7 Contoh Simbiosis Mutualisme di Alam dan Penjelasannya

Contoh simbiosis mutualisme

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, hubungan mutualistik berarti spesies saling menguntungkan satu sama lain. Bentuk asosiasi alias hubungan mutualistik ini umumnya terjadi dengan salah satu organisme memperoleh nutrisi, sementara yang lain menerima beberapa jenis layanan.

Organisme dalam hubungan mutualistik berkembang bersama. Mereka saling memanfaatkan untuk bisa bertahan hidup di lingkungan. Beberapa organisme yang melakukan simbiosis mutualisme di antaranya seperti berikut.

1. Serangga dan tanaman yang memiliki serbuk sari

ilustrasi lebah dan bunga (pexels.com/Pixabay)

Lebah merupakan salah satu serangga yang memegang peranan penting dalam proses penyerbukan tanaman berbunga. Saat tanaman mengeluarkan aroma manis, lebah dan serangga lain yang menyukainya pun mendekat.

Lebah akan mengambil nektar sebagai asupan nutrisi. Adapun serbuk sari tumbuhan akan menempel di tubuh lebah. Ketika lebah melakukan perjalanan dan hinggap di tumbuhan lain, serbuk sari pun ikut bertukar. Inilah contoh simbiosis mutualisme yang terjadi dengan lebah mendapat nutrisi dan tumbuhan dapat melakukan penyerbukan.

2. Ikan badut dan anemon laut

ilustrasi ikan badut dan anemon (pexels.com/Ivan Babydov)

Pernah menonton film Finding Nemo? Nemo dan ayahnya merupakan ikan badut yang tinggal di antara anemon laut. Mengapa demikian? Karena ikan badut dan anemon laut saling memberikan hubungan menguntungkan satu sama lain.

Contoh simbiosis mutualisme yang terjadi yakni anemon sebagai pelindung dan tempat tinggal ikan badut, sedangkan ikan badut menyediakan nutrisi bagi anemon. Nutrisi ini berbentuk limbah hasil olahan makanan. Selain itu, Nemo juga membantu melindungi anemon dari predator potensial.

3. Semut dan kutu daun

ilustrasi semut (pexels.com/Egor Kamelev)

Contoh simbiosis mutualisme lain juga terbentuk dari interaksi beberapa jenis semut dengan kutu daun. Di alam, semut akan menggiring kutu daun memproduksi embun madu sebagai sumber makanan. Sebagai gantinya, semut melindungi kutu daun dari serangga predator lain.

Beberapa semut bahkan akan memindahkan telur kutu dan nimfa ke sarang bawah tanah mereka. Peneliti kini juga menemukan kutu daun yang memanfaatkan cairan tubuh larva semut. Interaksi terjadi semut sebagai penyedia layanan dan kutu daun memberikan nutrisi.

4. Kelelawar berbulu dan kantong semar

ilustrasi kantong semar (pexels.com/Yufan Jiang)

Interaksi menguntungkan hewan x tumbuhan juga terjadi pada kelelawar berbulu dan kantong semar. Tumbuhan kantong semar merupakan karnivora yang menarik spesies kecil lain dengan nektar di tepi mulut tabungnya. Hewan-hewan lain akan tergelincir masuk dan terperangkap, lalu menjadi nutrisi bagi kantong semar.

Aturan tersebut ternyata gak berlaku bagi kelelawar. Sementara hewan lain menjauhi kantong semar, ia justru memanjat dan berlindung di dalamnya. Contoh simbiosis mutualisme yang terjadi dengan kelelawar memiliki tempat hinggap dan kantong semar mendapatkan guano (kotoran) sebagai asupan nutrisi.

5. Burung honeyguide dan manusia

ilustrasi burung honeyguides (pixlr.com/Derek Keats)

Manusia pun membentuk simbiosis mutualisme dengan spesies lain. Salah satunya adalah burung honeyguide alias penuntun madu. Burung ini merupakan hewan pemangsa telur, larva, dan lilin lebah. Untuk memakannya, ia perlu menaklukkan lebah-lebah. Cara paling mudah untuk mendapatkan asupan nutrisi adalah dengan mengarahkan manusia sebagai pemburu madu. 

Ia akan memberitahukan pada manusia letak sarang madu. Setelah manusia mengambil madu yang dibutuhkan dan meninggalkan sisa sarangnya, burung honeyguide akan mulai mengonsumsi lilin lebah, telur, dan larva lebah yang tersisa. Contoh simbiosis mutualisme yang cerdas, bukan?

Baca Juga: 6 Jenis Simbiosis yang Terjadi di Alam, Yuk Belajar Biologi

6. Kaktus senita dan ngengat senita

ilustrasi kaktus senita (commons.wikimedia.org)

Mirip dengan lebah dan tumbuhan nektar, kaktus dan ngengat senita juga saling memberikan contoh simbiosis mutualisme guna mendapatkan nutrisi dan menyebarkan serbuk sari. Saat matahari terbenam di Gurun Sonora Amerika Utara, bunga kaktus senita (Lophocereus schottii) yang mekar di malam hari dikunjungi oleh ngengat senita kecil (Upiga virescens).

Ngengat ini merupakan hewan nokturnal yang bertanggung jawab 75-95 persen proses penyerbukan. Sebagai gantinya, ngengat betina akan bertelur di kelopak bunga. Ketika bunga menutup dan larva menetas, larva tersebut akan mengebor ke bagian atas buah dan memakan 21 persen biji dan jaringan buah. Dengan begitu, ngengat mendapatkan nutrisi dan kaktus tetap dapat berkembang biak.

7. Bakteri pengikat nitrogen dan tumbuhan legum

ilustrasi akar tumbuhan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Nitrogen merupakan gas di alam yang sangat mempengaruhi kehidupan tumbuhan. Sayangnya, nitrogen gak bisa dikonsumsi tumbuhan secara langsung dan perlu diubah melalui proses fiksasi nitrogen. Nah, proses ini membutuhkan peran bakteri Rizhobia. 

Bakteri jenis pengikat nitrogen umumnya hidup di akar tumbuhan legum. Ia akan mengikat nitrogen dan mengubahnya menjadi amonia. Senyawa amonia lalu diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Hubungan simbiosis mutualisme pun terbentuk karena tumbuhan mendapatkan nutrisi dan bakteri memiliki tempat tinggal ideal.

Ada lagi contoh simbiosis mutualisme yang kamu tahu? Nah, yang jelas, interaksi saling menguntungkan ini banyak terjadi di lingkungan hidup sehari-hari. 

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Simbiosis antara Semut Pemotong Daun dan Jamur