwa semua hanya fiksi belaka. Berikut kesalahan-kesalahan dalam film yang sering berulang.
Kamu pencinta adegan perkelahian di luar angkasa, seperti pertarungan pesawat atau berhadapan dengan alien tangguh? Mungkin kamu akan dengar ledakan atau gemuruh yang menggelegar dari pertarungan tersebut. Nyatanya, di luar angkasa gak ada udara, seharusnya kamu gak bisa mendengar apa pun.
Sekalipun kamu berteriak, gak akan ada yang bisa dengar. Terlihat membosankan sih, tapi itu kenyataannya. Namun, beberapa film fiksi ilmiah ada yang sesuai realitas ini loh! Paling cuma penambahan lagu saja biar gak terlalu sepi.
Adegan ini kerap dipakai dalam adegan superhero. Nyatanya, menangkap seseorang yang jatuh dari gedung pencakar langit gak akan bisa menyelamatkannya. Jatuh di lengan superhero itu sama saja dengan jatuh ke tanah. Seseorang yang ditangkap akan tetap meninggal.
Kenyataannya, pemanasan global memang akan membuat es dan gletser mencair. Permukaan laut pun memang bakal naik. Namun, itu gak akan cukup untuk membanjiri bumi, paling hanya daerah pesisir saja. Sedihnya, premis tersebut kerap dipakai dalam film.
Meski kita gak tahu pasti apa yang ada dalam lubang hitam, namun sekali dia menarik benda-benda di dekatnya, mustahil bisa lepas. Jangankan manusia, pesawat luar angkasa segede Gaban pun gak akan bisa selamat. Itu karena lubang hitam punya tarikan gravitasi yang kuat, bahkan kekuatannya lebih besar daripada matahari.
Ada banyak film dan buku fiksi ilmiah yang menceritakan bisa membuat gambar kasar dari foto atau video menjadi bening. Program komputer memang bisa menambahkan butir-butir untuk memperhalus gambar, namun bukan untuk menampilkan detail. Sering banget rekaman-rekaman kasar diperjelas untuk mengetahui seorang tersangka. Kenyataannya, gak semudah itu.
Mungkin kamu sering lihat premis saat astronaut mendarat ke suatu planet yang kaya akan oksigen. Setelah petugas sains menganalisis, para astronaut berbondong-bondong melepas helm luar angkasa mereka. Nyatanya, meskipun mengandung oksigen, tetap saja atmosfer yang ada berbeda dengan bumi. Selalu ada kemungkinan gas-gas beracun yang lain mencemari.
Nyatanya, sinar laser membutuhkan partikel debu di udara untuk bisa terlihat. Seharusnya kamu gak bisa melihatnya sama sekali. Itu hanya digunakan untuk keperluan sinematografi saja biar terlihat apik. Namun, tetap saja itu menyalahi sains.
Ada banyak adegan dalam film yang menampakkan danau atau laut yang menjadi es atau penggunaan senjata untuk membuat lawan membeku. Namun, jarang ada yang menunjukkan perubahan volume dari air yang berubah jadi es tersebut.
Nyatanya, perubahan air menjadi es tersebut bisa menghancurkan kapal, bangunan dan meningkatkan permukaan laut. Contohnya, kamu bisa lihat kalau kamu mendinginkan botol atau kaleng. Akan ada kemungkinan benda-benda tersebut akan membesar dan mungkin meledak.
Mungkin kamu sering melihat adegan kejar-kejaran dengan alien. Tokoh utama akan berpura-pura mendarat pada asteroid dan mematikan mesin pesawat luar angkasa untuk mengelabuhi alien tersebut. Nyatanya, meskipun mesin telah dimatikan, selalu ada kemungkinan untuk pesawat tetap bergerak dan menghantam asteroid yang lewat.
Itu tadi kesalahan-kesalahan sains yang sering banget ada di film-film. Mana yang sering kamu temui? Bagikan komentarmu di bawah ya.