Apakah Kucing Boleh Makan Keju? Berikut Penjelasannya

Kaya protein, tapi...

Pemilik kucing pasti paham betul bahwa anabul suka penasaran dengan banyak hal. Kucing bahkan sampai ikut menjilat atau makan makanan pemiliknya. Aroma yang khas makin membuat anabul tertarik mencobanya, tak terkecuali keju.

Lantas, sebetulnya, apakah kucing boleh makan keju?Terus baca ulasan ini untuk tahu fakta mengenai keju, kucing, hingga sistem pencernaannya.

Kucing sebagai karnivora obligat

Kucing dikategorikan sebagai hewan karnivora obligat atau karnivor wajib. Artinya, kucing hanya bisa mendapatkan nutrisi dari protein hewani, terutama bagian otot dan organ, melansir Pumpkin Care.

Saat berada di alam liar, kucing akan berburu. Mereka memakan hewan pengerat kecil dan burung. Kandungan protein hewani pada daging, otot, hingga jeroan mangsanya memiliki asam amino tinggi. Asupan tersebutlah yang dibutuhkan kucing untuk bertahan hidup. 

Kucing dan karnivora obligat lain dapat kehilangan kemampuan untuk membuat asam amino dalam tubuh mereka sendiri, melansir Feline Nutrition. Berbeda dengan herbivora dan omnivora, kucing mendapatkan nutrisi dari pra-bentuknya. 

Satu-satunya nutrisi nabati untuk kucing ialah makanan yang sudah dicerna dan diolah oleh sistem pencernaan mangsanya. Pencernaan kucing pun lebih pendek. Dalam arti, usus lebih pendek dan perut juga lebih kecil. Hal tersebut berguna untuk memecah protein menjadi nutrisi dengan cepat dan efektif, tetapi tak menjadi lemak tinggi atau protein nabati.

Keju susu dan keju non-susu

Apakah Kucing Boleh Makan Keju? Berikut Penjelasannyailustrasi kucing Munchkin (unsplash.com/Đồng Phục Hải Triều)

Keju sejatinya merupakan produk sampingan dari hewan. Sayangnya, keju tidak mengandung nutrisi otot atau organ seperti asam amino. Walau begitu, memang benar keju berprotein tinggi, tetapi bukan jenis protein yang dibutuhkan oleh kucing.

Di samping itu, keju merupakan salah satu produk olahan susu. Untuk mempermudah mencerna susu tersebut, tubuh memerlukan enzim bernama laktase. Enzim ini berperan memecah laktosa atau gula pada olahan susu sehingga dapat diserap tubuh.

Manusia dan anjing mempunyai enzim laktase dalam sistem pencernaan sehingga memungkinkan untuk mengonsumsi olahan susu, termasuk keju. Adapun pada kucing, enzim tersebut memang ada, tapi saat mereka masih kecil atau kitten. Begitu kucing disapih, enzim laktase tidak lagi diperlukan sehingga kucing pun tak memilikinya lagi, melansir Beverly Hills Vetenary Associates

Bagaimana dengan keju non-susu? Nah, karena tak mengandung susu, bisa jadi kucing dapat mencernanya. Sayangnya, keju non-susu tetap mengandung garam, lemak, dan bahan-bahan yang kurang cocok untuk pencernaan kucing, melansir Purina. 

Meski demikian, keju (apapun jenisnya) kemungkinan besar tidak beracun bagi kucing. Namun, hal tersebut tidak berlaku jika keju ternyata mengandung senyawa berbahaya.

Baca Juga: 4 Cara Membersihkan Telinga Kucing Sendiri di Rumah

Apakah kucing boleh makan keju?

Umumnya, kucing tetap dapat mencerna keju dalam jumlah kecil. Itu artinya, bukan masalah jika anabul menelan potongan keju kecil yang sedang kamu konsumsi. 

Walaupun begitu, tidak berarti keju bisa jadi asupan harian untuk kucing, lho! Makanan kucing yang sehat harus terdiri dari makanan kelas komersial. Suguhannya pun tidak lebih dari 10 persen dari konsumsi kalori hariannya.

Dari uraian sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa keju tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan anabul. Jadi, kamu tidak perlu memberikannya secara rutin sebagai snack atau camilan untuk kucing.

Kalaupun memang mau menyuguhkan keju untuk anabul, kamu perlu bertanya pada dokter terkait kesehatan kucingmu. Pasalnya, intoleransi laktosa mungkin terjadi. Hal tersebut bisa membuat kucing mengalami gangguan pencernaan parah. 

Di samping itu, kamu perlu memilih jenis keju yang dapat diberikan pada kucing. Cheddar keras, gouda, keju krim, mozarela, swiss, feta, keju cottage, dan parmesan adalah keju yang dapat diterima sistem pencernaan anabul, melansir Pumpkin.

Keju jenis tersebut memiliki lebih sedikit laktosa sehingga membuatnya lebih mudah dicerna oleh kucing. Di luar itu, keju kambing memiliki jumlah laktosa paling sedikit, jadi paling aman untuk kucing.

Efek samping kucing makan keju

Apakah Kucing Boleh Makan Keju? Berikut Penjelasannyailustrasi kucing Anggora (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Pawlicy Advisor memberikan warning terkait kemungkinan efek samping pada kucing yang mengonsumsi keju. Berikut beberapa uraiannya:

  • Intoleransi laktosa

Banyak yang percaya bahwa kucing menyukai susu, tetapi sebetulnya itu adalah mitos. Sebagian besar kucing justru tidak dapat mencerna laktosa pada susu. Hal ini terjadi karena setelah disapih pencernaan tidak lagi memiliki enzim laktase.

Kucing mengonsumsi keju dalam jumlah kecil bisa jadi tidak masalah. Namun, jika kucing intoleran laktosa, maka mereka mungkin akan mengalami diare dalam kurun waktu 8-12 jam setelah mengonsumsi olahan susu tersebut.

  • Alergi susu

Konsekuensi intoleransi laktosa mungkin tidak separah alergi susu. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kulit dan masalah usus, sekalipun hanya mengonsumsinya dalam jumlah sedikit. Anafilaksis mungkin terjadi dan gejala ini dapat mengancam jiwa.

Risiko alergi susu pada kucing mungkin relatif kecil. Gangguan kesehatan ini terjadi pada 0,05 persen dari populasi hewan peliharaan, khususnya kucing.

  • Natrium, lemak, dan kalori tinggi

Pada beberapa kucing, mengonsumsi keju bisa membahayakan kesehatannya. Misalnya, pada kucing dengan gangguan ginjal, kandungan sodium tinggi dalam keju dapat menyebabkan kondisi makin parah.

Keju juga mengandung lemak kalori yang sangat tinggi. Menurut Hill's Pet Nutrition, sekitar 28 gram keju cheddar yang disajikan untuk kucing seberat 4,5 kilogram sama dengan seseorang yang makan 2,5 burger keju dalam sekali duduk. Hal tersebut tentu sangat berisiko pada kesehatan anabul, bahkan bisa memicu obesitas.

  • Bahan aditif berbahaya

Kita tentu tidak tahu bagaimana keju diproses dan kandungan campuran yang digunakannya. Bisa saja, keju tersebut diberi bawang putih, bawang merah, kucai, dan bahan lainnya yang berbahaya bagi kucing.

Anggota keluarga allium tersebut dapat memecah sel darah merah hewan. Alhasil, kucing menjadi anemia. Jika dibiarikan, tentu berisiko fatal bagi anabul. Jadi, sebaiknya hindari saja, ya!

Apakah kucing boleh makan keju? Jika tidak sengaja dan konsumsinya dalam jumlah kecil, maka hal itu tak jadi masalah. Namun, menjadikan keju sebagai snack harian pada kucing bukanlah hal tepat untuk menjaga kesehatan anabul.

Baca Juga: Kucing Busok, Leopard Asal Indonesia yang Diakui Dunia

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya