Pencemaran Air: Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Penting untuk kelangsungan hidup manusia

Selain udara, air merupakan elemen kehidupan yang penting bagi makhluk hidup. Minum, memasak, mandi, serta banyak aktivitas lainnya yang membutuhkan air sebagai komponen utamanya. Sayangnya, pentingnya air masih belum sepenuhnya disadari. Gak sedikit, manusia yang justru merusak lingkungan dan menyebabkan pencemaran air

Untuk sekarang, pencemaran air mungkin belum sepenuhnya nyata dirasakan dampaknya. Namun, dalam puluhan tahun mendatang, bisa jadi manusia dan makhluk hidup gak lagi bisa menemukan air jernih bebas polusi. Wah, kok gitu, ya?

Apa itu pencemaran air?

Jika menilik Peraturan Presiden Nomor 20 tahun 1990, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia. Akibatnya, kualitas air tersebut menurun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak bisa dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.

Adapun World Health Organization (WHO), mengategorikan air tercemar sebagai air yang komposisinya telah mengalami perubahan, sehingga gak memungkinkan untuk digunakan lagi. Dengan kata lain, air tersebut beracun dan gak cocok diminum atau digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

Air tercemar sebaiknya gak dikonsumsi maupun dijadikan suplai kegiatan dasar harian, seperti pertanian dan memasak. Jika dipaksakan, dapat menyebabkan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipus dan poliomielitis. Faktanya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di The Lancet, air tercemar bisa menyebabkan 1,8 juta kematian pada tahun 2015.

Penyebab pencemaran air

Pencemaran Air: Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnyailustrasi pencemaran air (pexels.com/Pok Rie)

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, air tercemar merupakan air yang mengandung polutan dalam kadar yang gak mungkin lagi digunakan. Polutan yang dimaksud termasuk bakteri, virus, parasit, pupuk, pestisida, produk farmasi, nitrat, fosfat, plastik, limbah feses, dan zat radioaktif.

Parahnya, zat-zat ini gak selalu mengubah warna air, artinya mereka sering menjadi polutan yang gak terlihat. Maka dari itu, pentingnya melakukan uji kualitas menggunakan kecil sampel dan organisme air untuk menentukan kadar polutan yang terkandung di dalamnya. 

Sebagai contoh, salah satu air paling tercemar di dunia yakni Air Sungai Gangga. Sankat Mochan Foundation melaporkan tingkat bakteri feses air sungai ini mencapai 31 juta per 100 mililiter. Di Indonesia, ada Sungai Citarum yang memiliki berbagai sampah dan menduduki salah satu sungai paling tercemar di dunia. 

Selain sampah, beberapa penyebab pencemaran air yakni:

  • Pemanasan global. Peningkatan suhu global menyebabkan emisi CO2 memanaskan air yang akhirnya mengurangi kandungan oksigen dan menurunkan kualitasnya
  • Penggundulan hutan. Salah satu peran penting pohon adalah mengikat air di akarnya. Ketika pohon-pohon terus ditebang, artinya menguras sumber air dan menghasilkan residu organik yang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri berbahaya
  • Industri, pertanian, peternakan. Penggunaan senyawa kimia dalam proses industri menyebabkan eutrofikasi air alias munculnya pencemaran akibat nutrisi berlebihan ke dalam ekosistem perairan
  • Pembuangan limbah dan feses. Berkaitan erat dengan aktivitas harian manusia, PBB menyatakan 80 persen limbah di bumi mengalir ke sungai dan lautan tanpa diolah
  • Lalu lintas maritim. Kapal pesiar, kapal perang, bahkan perahu bertenaga mesin turut menyumbang pencemaran air. Sebagian besar polusi plastik di lautan bahkan berasal dari kapal penangkap ikan, kapal tanker, dan pengiriman kargo
  • Tumpahan bahan bakar. Pernah mendengar berita kebocoran pengeboran tengah laut atau bocor-bocor lainnya? Kejadian ini turut menurunkan kualitas air di bumi.

Baca Juga: 5 Dampak Pemanasan Global, Manusia pun Merasakan Efeknya

Dampak pencemaran air

Pencemaran Air: Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnyailustrasi air dan kehidupan (pexels.com/Monique Laats)

Layaknya pencemaran lainnya, pencemaran air juga menimbulkan dampak hebat bagi makhluk hidup. Efek negatif yang dirasakan bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga merambat hingga ekonomi dan kesehatan global. 

David Malpass, Presiden Bank dunia mengungkapkan bahwa kualitas air yang memburuk menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperburuk kemiskinan di banyak negara. Produk Domestik Bruto (PDB) daerah-daerah di dalam cekungan air cenderung turun hingga sepertiga. Khususnya, ketika kebutuhan oksigen biologis atau indikator yang mengukur polusi organik di dalam air melebihi ambang batas tertentu. 

Selain itu, ada banyak hal yang turut mengalami penurunan kualitas. Termasuk di antaranya hal berikut:

  • Kerusakan keanekaragaman hayati. Polusi air merusak ekosistem perairan dan memicu proliferasi (fase sel masa mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan) secara gak terkendali dari fitoplankton 
  • Kontaminasi rantai makanan. Penangkapan ikan di perairan yang tercemar dan penggunaan air limbah untuk kehidupan sama halnya dengan memasukkan racun ke dalam makanan
  • Kurangnya air minum. PBB mengatakan bahwa miliaran orang di seluruh dunia gak memiliki akses ke air bersih untuk minum atau sanitasi, terutama di daerah pedesaan
  • Penyakit. WHO memperkirakan ada sekitar 2 miliar orang gak memiliki pilihan selain minum air yang terkontaminasi oleh kotoran. Akibatnya, kelompok ini rentan terhadap penyakit seperti kolera, hepatitis A, dan disentri
  • Kematian bayi. Menurut PBB, penyakit diare akibat kurangnya kebersihan menyebabkan kematian sekitar 1.000 anak setiap hari di seluruh dunia.

Cara mencegah pencemaran air

Pencemaran Air: Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnyailustrasi pencemaran air (pexels.com/Ron Lach)

Menimbang peran air yang sangat penting dan dampaknya bagi kehidupan, tentu perlu melakukan antisipasi pencemaran air. Faktanya, setengah dari penduduk dunia akan tinggal di daerah yang kekurangan air kurang dari satu dekade ke depan, melansir Iberdrola

Demi kehidupan yang lebih baik, gak ada salahnya melakukan upaya-upaya sederhana untuk mencegah pencemaran air. Dilansir NRDC, berikut cara mencegah pencemaran air: 

  • Melakukan upaya yang dapat mengurangi emisi CO2 guna mencegah pemanasan global dan pengasaman lautan, misalnya: menekan penggunaan kendaaran bermotor
  • Mengurangi penggunaan pestisida kimia dan nutrisi pada tanaman
  • Mengolah air limbah dengan aman sehingga gak mencemari lingkungan dan bisa digunakan kembali, untuk irigasi serta produksi energi
  • Batasi penggunaan plastik sekali pakai yang akhirnya mengambang di sungai, danau, dan lautan, seperti halnya mikroplastik
  • Buang minyak, bahan kimia, obat-obatan, dan bahan nonbiodegradable lainnya dengan benar sehingga gak memengaruhi kualitas air
  • Mendorong metode penangkapan ikan berkelanjutan untuk memastikan kelangsungan hidup spesies.

Satu perubahan mungkin tak terlalu terlihat. Padahal, sebetulnya menerapkan pencegahan pencemaran air dari diri sendiri pun turut memengaruhi lingkungan. Ini bisa membantu mengurangi dampak tercemarnya air sebagai sumber kehidupan. 

Baca Juga: Memahami Siklus Nitrogen dan Manfaatnya bagi Kehidupan

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya